30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Lalai Letakkan Pistol, Anak pun jadi Korban

MEDAN- Polisi lalai, anaknya pun jadi korban. Pistol miliknya dia letakkan begitu saja di meja. Tanpa diduga pistol tersebut bisa diraih anak semata wayangnya, M Reza Fahlevi (4).

Dor…! Sebutir peluru pun menembus batok kepala. Anaknya kontan menggelepar dengan kondisi darah segar membanjir di tubuhnya.
Kini, Levi – panggilan Muhammad Reza Fahlevi – terbaring tak berdaya di Ruangan IGD RS Colombia Asia. Dia tertembak pistol milik ayahnya sendiri, Brigadir Juliadi.

Peluru tembus dari hidung bagian kanan hingga kepala Senin (21/5) pukul 20.30 WIB Levi yang tak berdaya tiba di Medan dengan mobil ambulance RSU Cut Mutia, Lhokseumawe. Dia langsung dibawa masuk ke dalam IGD RS Colombia Asia. Sebelumnya, pada pukul 11.45 WIB, Levi terkapar akibat peluru dari pistol milik ayahnya yang bertugas di Polres Lhokseumawe. Peristiwa terjadi di rumah mereka yang berada di Desa Blang Peuria, Kecamatan Samudra, Aceh Utara.

Amatan Sumut Pos, Levi yang ditemani oleh ibu, ayah, nenek, dan saudaranya langsung ditangani tiga perawat dan dua dokter. Tak hanya itu, petugas keamanan juga melakukan pengamanan di depan pintu masuk Ruang IGD dan di depan tempat tidur Levi.

“Selama dalam perjalanan, Reza sudah menghabiskan satu kantong darah berisi 200 cc dari Aceh menuju Medan yang berangkat pukul 14.00 WIB,” kata Amhad Jaman Huri, petugas medis RSU Cut Mutia saat di ruang tunggu IGD RS Colombia Asia.

Dijelaskannya, selama dalam perjalanan, Levi juga tak henti-hentinya mengeluarkan darah dari kepalanya. “Kondisi Levi lemah tapi dia tetap sadar. Peluru masuk dari hidung kanan menembus bagian atas kepala (ubun-ubun),” ujarnya.

Saat disuntik, Levi merintih kesakitan. “Sakit Mak… Levi tak tahan,” jerit Levi.

Sang ibu tetap memberikan semangat dan dorongan kepada anaknya. “Tahan yah Levi, sabar yah… Kan Levi janji sama mama mau terbang ke Jakarta main-main. Levi kan janji sama mama mau jadi pilot… Levi harus tahan, karena pilot harus kuat,” kata sang ibu.

Saat Sumut Pos, tepat berada di depan ruangan Levi, sang ayah terlihat menitikan air mata. “Maaf yah jangan diganggu,” kata Juliadi sambil menutup ruangan kembali dengan kain tirai penutup ruangan.

Salah seorang anggota keluarga yang sempat ditanyai yang menggunakan jaket hitam dan meyandang tas dipundak itu mengaku, kejadiannya saat, Senin siang pulang dari kantornya. “Beliau (Juliadi) mengerjakan tugasnya dengan menggunakan laptop saat berada di ruangan tengah. Beliau meletakan senjata api miliknya jenis revolver di atas meja, tepatnya di samping laptop. Tanpa disadari, Levi mendekat dan mengambil pistol itu. Levi menekan pemicu sehingga terdengar suara letusan sebanyak satu kali dan ternyata sudah terkapar,” ujarnya sambil berlalu pergi mengurus surat-surat dan keperluan lainnya.

Melihat itu, sang ayah, Brigadir Juliadi langsung melarikan Levi ke puskesmas di daerah Geudong. Oleh petugas medis Puskesmas Geudong, selanjutnya Reza dirujuk ke RS Cut Mutia dan selanjutnya di rujuk ke RS Colombia Asia. (jon/uma)

MEDAN- Polisi lalai, anaknya pun jadi korban. Pistol miliknya dia letakkan begitu saja di meja. Tanpa diduga pistol tersebut bisa diraih anak semata wayangnya, M Reza Fahlevi (4).

