27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Ubah Status ‘BU’, Langsung Dapat Mangsa

Jika anggaran untuk tinggal (kostan) dari orangtua ia hanya ditakar Rp300 ribu sebulan. Namun W tinggal di rumah kontrakan dengan harga Rp12 juta setahun. Angsuran mobil yang ditungganginya Rp3,2 juta per bulan. Sehari-hari lanjutnya bercerita, minimal ia mengeluarkan uang Rp100 ribu. Entah itu untuk makan, pulsa dan lain sebagainya. Terkadang, dalam sehari ia bisa mengeluarkan uang Rp1 juta sehari.

“Nongkrong-nongkrong sama temen, dugem banyaklah habis uang,” tuturnya. Jika ditotalkan, kira-kira W butuh uang sebesar Rp10 juta dalam sebulan. Maka dari itu, uang Rp1 juta kiriman orangtua tidak cukup. Jika dalam sebuah kondisi dirinya membutuhkan uang, ia tinggal mengaktifkan sebuah akun aplikasi chatting di smartphone miliknya.

“Tinggal ubah status. BU. Maksudnya butuh uang. Nanti banyak nge-chat. Saya tinggal bilang harganya. Kami janjian. Melakukan keinginan si pemesan. Terima bayaran. Gampang,” katanya menyeletup. Diceritakannya, dalam aplikasi tersebut biasanya si pemesan meminta foto dirinya. Namun, tak jarang hanya bentuk penipuan. Maka dari itu, ia tidak lantas mengirimi foto. Jika mau, langsung bertemu.

Namun jika ingin mendapatkan uang lebih banyak biasanya ia menghubungi seorang teman. Yang punya kenalan banyak bos yang mau membayar mahal untuk sekali kencan. Dari ‘sang teman’ tersebut akan dijadwalkan kapan dan dimana harus bertemu sang hidung belang.

Diakui W, dalam sekali kencan ia mematok tarif mulai dari Rp1.2 juta sampai dengan Rp4 Juta. Harga tersebut tergantung kebutuhan dirinya pada saat itu. Soal uang jasa narahubung, biasanya diberikan belakangan. Ketika uang sudah diterima. (bersambung)

Jika anggaran untuk tinggal (kostan) dari orangtua ia hanya ditakar Rp300 ribu sebulan. Namun W tinggal di rumah kontrakan dengan harga Rp12 juta setahun. Angsuran mobil yang ditungganginya Rp3,2 juta per bulan. Sehari-hari lanjutnya bercerita, minimal ia mengeluarkan uang Rp100 ribu. Entah itu untuk makan, pulsa dan lain sebagainya. Terkadang, dalam sehari ia bisa mengeluarkan uang Rp1 juta sehari.

“Nongkrong-nongkrong sama temen, dugem banyaklah habis uang,” tuturnya. Jika ditotalkan, kira-kira W butuh uang sebesar Rp10 juta dalam sebulan. Maka dari itu, uang Rp1 juta kiriman orangtua tidak cukup. Jika dalam sebuah kondisi dirinya membutuhkan uang, ia tinggal mengaktifkan sebuah akun aplikasi chatting di smartphone miliknya.

“Tinggal ubah status. BU. Maksudnya butuh uang. Nanti banyak nge-chat. Saya tinggal bilang harganya. Kami janjian. Melakukan keinginan si pemesan. Terima bayaran. Gampang,” katanya menyeletup. Diceritakannya, dalam aplikasi tersebut biasanya si pemesan meminta foto dirinya. Namun, tak jarang hanya bentuk penipuan. Maka dari itu, ia tidak lantas mengirimi foto. Jika mau, langsung bertemu.

Namun jika ingin mendapatkan uang lebih banyak biasanya ia menghubungi seorang teman. Yang punya kenalan banyak bos yang mau membayar mahal untuk sekali kencan. Dari ‘sang teman’ tersebut akan dijadwalkan kapan dan dimana harus bertemu sang hidung belang.

Diakui W, dalam sekali kencan ia mematok tarif mulai dari Rp1.2 juta sampai dengan Rp4 Juta. Harga tersebut tergantung kebutuhan dirinya pada saat itu. Soal uang jasa narahubung, biasanya diberikan belakangan. Ketika uang sudah diterima. (bersambung)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/