31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Safari Ramadhan di Masjid Assholah, Ketua NU Imbau Tangkal Paham Radikalisme

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terus menggelar Safari Ramadan selepas menjabat Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Kota Medan, Burhanuddin kali ini melanglahkan kakinya ke Masjid Assholah, Kecamatan Medan Timur. Di sana, tak lupa ia menerangkan niatannya untuk meningkatkan ekononi umat.

Kepada jamaah yang hadir di masjid tersebut, Burhanuddin menerangkan tak hanya konsen untuk membangkitkan ekonomi umat, pihaknya juga tengah fokus dalam menentang paham radikalisme.

“NU hadir sebagai pelayan umat, membangkitkan ekonomi umat serta NU menangkal paham- paham radikalisme yang bisa merusak bangsa dan tanah air ini,” ujarnya pada Safari Ramadhan di Masjid Assholah di Kecamatan Medan Timur, Minggu (19/5) kemarin.

Menurutnya, masalah paham radikalisme bukan masalah yang sepele, alih-alih dianggap klasik. Paham radikalisme bila tak diantisipasi sedini dan segencar mungkin akan menghancurkan negara ini. “Sehingga harus kita lawan dan kita bumi hanguskan karena tidak sesuai dengan pancasila dan UU yang ada di NKRI ini,” ucapnya.

Ia menyebut, NU khususnya PCNU Medan akan menjadi garda terdepan melayani umat dan penyejuk dalam rangka mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. “Lebih baik kita melayani umat ketimbang kita dilayani. Tentunya akan lebih barokah,” ucapnya.

Selanjutnya, Burhanuddin meminta warga Nahdliyin dan masyarakat harus paham arti Islam Nusantara. Ia menerangkan, Islam Nusantara adalah pemahaman, pengamalan, dan penerapan Islam dalam segmen fiqih mu’amalah sebagai hasil dialektika antara nash, syari’at, dan ‘urf, budaya serta realita di bumi Nusantara.

“Dalam istilah ‘Islam Nusantara’ ada budaya dalam Islam di Indonesia, yakni seperti yasinan, ziarah kubur, doa qunut dan lain sebagainya. jangan istilah Islam Nusantara itu diartikan dengan yang aneh-aneh,” paparnya.

Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di tanah air bahkan di dunia hadir sebagai pelayan umat dalam membangkitkan ekonomi umat dan NU konsen mengembangkan Lembaga dakwah untuk memberikan pencerahan kepada umat dengan Ahlussunah waljamaah (Aswaja).

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua PCNU Medan Burhanuddin SE, Wakil Ketua Abdulrahman Lubis, pengurus Pengurus PCNU Azmi Hadli, Ketua MWC NU Medan Timur, BKM dan Kenajiran Masjid Assholah, dan undangan lainnya. Dalam acara tersebut tak lupa PCNU Kota Medan pimpinan Burhanuddin SE memberikan dan membagikan sembako bagi kaum dhuafa yang berada di sekitar Masjid Assholah kecamatan Medan timur. (dvs/ila)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terus menggelar Safari Ramadan selepas menjabat Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Kota Medan, Burhanuddin kali ini melanglahkan kakinya ke Masjid Assholah, Kecamatan Medan Timur. Di sana, tak lupa ia menerangkan niatannya untuk meningkatkan ekononi umat.

Kepada jamaah yang hadir di masjid tersebut, Burhanuddin menerangkan tak hanya konsen untuk membangkitkan ekonomi umat, pihaknya juga tengah fokus dalam menentang paham radikalisme.

“NU hadir sebagai pelayan umat, membangkitkan ekonomi umat serta NU menangkal paham- paham radikalisme yang bisa merusak bangsa dan tanah air ini,” ujarnya pada Safari Ramadhan di Masjid Assholah di Kecamatan Medan Timur, Minggu (19/5) kemarin.

Menurutnya, masalah paham radikalisme bukan masalah yang sepele, alih-alih dianggap klasik. Paham radikalisme bila tak diantisipasi sedini dan segencar mungkin akan menghancurkan negara ini. “Sehingga harus kita lawan dan kita bumi hanguskan karena tidak sesuai dengan pancasila dan UU yang ada di NKRI ini,” ucapnya.

Ia menyebut, NU khususnya PCNU Medan akan menjadi garda terdepan melayani umat dan penyejuk dalam rangka mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. “Lebih baik kita melayani umat ketimbang kita dilayani. Tentunya akan lebih barokah,” ucapnya.

Selanjutnya, Burhanuddin meminta warga Nahdliyin dan masyarakat harus paham arti Islam Nusantara. Ia menerangkan, Islam Nusantara adalah pemahaman, pengamalan, dan penerapan Islam dalam segmen fiqih mu’amalah sebagai hasil dialektika antara nash, syari’at, dan ‘urf, budaya serta realita di bumi Nusantara.

“Dalam istilah ‘Islam Nusantara’ ada budaya dalam Islam di Indonesia, yakni seperti yasinan, ziarah kubur, doa qunut dan lain sebagainya. jangan istilah Islam Nusantara itu diartikan dengan yang aneh-aneh,” paparnya.

Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di tanah air bahkan di dunia hadir sebagai pelayan umat dalam membangkitkan ekonomi umat dan NU konsen mengembangkan Lembaga dakwah untuk memberikan pencerahan kepada umat dengan Ahlussunah waljamaah (Aswaja).

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua PCNU Medan Burhanuddin SE, Wakil Ketua Abdulrahman Lubis, pengurus Pengurus PCNU Azmi Hadli, Ketua MWC NU Medan Timur, BKM dan Kenajiran Masjid Assholah, dan undangan lainnya. Dalam acara tersebut tak lupa PCNU Kota Medan pimpinan Burhanuddin SE memberikan dan membagikan sembako bagi kaum dhuafa yang berada di sekitar Masjid Assholah kecamatan Medan timur. (dvs/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/