Dor…! Sebutir peluru pun menembus batok kepala. Anaknya kontan menggelepar dengan kondisi darah segar membanjir di tubuhnya.
Kini, Levi – panggilan Muhammad Reza Fahlevi – terbaring tak berdaya di Ruangan IGD RS Colombia Asia. Dia tertembak pistol milik ayahnya sendiri, Brigadir Juliadi.

Peluru tembus dari hidung bagian kanan hingga kepala Senin (21/5) pukul 20.30 WIB Levi yang tak berdaya tiba di Medan dengan mobil ambulance RSU Cut Mutia, Lhokseumawe. Dia langsung dibawa masuk ke dalam IGD RS Colombia Asia. Sebelumnya, pada pukul 11.45 WIB, Levi terkapar akibat peluru dari pistol milik ayahnya yang bertugas di Polres Lhokseumawe. Peristiwa terjadi di rumah mereka yang berada di Desa Blang Peuria, Kecamatan Samudra, Aceh Utara.

Amatan Sumut Pos, Levi yang ditemani oleh ibu, ayah, nenek, dan saudaranya langsung ditangani tiga perawat dan dua dokter. Tak hanya itu, petugas keamanan juga melakukan pengamanan di depan pintu masuk Ruang IGD dan di depan tempat tidur Levi.

“Selama dalam perjalanan, Reza sudah menghabiskan satu kantong darah berisi 200 cc dari Aceh menuju Medan yang berangkat pukul 14.00 WIB,” kata Amhad Jaman Huri, petugas medis RSU Cut Mutia saat di ruang tunggu IGD RS Colombia Asia.

Dijelaskannya, selama dalam perjalanan, Levi juga tak henti-hentinya mengeluarkan darah dari kepalanya. “Kondisi Levi lemah tapi dia tetap sadar. Peluru masuk dari hidung kanan menembus bagian atas kepala (ubun-ubun),” ujarnya.

Saat disuntik, Levi merintih kesakitan. “Sakit Mak… Levi tak tahan,” jerit Levi.

Sang ibu tetap memberikan semangat dan dorongan kepada anaknya. “Tahan yah Levi, sabar yah… Kan Levi janji sama mama mau terbang ke Jakarta main-main. Levi kan janji sama mama mau jadi pilot… Levi harus tahan, karena pilot harus kuat,” kata sang ibu.

Saat Sumut Pos, tepat berada di depan ruangan Levi, sang ayah terlihat menitikan air mata. “Maaf yah jangan diganggu,” kata Juliadi sambil menutup ruangan kembali dengan kain tirai penutup ruangan.

Salah seorang anggota keluarga yang sempat ditanyai yang menggunakan jaket hitam dan meyandang tas dipundak itu mengaku, kejadiannya saat, Senin siang pulang dari kantornya. “Beliau (Juliadi) mengerjakan tugasnya dengan menggunakan laptop saat berada di ruangan tengah. Beliau meletakan senjata api miliknya jenis revolver di atas meja, tepatnya di samping laptop. Tanpa disadari, Levi mendekat dan mengambil pistol itu. Levi menekan pemicu sehingga terdengar suara letusan sebanyak satu kali dan ternyata sudah terkapar,” ujarnya sambil berlalu pergi mengurus surat-surat dan keperluan lainnya.

Melihat itu, sang ayah, Brigadir Juliadi langsung melarikan Levi ke puskesmas di daerah Geudong. Oleh petugas medis Puskesmas Geudong, selanjutnya Reza dirujuk ke RS Cut Mutia dan selanjutnya di rujuk ke RS Colombia Asia. (jon/uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/