26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Airport City Kualanamu Disambut Positif

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengembangan Bandara Internasional Kualanamu menjadi airport city atau kota bandara mendapat sambutan positif dari sejumlah pengamat ekonomi di Sumut. Mereka optimis, airport city di Kualanamu akan meningkatkan perekonomian di Sumut, khususnya Kabupaten Deliserdang. Namun diharapkan, pemerintah serius mewujudkan rencana ini, jangan setengah-setengah.

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario, rencana itu sebenarnya bukan hal yang baru. Dia menilai, rencana itu sangat bagus tetapi bila dapat terlaksana dengan baik. Sebab, di mana kawasan sekitar airport city itu akan diisi oleh kawasan industri, seperti di Penang, Malaysia.

“Kalau memang itu tujuan dari Angkasa Pura II membangun Bandara Kualanamu, jelas sangat bagus. Sebab, dengan adanya airport city, distribusi logistik akan lebih efisien karena bisa sampai dengan cepat. Semisal, kalau mau ekspor tidak perlu jauh-jauh lagi, tinggal lewat Bandara Kualanamu,” kata Ario kepada Sumut Pos, Jumat (20/1).

Dikatakannya, rencana BUMN itu alangkah baiknya jika disinergikan dengan rencana pembangunan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Deliserdang. Apalagi dia yakin, Pemkab Deliserdang juga memiliki rencana yang sama, membuat suatu kawasan industri.

“Dengan adanya itu (airport city), ini artinya pusat ekonomi di Sumut akan tersebar, tidak hanya di Kota Medan tetapi di Deliserdang bahkan daerah lainnya juga,” tutur Ario.

Ia menyebutkan, kalau ada pihak yang mau menjalin kerja sama untuk pengembangan kawasan bandara berupa airport city, mulai dari infrastruktur, sarana dan prasarana serta lainnya, kenapa tidak. Karena, nantinya menambah kekuatan daya saing Indonesia sendiri.

Namun demikian, lanjutnya, rencana pengembangan bandara tersebut tidak setengah-setengah seperti yang terjadi sekarang ini. Misalnya, pembangunan di Sei Mangke yang hingga saat ini belum rampung. Begitu juga dengan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Makanya, menurut Ario, seharusnya pemerintah fokusnya satu-satu dulu, sehingga cepat terselesaikan. Tapi, pemerintah maunya banyak, namun dananya tidak ada. Hal ini yang dikhawatirkan nantinya setengah jadi, sehingga menjadi lambat. Oleh sebab itu, ini menunjukkan ego masing-masing BUMN.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengembangan Bandara Internasional Kualanamu menjadi airport city atau kota bandara mendapat sambutan positif dari sejumlah pengamat ekonomi di Sumut. Mereka optimis, airport city di Kualanamu akan meningkatkan perekonomian di Sumut, khususnya Kabupaten Deliserdang. Namun diharapkan, pemerintah serius mewujudkan rencana ini, jangan setengah-setengah.

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario, rencana itu sebenarnya bukan hal yang baru. Dia menilai, rencana itu sangat bagus tetapi bila dapat terlaksana dengan baik. Sebab, di mana kawasan sekitar airport city itu akan diisi oleh kawasan industri, seperti di Penang, Malaysia.

“Kalau memang itu tujuan dari Angkasa Pura II membangun Bandara Kualanamu, jelas sangat bagus. Sebab, dengan adanya airport city, distribusi logistik akan lebih efisien karena bisa sampai dengan cepat. Semisal, kalau mau ekspor tidak perlu jauh-jauh lagi, tinggal lewat Bandara Kualanamu,” kata Ario kepada Sumut Pos, Jumat (20/1).

Dikatakannya, rencana BUMN itu alangkah baiknya jika disinergikan dengan rencana pembangunan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Deliserdang. Apalagi dia yakin, Pemkab Deliserdang juga memiliki rencana yang sama, membuat suatu kawasan industri.

“Dengan adanya itu (airport city), ini artinya pusat ekonomi di Sumut akan tersebar, tidak hanya di Kota Medan tetapi di Deliserdang bahkan daerah lainnya juga,” tutur Ario.

Ia menyebutkan, kalau ada pihak yang mau menjalin kerja sama untuk pengembangan kawasan bandara berupa airport city, mulai dari infrastruktur, sarana dan prasarana serta lainnya, kenapa tidak. Karena, nantinya menambah kekuatan daya saing Indonesia sendiri.

Namun demikian, lanjutnya, rencana pengembangan bandara tersebut tidak setengah-setengah seperti yang terjadi sekarang ini. Misalnya, pembangunan di Sei Mangke yang hingga saat ini belum rampung. Begitu juga dengan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Makanya, menurut Ario, seharusnya pemerintah fokusnya satu-satu dulu, sehingga cepat terselesaikan. Tapi, pemerintah maunya banyak, namun dananya tidak ada. Hal ini yang dikhawatirkan nantinya setengah jadi, sehingga menjadi lambat. Oleh sebab itu, ini menunjukkan ego masing-masing BUMN.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/