26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Anak Yatim Berprestasi Tak Dapat Bantuan, Warga Mohonkan Program PIP ke DPRD Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang warga lingkungan I Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Endang Sri Rahayu, berharap mendapatkan bantuan pendidikan untuk anaknya yang duduk di bangku Sekolah Dasar. Endang mengaku bahwa anaknya merupakan seorang anak yatim. Secara akademik, anaknya juga merupakan seorang siswa yang berprestasi di sekolah.

Harapan itu diungkapkan Endang saat menghadiri kegiatan Reses Masa Sidang I Tahun 2024 yang digelar Anggota DPRD Kota Medan Fraksi NasDem, T Edriansyah Rendy SH M.Kn di Jalan Besi Lingkungan 2, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Minggu (21/1/2024) sore.

“Di sekolah SD anak saya ranking 3 pak, sekarang anak saya anak yatim. Mohon dibantu anak saya pak,” ucap Endang kepada anggota DPRD Medan yang akrab disapa Rendy tersebut.

Pasalnya, Endang mengaku bahwa meskipun anaknya seorang yatim dan berprestasi di sekolah, namun sang anak belum pernah mendapatkan bantuan pendidikan dari pemerintah. Oleh sebab itu, ia pun meminta agar sang anak bisa mendapatkan bantuan berupa Program Indonesia Pintar (PIP).

“Tolong dibantu pak supaya anak saya ini bisa dapat PIP. Itu saja pak (permintaan saya),” ujarnya dalam kegiatan yang dihadiri Sekretaris Lurah Tanah 600 M Achbar Lubis, perwakilan Puskesmas Rengas Pulau (Dinkes Medan) Rini Resky Manda Daulay, dan perwakilan Dinas Sosial Medan Linda Ramayani tersebut.

Menanggapi hal itu, Rendy mengaku akan meminta timnya untuk memastikan bahwa keluarga Endang telah masuk ke dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mengingat Endang merupakan seorang Janda dan anaknya berstatus yatim. Pasalnya, DTKS merupakan langkah awal bagi masyarakat tidak mampu untuk bisa mendapatkan berbagai program bantuan dari pemerintah, termasuk PIP yang merupakan program Pemerintah Pusat.

Kemudian di tahun ini, sambung Rendy, Pemko Medan melalui Dinas Pendidikan telah menganggarkan bantuan untuk 20 ribu siswa SD dan 20 ribu siswa SMP (tidak mampu). Lalu, ada bantuan untuk anak putus sekolah di Kota Medan agar bisa kembali bersekolah.

“Untuk anak ibu (Endang) yang berprestasi dan seorang yatim, tentu harus terus bersekolah. Kita akan minta agar anak ibu bisa mendapatkan bantuan pendidikan, setidaknya untuk awal dari APBD (Kota Medan) dulu. Kita juga akan upayakan agar bisa mendapatkan PIP,” kata Rendy.

Selain masalah pendidikan, warga lainnya juga menyampaikan berbagai keluhan kepada Rendy yang sehari-hari duduk sebagai Anggota Komisi II DPRD Medan tersebut. Diantaranya, masalah tidak adanya tiang listrik di lingkungan permukiman warga.

“Di gang Kesuma lingkungan 8, Kelurahan Tanah 600, tidak ada satu pun tiang listrik, jadi kabel listrik itu ditarik dari satu rumah ke rumah yang lain pak. Terus kalau hujan, Gg Kesuma itu banjir pak, becek. Mohon dibantu ya pak,” kata warga Gg Kesuma, Effendy yang dibenarkan oleh sejumlah warga Gg Kesuma lainnya.

Pada kesempatan itu, Rendy juga menerima berbagai aspirasi lainnya dari warga yang hadir, diantaranya masalah bantuan sosial hingga pelayanan kesehatan.

Menjawab hal itu, Rendy mengaku bahwa keluhan-keluhan warga tersebut akan dimasukkannya ke dalam Pokok Pikiran DPRD Medan dan akan disampaikan dalam sidang Paripurna DPRD Medan dalam waktu dekat.

