28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Friska, Penderita Gizi Buruk Meninggal Setelah Empat Hari Dirawat

Foto:Parlindungan/Sumut Pos
Friska semasa hidup saat mendapat perawatan di RSU H Adam Malik Medan. Kemarin Friska meninggal dunia.

SUMUTPOS.CO – Bayi perempuan penderita gizi buruk, Friska Mawel Harefa (5 bulan), menghembuskan nafas terkahirnya pada Senin (19/6) pukul 17.30 WIB. Friska meninggal pukul 17.30 WIB.

Sebelumnya, Friska sempat mengalami kondisi kritis akibat peradangan kulit hingga infeksi. Terlebih, diperparah dengan gizi buruk. Pasien atas nama Friska Mawel telah meninggal dunia tanggal 19 Juni 2017 pukul 17.30 WIB akibat gagal nafas dan gizi buruk yang diderita,” ujar Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting, Selasa (20/6).

Semula bayi dari pasangan Marsinus Harefa dan Saurawaty Br Sipayung itumasuk RSUP H Adam Malik pada Jumat (16/6) sekitar pukul 00.53 WIB. Bayi yang tinggal di Jalan Setiabudi, Gang Seroja, Medan Selayang tersebut didignosa mengalami sepsis (infeksi), gizi buruk dan kwasaki (peradangan pada dinding pembuluh darah di seluruh tubuh).

Kemudian, untuk memulihkan penyakit Friska, tim medis RSUP H Adam Malik mengmabil tindakan medis berupa, foto thorax dan abdomen, injeksi obat, infus, menggunakan monitor jantung, pakai O2, kateter dan NGT. Begitu juga denga albumin turut diberi karena karena kadar albumin bayi itu rendah.

“Untuk biaya, awalnya terhitung pasien umum. Namun akhirnya dicover BPJS Kesehatan PBI. Selama dirawat di RSUP H Adam Malik, bayi itu dirawat intensif di ruang HDU Anak di Rindu B, ” tandasnya.

Terpisah Kepala Puskesmas Selayang, dr Zainab yang dikonfirmasi, juga mengaku mendapat kabar bayi itu telah meninggal dunia dari Camat Medan Selayang.”Sebenarnya, dalam keadaan hamil pun ibunya sudah dipantau. Apa yang harus diberi sudah kita berikan. Namun ibunya tidak menyusui anaknya dengan baik. Macam mana air susunya mau ada, ibunya bukannya makan sayur, malah menyirih pula, ” ujar dr Zainab.

Meski demikian, dr Zainab mengaku jika kejadian itu akan menjadi pelajaran bagi pihaknyadengan meningkatkan penyuluhan di Posyandu. Namun, ia tetap berharap agar masyarakat, khususnya ibu hamil, aktif berkunjung ke Posyandu.

Foto:Parlindungan/Sumut Pos
Friska semasa hidup saat mendapat perawatan di RSU H Adam Malik Medan. Kemarin Friska meninggal dunia.

SUMUTPOS.CO – Bayi perempuan penderita gizi buruk, Friska Mawel Harefa (5 bulan), menghembuskan nafas terkahirnya pada Senin (19/6) pukul 17.30 WIB. Friska meninggal pukul 17.30 WIB.

Sebelumnya, Friska sempat mengalami kondisi kritis akibat peradangan kulit hingga infeksi. Terlebih, diperparah dengan gizi buruk. Pasien atas nama Friska Mawel telah meninggal dunia tanggal 19 Juni 2017 pukul 17.30 WIB akibat gagal nafas dan gizi buruk yang diderita,” ujar Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting, Selasa (20/6).

Semula bayi dari pasangan Marsinus Harefa dan Saurawaty Br Sipayung itumasuk RSUP H Adam Malik pada Jumat (16/6) sekitar pukul 00.53 WIB. Bayi yang tinggal di Jalan Setiabudi, Gang Seroja, Medan Selayang tersebut didignosa mengalami sepsis (infeksi), gizi buruk dan kwasaki (peradangan pada dinding pembuluh darah di seluruh tubuh).

Kemudian, untuk memulihkan penyakit Friska, tim medis RSUP H Adam Malik mengmabil tindakan medis berupa, foto thorax dan abdomen, injeksi obat, infus, menggunakan monitor jantung, pakai O2, kateter dan NGT. Begitu juga denga albumin turut diberi karena karena kadar albumin bayi itu rendah.

“Untuk biaya, awalnya terhitung pasien umum. Namun akhirnya dicover BPJS Kesehatan PBI. Selama dirawat di RSUP H Adam Malik, bayi itu dirawat intensif di ruang HDU Anak di Rindu B, ” tandasnya.

Terpisah Kepala Puskesmas Selayang, dr Zainab yang dikonfirmasi, juga mengaku mendapat kabar bayi itu telah meninggal dunia dari Camat Medan Selayang.”Sebenarnya, dalam keadaan hamil pun ibunya sudah dipantau. Apa yang harus diberi sudah kita berikan. Namun ibunya tidak menyusui anaknya dengan baik. Macam mana air susunya mau ada, ibunya bukannya makan sayur, malah menyirih pula, ” ujar dr Zainab.

Meski demikian, dr Zainab mengaku jika kejadian itu akan menjadi pelajaran bagi pihaknyadengan meningkatkan penyuluhan di Posyandu. Namun, ia tetap berharap agar masyarakat, khususnya ibu hamil, aktif berkunjung ke Posyandu.

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/