25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Bandar Sabu Roboh Ditembak di Depan Sekolah

SUTAN SIREGA/SUMUT POS
PAPARAN_Deputi pemberantasan narkoba BNN Arman depari (kedua kiri) menunjukan baran bukti saat gelar kasus di Jalan Tritura Medan, Selasa (20/3) Petugas BNN berhasil mengamankan 4 orang tersangka dan 30kg narkoba jenis sabu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang bandar narkotika jaringan internasional roboh ditembak petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, di Jalan Tritura, persis di depan sekolah Prime One School, Medan, Selasa (20/3) pagi. Bandar bernama Ambri Harahap alias Khumay (36), warga Jalan Cimpedak Gang Sawit Desa Rimba Sekampung Dumai, Riau, itu ditembak karena melawan saat akan ditangkap.

Kumay terkapar bersimbah darah persis di depan pagar pintu masuk sekolah Prime One School. Petugas melakukan tembakan terukur pada bagian pinggang yang menembus perut. “Memang di sini (Prime One School) tadi. Tapi sudah dibawa (pelaku) sama polisi,” kata Berutu, security sekolah Prime One School, yang ditemui Sumut Pos.

Dia mengaku tak begitu mengetahui pasti penyergapan yang dilakukan, karena sibuk melakukan pengaturan lalu lintas yang macet di depan sekolah. “Untuk pastinya saya kurang tahu, karena tadi macet sibuk ngatur lalin dan menyeberangkan anak sekolah,” ucapnya.

Menurut warga, awalnya pelaku bersama seorang rekannya menumpangi betor melintas di Jalan Tritura, Medan. Tiba-tiba saja mereka disergap petugas yang mengendarai mobil, dengan cara menabrak betor. “Betor mereka ditabrak sama polisi pakai pakaian preman,” ujar Andi, warga sekitar.

Warga yang tak jauh dari lokasi lalu mendengar beberapa kali suara tembakan. “Dari warung sana terdengar suara tembakan. Orang-orang yang ada di warung aja sampai tiarap tadi,” katanya.

Dia menjelaskan, tembakan tersebut ditujukan kepada seorang pelaku yang di duga bandar sabu. Saat itu, pelaku berlari menghindari kejaran petugas dan terkapar diterjang peluru petugas.

“Woi jangan lari,” ucapnya menirukan suara petugas. “Lari tadi dia (pelaku), polisi main tembak saja, ada sekitar 5 kali suara tembakan. Pertama di kaki, terus di badan,” sambungnya.

Saat penyergapan berlangsung, pelaku yang berhasil diamankan berjumlah 2 orang. Sementara seorang rekannya, telah lebih dahulu diringkus tak jauh dari betor yang ditumpangi pelaku. “Dua orang tadi. Itu becaknya saja peyot-peyot ditabrak masih di sana (TKP),” tukasnya.

SUTAN SIREGA/SUMUT POS
PAPARAN_Deputi pemberantasan narkoba BNN Arman depari (kedua kiri) menunjukan baran bukti saat gelar kasus di Jalan Tritura Medan, Selasa (20/3) Petugas BNN berhasil mengamankan 4 orang tersangka dan 30kg narkoba jenis sabu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang bandar narkotika jaringan internasional roboh ditembak petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, di Jalan Tritura, persis di depan sekolah Prime One School, Medan, Selasa (20/3) pagi. Bandar bernama Ambri Harahap alias Khumay (36), warga Jalan Cimpedak Gang Sawit Desa Rimba Sekampung Dumai, Riau, itu ditembak karena melawan saat akan ditangkap.

Kumay terkapar bersimbah darah persis di depan pagar pintu masuk sekolah Prime One School. Petugas melakukan tembakan terukur pada bagian pinggang yang menembus perut. “Memang di sini (Prime One School) tadi. Tapi sudah dibawa (pelaku) sama polisi,” kata Berutu, security sekolah Prime One School, yang ditemui Sumut Pos.

Dia mengaku tak begitu mengetahui pasti penyergapan yang dilakukan, karena sibuk melakukan pengaturan lalu lintas yang macet di depan sekolah. “Untuk pastinya saya kurang tahu, karena tadi macet sibuk ngatur lalin dan menyeberangkan anak sekolah,” ucapnya.

Menurut warga, awalnya pelaku bersama seorang rekannya menumpangi betor melintas di Jalan Tritura, Medan. Tiba-tiba saja mereka disergap petugas yang mengendarai mobil, dengan cara menabrak betor. “Betor mereka ditabrak sama polisi pakai pakaian preman,” ujar Andi, warga sekitar.

Warga yang tak jauh dari lokasi lalu mendengar beberapa kali suara tembakan. “Dari warung sana terdengar suara tembakan. Orang-orang yang ada di warung aja sampai tiarap tadi,” katanya.

Dia menjelaskan, tembakan tersebut ditujukan kepada seorang pelaku yang di duga bandar sabu. Saat itu, pelaku berlari menghindari kejaran petugas dan terkapar diterjang peluru petugas.

“Woi jangan lari,” ucapnya menirukan suara petugas. “Lari tadi dia (pelaku), polisi main tembak saja, ada sekitar 5 kali suara tembakan. Pertama di kaki, terus di badan,” sambungnya.

Saat penyergapan berlangsung, pelaku yang berhasil diamankan berjumlah 2 orang. Sementara seorang rekannya, telah lebih dahulu diringkus tak jauh dari betor yang ditumpangi pelaku. “Dua orang tadi. Itu becaknya saja peyot-peyot ditabrak masih di sana (TKP),” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/