“Nantinya, keluhan bapak/ibu akan kita masukkan ke dalam Pokok Pikiran DPRD Medan untuk dapat ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan pihak-pihak terkait,” pungkasnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang warga lingkungan I Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Endang Sri Rahayu, berharap mendapatkan bantuan pendidikan untuk anaknya yang duduk di bangku Sekolah Dasar. Endang mengaku bahwa anaknya merupakan seorang anak yatim. Secara akademik, anaknya juga merupakan seorang siswa yang berprestasi di sekolah.

Harapan itu diungkapkan Endang saat menghadiri kegiatan Reses Masa Sidang I Tahun 2024 yang digelar Anggota DPRD Kota Medan Fraksi NasDem, T Edriansyah Rendy SH M.Kn di Jalan Besi Lingkungan 2, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Minggu (21/1/2024) sore.

“Di sekolah SD anak saya ranking 3 pak, sekarang anak saya anak yatim. Mohon dibantu anak saya pak,” ucap Endang kepada anggota DPRD Medan yang akrab disapa Rendy tersebut.

Pasalnya, Endang mengaku bahwa meskipun anaknya seorang yatim dan berprestasi di sekolah, namun sang anak belum pernah mendapatkan bantuan pendidikan dari pemerintah. Oleh sebab itu, ia pun meminta agar sang anak bisa mendapatkan bantuan berupa Program Indonesia Pintar (PIP).

“Tolong dibantu pak supaya anak saya ini bisa dapat PIP. Itu saja pak (permintaan saya),” ujarnya dalam kegiatan yang dihadiri Sekretaris Lurah Tanah 600 M Achbar Lubis, perwakilan Puskesmas Rengas Pulau (Dinkes Medan) Rini Resky Manda Daulay, dan perwakilan Dinas Sosial Medan Linda Ramayani tersebut.

Menanggapi hal itu, Rendy mengaku akan meminta timnya untuk memastikan bahwa keluarga Endang telah masuk ke dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mengingat Endang merupakan seorang Janda dan anaknya berstatus yatim. Pasalnya, DTKS merupakan langkah awal bagi masyarakat tidak mampu untuk bisa mendapatkan berbagai program bantuan dari pemerintah, termasuk PIP yang merupakan program Pemerintah Pusat.

Kemudian di tahun ini, sambung Rendy, Pemko Medan melalui Dinas Pendidikan telah menganggarkan bantuan untuk 20 ribu siswa SD dan 20 ribu siswa SMP (tidak mampu). Lalu, ada bantuan untuk anak putus sekolah di Kota Medan agar bisa kembali bersekolah.

“Untuk anak ibu (Endang) yang berprestasi dan seorang yatim, tentu harus terus bersekolah. Kita akan minta agar anak ibu bisa mendapatkan bantuan pendidikan, setidaknya untuk awal dari APBD (Kota Medan) dulu. Kita juga akan upayakan agar bisa mendapatkan PIP,” kata Rendy.

Selain masalah pendidikan, warga lainnya juga menyampaikan berbagai keluhan kepada Rendy yang sehari-hari duduk sebagai Anggota Komisi II DPRD Medan tersebut. Diantaranya, masalah tidak adanya tiang listrik di lingkungan permukiman warga.

“Di gang Kesuma lingkungan 8, Kelurahan Tanah 600, tidak ada satu pun tiang listrik, jadi kabel listrik itu ditarik dari satu rumah ke rumah yang lain pak. Terus kalau hujan, Gg Kesuma itu banjir pak, becek. Mohon dibantu ya pak,” kata warga Gg Kesuma, Effendy yang dibenarkan oleh sejumlah warga Gg Kesuma lainnya.

Pada kesempatan itu, Rendy juga menerima berbagai aspirasi lainnya dari warga yang hadir, diantaranya masalah bantuan sosial hingga pelayanan kesehatan.

Menjawab hal itu, Rendy mengaku bahwa keluhan-keluhan warga tersebut akan dimasukkannya ke dalam Pokok Pikiran DPRD Medan dan akan disampaikan dalam sidang Paripurna DPRD Medan dalam waktu dekat.

“Nantinya, keluhan bapak/ibu akan kita masukkan ke dalam Pokok Pikiran DPRD Medan untuk dapat ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan pihak-pihak terkait,” pungkasnya. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/