30 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Ada IQ Games, Educational Toys, & Seni Mewarnai Keramik

Edu Toys, Kembangkan Mainan Anak-anak Beraroma Edukasi

Minimnya arena bermain untuk anak-anak plus banjirnya mainan anak-anak berupa robot-robotan, mobil-mobilan, boneka-boneka, atau tembak-tembakan mendorong tiga sahabat: Purnama Sari, Marctini, dan Susanti, berpikir untuk mengembangkan mainan anak-anak yang edukatif. Konsep mereka: sambil bermain, anak-anak juga mendapat pembelajaran.

DONI HERMAWAN, Medan

OWNER EDU TOYS-Dari kiri: Marctini, Purnama Sari, Susanti.//doni/sumut pos
OWNER EDU TOYS-Dari kiri: Marctini, Purnama Sari, Susanti.//doni/sumut pos

Minimnya toko spesial untuk mainan edukasi anak-anak di Indonesia membuat Purnama Sari Cs, gerah. “Setiap saya travelling, saya masuk ke toko mainan anak-anak. Kok yang saya dapati selalu mainan robot, mobil-mobilan, boneka-boneka, atau yang begitu-begitu saja,” kata Purnama Sari, mengawali.

Purnama makin gerah karena di luar negeri, mainan edukasi untuk anak termasuk prioritas. “Kenapa kalau di luar negeri, mereka menerapkan edukasi anak-anak? Dari sanalah kami mengumpulkan ide untuk mengembangkan konsep mainan anak edukatif. Ide itu terus berkembang dengan background kami yang memang suka anak-anak: saya ibu rumah tangga, Marctini guru, dan Susanti penggemar anak,” kata Purnama.

Tahun 2007, ketiga sahabat ini membuka toko di Chimmon Cambridge. Konsepnya adalah lokasi permainan anak-anak. Mereka membuka outlet paling sudut. Seiring waktu, nama toko berkembang dari M Toys, Kid’s Corner, hingga Edu Toys. Di sana, mereka mengembangkan permainan berbasis edukasi, teruma art and craft atau ceramic painting.

Berjalan empat tahun, Edu Toys mengembangkan sayap dengan membuka toko khusus Edu Toys di Jalan Boulevard Raya No.88 D, Komplek Cemara Asri, Medan. “Di Cemara Asri kami punya toko spesial produk kami semua. Dan sekarang kami mengembangkan usaha di dua cabang ini,” timpalnya.

Cemara Asri sejatinya jauh dari kota. Namun, peluang bisnisnya ternyata besar. “Kami merangkum wilayah Cemara Asri, karena ada komunitas dengan penghuninya yang banyak. Belum lagi, kalau hari ilbur dan ada acara, banyak masyarakat yang datang ke Cemara. Selain itu, anak-anak malas keluar lokasi komplek. Perkembangannya cukup baik setahun ini,” bebernya.

Selain art & craft, Edu Toys juga menyediakan IQ Games, Educational Toys, Books and VCD, souvenir, wooden Toys & Puzzle serta Kindergarten Recource. Diakui Purnama, art and craft menjadi produk unggulan Edu Toys. Di sini, anak-anak yang datang diajari mewarnai keramik yang berbentuk serba guna. Keramik yang sudah jadi bisa digunakan sebagai tempat pensil, frame dan lainnya.

“Keramiknya produksi Jawa, karena di sana kualitas tanah liatnya bagus. Cat pewarnanya juga tidak berbahaya. Kami meminimalisir zat kimia sehingga saat menggunakan cat pewarna tinggal dicuci pakai tisu basah sudah bersih. Ini jadi unggulan bagi pelanggan yang usia anak-anak TK. Walaupun produk kami bisa juga diperuntukkan usai 99 tahun,” bebernya.

Awal berdiri, Edu Toys baru memenuhi 100 jenis produknya yang sebagian besar dari barang import. Sekarang sudah ada 300-an koleksi mainan yang juga mengakomodir mainan dari dalam negeri yang berbahan kayu. Purnawa mengaku tidak kesulitan memasarkan produk Edu Toys. “Tidak begitu banyak kendala, langsung diminati orang. Karena sifatnya variatif. Kami juga tidak hanya berpatok pada jualan produk, tapi juga menggandeng sekolah-sekolah untuk memperkenalkan produk dan responnya sangat positif. Sekolah juga banyak yang ikut, ketika kami memperlombakan art and craf,” ujarnya.

Untuk bisa menikmati produk Edu Toys, pelanggan tidak harus merogoh kocek dalam. Untuk permainan di lokasi play land di Outlet Cambridge dikenakan biaya Rp50 ribu per jam. Sedangkan produk yang dijual dimulai harga Rp20 ribu hingga Rp200 ribu. Untuk sekolah-sekolah yang datang ke toko di wilayah Cemara Asri, satu anak dikenakan Rp25 ribu. Dengan harga ini, anak-anak bisa mendapatkan art and carft, moving watching dan sesi foto bersama.

Dalam waktu dekat, Purnama Cs berniat mengembangkan e-learning dalam program “Focus A”. Dalam program itu, orang tua tidak perlu khawatir lagi menyikapi permasalahan menurunnya minat belajar pada anak. “Program e-learning “Focus A” adalah proses pendidikan online (webucation) atau belajar jarak jauh, dengan menggunakan teknologi komputer. Metode belajar seperti ini sangat mudah serta efektif, dan tentunya juga sangat membantu para orang tua guna memantau kegiatan anak di tengah kesibukan menjalani aktivitas. Bahkan aman dilakukan di rumah,” pungkasnya. (*)

Edu Toys, Kembangkan Mainan Anak-anak Beraroma Edukasi

Minimnya arena bermain untuk anak-anak plus banjirnya mainan anak-anak berupa robot-robotan, mobil-mobilan, boneka-boneka, atau tembak-tembakan mendorong tiga sahabat: Purnama Sari, Marctini, dan Susanti, berpikir untuk mengembangkan mainan anak-anak yang edukatif. Konsep mereka: sambil bermain, anak-anak juga mendapat pembelajaran.

