30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Guru Ngaji Kabur dari Rumah

Erni Nasution (42), wanita yang kesehariannya menjadi guru ngaji di daerah tempat tinggalnya di Jalan KL Yos Sudarso Km 15,5, Gang Cingwan Dalam, Medan Marelan meninggalkan rumah sejak 10 Maret 2012 yang lalu.

Ibu 2 anak itu meninggalkan rumah tanpa kabar. Menurut anggota keluarga, tidak ada masalah yang sedang dihadapi keluarga ini. Terutama sang anak bungsunya yang saat ini sedang berjuang menghadapi Ujian Akhir Nasional.

Rizki Juanda, putra bungsunya hingga saat ini masih berharap agar sang ibu  bisa kembali berkumpul dengan keluarga besarnya. Walau lelah mencari lebih dari sebulan, tetapi Rizki tetap optimis bundanya akan kembali berkumpul.

Dikisahkan Rizki, tanggal 10 Maret yang lalu bundanya menelepon dirinya untuk segera kembali ke rumah, karena Erni ingin menggunakan sepeda motor yang dibawa ke sekolah oleh Rizki.

Tiba di rumah, bundanya langsung pamit dengannya untuk pergi menghadiri undangan pesta di daerah Belawan. Bersama dengan sepeda motor Honda Beat warna putih dengan nomor polisi BK 5947 ABP, Erni pergi dengan menggenakan jaket dan celana yang terbuat dari bahan jeans.
Rizki dan keluarganya juga tidak merasakan firasat apapun dengan kepergian bundanya. Hingga dini hari, kabar dari Erni pun tidak ada, bahkan nomor telepon genggamnya juga sudah tidak aktif sejak menjelang sore.

Ditunggu hingga keesokan harinya, sosok wanita berkulit putih dan memiliki tahi lalat di sebelah kanan atas bibirnya ini juga tidak terdengar. Keluarganya pun panik dan melapor ke polisi.

“Saya bigung karena seharian kabar tentang anak saya tidak ada, akhirnya dibantu dengan keluarga kita melapor ke polisi,” ujar Ibunda Erni, Jamaiah (62).

Dirinya menjelaskan, Erni Nasution merupakan anak kembar, dan sifatnya sangat tertutup. Sehingga, tidak semua keluarga dan teman-teman terdekatnya mengetahui apa masalah yang sedang dihadapinya.
“Putri saya ini anak kembar, dia adekan. Sifatnya sangat tertutup, kita dan teman-temannya tidak mengetahui apa masalah yang sedang dihadapinya,” ujar Jamiah.

Walau sudah tidak terdengar kabarnya hingga berhari-hari, Jamaiah dan keluarga besarnya yakin, bila Erni masih hidup. Apalagi sang kembaran, Erna melalui kedekatan bathin yang dirasakannya meyakini hal tersebut.

“Kakak kembarannya yakin bahwa Erni masih hidup, bahkan dia sering merasa bahwa dirinya masih bernafas,” tambah Jamaiah.
Dirinya pun tidak mengetahui pasti masalah apa yang sedang dihadapi oleh putrinya. Semua teman dan keluarga besar sudah ditanya, tetapi semua jawaban sama, tidak ada yang mengetahui dengan pasti.

“Erni tidak pernah cerita tentang apapun masalah yang sedang dihadapinya, bahkan suaminya sendiripun tidak mengetahui dengan pasti,” ujar Safrudin (40), yang mengaku sebagai adik ipar Erni.

Walaupun begitu, Safrudin mengaku, bahwa ada kemungkinan masalah ini terkait dengan masalah yang terjadi beberapa tahun yang lalu dalam keluarga kecilnya, dimana ada orang ketiga yang hadir dalam keluarga kecil Erni.

“Kalau penculikan kita tidak yakin, apalagi perampokan, karena itu pasti langsung ketahuan, apalagi ini sudah sebulan lebih. Oleh karena itu, kita mengharapkan agar Erni kembali, ingat anak-anaknya,” ungkap Safrudin.

Selain melaporkan ke pihak yang berwajib, keluarga juga sudah mencoba berbagai usaha, seperti melihat ke orang pintar, bertanya dan menyebarkan foto Erni ke supir-supir truk antar kota.

“Orang pintar ke daerah pantai, sudah kita kejar, mulai dari Belawan hingga Kisaran, Bandar Pasir Mandoge. Tapi hasilnya nol. Kita sudah lelah, karena itu kita mohon bantuan,” ungkap Safrudin.