DONI HERMAWAN, Medan

OWNER EDU TOYS-Dari kiri: Marctini, Purnama Sari, Susanti.//doni/sumut pos
OWNER EDU TOYS-Dari kiri: Marctini, Purnama Sari, Susanti.//doni/sumut pos

Minimnya toko spesial untuk mainan edukasi anak-anak di Indonesia membuat Purnama Sari Cs, gerah. “Setiap saya travelling, saya masuk ke toko mainan anak-anak. Kok yang saya dapati selalu mainan robot, mobil-mobilan, boneka-boneka, atau yang begitu-begitu saja,” kata Purnama Sari, mengawali.

Purnama makin gerah karena di luar negeri, mainan edukasi untuk anak termasuk prioritas. “Kenapa kalau di luar negeri, mereka menerapkan edukasi anak-anak? Dari sanalah kami mengumpulkan ide untuk mengembangkan konsep mainan anak edukatif. Ide itu terus berkembang dengan background kami yang memang suka anak-anak: saya ibu rumah tangga, Marctini guru, dan Susanti penggemar anak,” kata Purnama.

Tahun 2007, ketiga sahabat ini membuka toko di Chimmon Cambridge. Konsepnya adalah lokasi permainan anak-anak. Mereka membuka outlet paling sudut. Seiring waktu, nama toko berkembang dari M Toys, Kid’s Corner, hingga Edu Toys. Di sana, mereka mengembangkan permainan berbasis edukasi, teruma art and craft atau ceramic painting.

Berjalan empat tahun, Edu Toys mengembangkan sayap dengan membuka toko khusus Edu Toys di Jalan Boulevard Raya No.88 D, Komplek Cemara Asri, Medan. “Di Cemara Asri kami punya toko spesial produk kami semua. Dan sekarang kami mengembangkan usaha di dua cabang ini,” timpalnya.

Cemara Asri sejatinya jauh dari kota. Namun, peluang bisnisnya ternyata besar. “Kami merangkum wilayah Cemara Asri, karena ada komunitas dengan penghuninya yang banyak. Belum lagi, kalau hari ilbur dan ada acara, banyak masyarakat yang datang ke Cemara. Selain itu, anak-anak malas keluar lokasi komplek. Perkembangannya cukup baik setahun ini,” bebernya.

Selain art & craft, Edu Toys juga menyediakan IQ Games, Educational Toys, Books and VCD, souvenir, wooden Toys & Puzzle serta Kindergarten Recource. Diakui Purnama, art and craft menjadi produk unggulan Edu Toys. Di sini, anak-anak yang datang diajari mewarnai keramik yang berbentuk serba guna. Keramik yang sudah jadi bisa digunakan sebagai tempat pensil, frame dan lainnya.

“Keramiknya produksi Jawa, karena di sana kualitas tanah liatnya bagus. Cat pewarnanya juga tidak berbahaya. Kami meminimalisir zat kimia sehingga saat menggunakan cat pewarna tinggal dicuci pakai tisu basah sudah bersih. Ini jadi unggulan bagi pelanggan yang usia anak-anak TK. Walaupun produk kami bisa juga diperuntukkan usai 99 tahun,” bebernya.

Awal berdiri, Edu Toys baru memenuhi 100 jenis produknya yang sebagian besar dari barang import. Sekarang sudah ada 300-an koleksi mainan yang juga mengakomodir mainan dari dalam negeri yang berbahan kayu. Purnawa mengaku tidak kesulitan memasarkan produk Edu Toys. “Tidak begitu banyak kendala, langsung diminati orang. Karena sifatnya variatif. Kami juga tidak hanya berpatok pada jualan produk, tapi juga menggandeng sekolah-sekolah untuk memperkenalkan produk dan responnya sangat positif. Sekolah juga banyak yang ikut, ketika kami memperlombakan art and craf,” ujarnya.

Untuk bisa menikmati produk Edu Toys, pelanggan tidak harus merogoh kocek dalam. Untuk permainan di lokasi play land di Outlet Cambridge dikenakan biaya Rp50 ribu per jam. Sedangkan produk yang dijual dimulai harga Rp20 ribu hingga Rp200 ribu. Untuk sekolah-sekolah yang datang ke toko di wilayah Cemara Asri, satu anak dikenakan Rp25 ribu. Dengan harga ini, anak-anak bisa mendapatkan art and carft, moving watching dan sesi foto bersama.

Dalam waktu dekat, Purnama Cs berniat mengembangkan e-learning dalam program “Focus A”. Dalam program itu, orang tua tidak perlu khawatir lagi menyikapi permasalahan menurunnya minat belajar pada anak. “Program e-learning “Focus A” adalah proses pendidikan online (webucation) atau belajar jarak jauh, dengan menggunakan teknologi komputer. Metode belajar seperti ini sangat mudah serta efektif, dan tentunya juga sangat membantu para orang tua guna memantau kegiatan anak di tengah kesibukan menjalani aktivitas. Bahkan aman dilakukan di rumah,” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/