Karena itu, bila ada yang menemukan Erni Nasution, diharap dapat menghubungi Suroso di nomor 0812 6406 8254 atau Arfan di nomor 0812 6530 1090. (ram)

Erni Nasution (42), wanita yang kesehariannya menjadi guru ngaji di daerah tempat tinggalnya di Jalan KL Yos Sudarso Km 15,5, Gang Cingwan Dalam, Medan Marelan meninggalkan rumah sejak 10 Maret 2012 yang lalu.

Ibu 2 anak itu meninggalkan rumah tanpa kabar. Menurut anggota keluarga, tidak ada masalah yang sedang dihadapi keluarga ini. Terutama sang anak bungsunya yang saat ini sedang berjuang menghadapi Ujian Akhir Nasional.

Rizki Juanda, putra bungsunya hingga saat ini masih berharap agar sang ibu  bisa kembali berkumpul dengan keluarga besarnya. Walau lelah mencari lebih dari sebulan, tetapi Rizki tetap optimis bundanya akan kembali berkumpul.

Dikisahkan Rizki, tanggal 10 Maret yang lalu bundanya menelepon dirinya untuk segera kembali ke rumah, karena Erni ingin menggunakan sepeda motor yang dibawa ke sekolah oleh Rizki.

Tiba di rumah, bundanya langsung pamit dengannya untuk pergi menghadiri undangan pesta di daerah Belawan. Bersama dengan sepeda motor Honda Beat warna putih dengan nomor polisi BK 5947 ABP, Erni pergi dengan menggenakan jaket dan celana yang terbuat dari bahan jeans.
Rizki dan keluarganya juga tidak merasakan firasat apapun dengan kepergian bundanya. Hingga dini hari, kabar dari Erni pun tidak ada, bahkan nomor telepon genggamnya juga sudah tidak aktif sejak menjelang sore.

Ditunggu hingga keesokan harinya, sosok wanita berkulit putih dan memiliki tahi lalat di sebelah kanan atas bibirnya ini juga tidak terdengar. Keluarganya pun panik dan melapor ke polisi.

“Saya bigung karena seharian kabar tentang anak saya tidak ada, akhirnya dibantu dengan keluarga kita melapor ke polisi,” ujar Ibunda Erni, Jamaiah (62).

Dirinya menjelaskan, Erni Nasution merupakan anak kembar, dan sifatnya sangat tertutup. Sehingga, tidak semua keluarga dan teman-teman terdekatnya mengetahui apa masalah yang sedang dihadapinya.
“Putri saya ini anak kembar, dia adekan. Sifatnya sangat tertutup, kita dan teman-temannya tidak mengetahui apa masalah yang sedang dihadapinya,” ujar Jamiah.

Walau sudah tidak terdengar kabarnya hingga berhari-hari, Jamaiah dan keluarga besarnya yakin, bila Erni masih hidup. Apalagi sang kembaran, Erna melalui kedekatan bathin yang dirasakannya meyakini hal tersebut.

“Kakak kembarannya yakin bahwa Erni masih hidup, bahkan dia sering merasa bahwa dirinya masih bernafas,” tambah Jamaiah.
Dirinya pun tidak mengetahui pasti masalah apa yang sedang dihadapi oleh putrinya. Semua teman dan keluarga besar sudah ditanya, tetapi semua jawaban sama, tidak ada yang mengetahui dengan pasti.

“Erni tidak pernah cerita tentang apapun masalah yang sedang dihadapinya, bahkan suaminya sendiripun tidak mengetahui dengan pasti,” ujar Safrudin (40), yang mengaku sebagai adik ipar Erni.

Walaupun begitu, Safrudin mengaku, bahwa ada kemungkinan masalah ini terkait dengan masalah yang terjadi beberapa tahun yang lalu dalam keluarga kecilnya, dimana ada orang ketiga yang hadir dalam keluarga kecil Erni.

“Kalau penculikan kita tidak yakin, apalagi perampokan, karena itu pasti langsung ketahuan, apalagi ini sudah sebulan lebih. Oleh karena itu, kita mengharapkan agar Erni kembali, ingat anak-anaknya,” ungkap Safrudin.

Selain melaporkan ke pihak yang berwajib, keluarga juga sudah mencoba berbagai usaha, seperti melihat ke orang pintar, bertanya dan menyebarkan foto Erni ke supir-supir truk antar kota.

“Orang pintar ke daerah pantai, sudah kita kejar, mulai dari Belawan hingga Kisaran, Bandar Pasir Mandoge. Tapi hasilnya nol. Kita sudah lelah, karena itu kita mohon bantuan,” ungkap Safrudin.

Karena itu, bila ada yang menemukan Erni Nasution, diharap dapat menghubungi Suroso di nomor 0812 6406 8254 atau Arfan di nomor 0812 6530 1090. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/