26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Gojek-Betor Saling Serang

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BENTROK SUPIR BECAK VS GO-JEK_Ratusan supir gojek mendatangi supir becak yang memberhentikan paksa rekan nya di Jalan Stasiun Besar Medan, Rabu (22/2) Ratusan supir gojek dan becak bentrok di beberapa titik di kota medan, pemicu bentrok berawal dari supir becak yang memberhentikan paksa pengendara go jek online

SUMUTPOS.CO  – Penolakan para pengemudi becak bermotor (betor) terhadap maraknya transportasi berbasis aplikasi (online) di Kota Medan, berbuntut bentrokan. Para pengemudi betor melakukan aksi sweeping di sejumlah ruas jalan Kota Medan, bahkan mereka tak segan melakukan penganiayaan terhadap driver Go-Jek dan Grab Car.

Tak terima dengan aksi sweeping yang dilakukan pengemudi betor, Selasa (21/2) lalu, ratusan driver Go-Jek melakukan aksi balasan. Rabu (22/2) siang, mereka mendatangi pangkalan betor di depan Stasiun Besar Kereta Api Medan. Praktis lalu lintas di seputaran Lapangan Merdeka Medan menjadi macet.

Taufik, seorang driver Go-Jek mengatakan, awalnya mereka mendapat informasi melalui grup Whatsapp, ada rekan mereka dipukuli penarik betor. “Kami dapat info tadi (kemarin, Red) pagi, ada kawan kami yang diberhentikan, dihajar, dan dihancurkan helmnya,” ungkap Taufik.

Mendapat informasi itu, ratusan driver Go-Jek langsung mendatangi pangkalan betor yang ada di stasiun KA. Mereka mencoba menyerang pengemudi betor yang ada di sana. Kehadiran para driver Go-Jek ini langsung disambut pengemudi betor. Bahkan, upaya provokasi dilancarkan sejumlah pengemudi betor kepada ratusan driver Go-Jek. “Sini kalian, ayo main kita,” teriak seorang pengemudi betor, menantang driver Go-Jek.

Namun, pertikaian itu tak sempat memanas lantaran diredam aparat kepolisian. Namun, tampak kedua kubu tetap ingin saling serang. Meski begitu, pantauan di lokasi, ada sebuah becak yang diduga dirusak driver Go-Jek.

Kapolsek Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu berada di lokasi tampak sibuk menenangkan dan mendamaikan kedua kubu. Menurut Victor, banyak versi yang menyebabkan terjadinya kericuhan antara driver Go-Jek dan pengemudi betor ini. Mulai dari masalah pribadi antara penarik betor dengan salah satu driver Go-Jek, ada juga alasan karena keberadaan Go-Jek membuat pendapatan penarik betor menurun drastis.

“Jadi ada banyak versi, bisa saja permasalahan pribadi dan tidak menyangkut ke permasalahan Betor atau Gojek, ini hanya ekses saja,” kata Viktor.

Dia menegaskan, terkait kericuhan yang terjadi, pelanggaran tindak pidana seperti pengerusakan, penganiayaan dan menggangu ketertiban umum akan diproses sesuai hukum. “Jadi  satu pengemudi betor dan pengemudi gojek yang dipecahin helmnya sudah dibawa ke Polres. Kita proses secara hukum. Itu korbannya membuat laporan, setiap pelanggaran pidana yang seperti ini pasti diproses,” kata Viktor.

Untuk mengantisipasi adanya potensi kericuhan lanjutan, mantan Wakasat Narkoba Polresta Medan ini mengatakan, selain menempatkan personel kepolisian berjaga di lokasi, polisi juga akan melakukan mediasi terhadap kedua pihak yang bertikai.

Sebelumnya, Rabu (22/2) sekira pukul 10.00 pagi, driver Go-Jek dan pengemudi betor nyaris baku hantam di Jalan Karya Wisata Medan. Saat itu driver Go-Jek hendak mengantar penumpangnya. Lantas dia dihadang pengemudi betor dan terjadi pertengkaran hingga saling dorong. Beruntung, personel TNI yang melintas mampu mencegah keributan itu.

“Tapi kemudian, sopir Go-Jek kembali lagi sama kawannya mendatangi betor tadi. Kemudian betor tadi ribut mulut lagi, dan datanglah anggota kita. Lalu membubarkan. Tarik-tarikan kerah baju. Karena setelah melerai, lalu bubar dan juga tidak ada buat laporan resmi,” tandas Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BENTROK SUPIR BECAK VS GO-JEK_Ratusan supir gojek mendatangi supir becak yang memberhentikan paksa rekan nya di Jalan Stasiun Besar Medan, Rabu (22/2) Ratusan supir gojek dan becak bentrok di beberapa titik di kota medan, pemicu bentrok berawal dari supir becak yang memberhentikan paksa pengendara go jek online

SUMUTPOS.CO  – Penolakan para pengemudi becak bermotor (betor) terhadap maraknya transportasi berbasis aplikasi (online) di Kota Medan, berbuntut bentrokan. Para pengemudi betor melakukan aksi sweeping di sejumlah ruas jalan Kota Medan, bahkan mereka tak segan melakukan penganiayaan terhadap driver Go-Jek dan Grab Car.

Tak terima dengan aksi sweeping yang dilakukan pengemudi betor, Selasa (21/2) lalu, ratusan driver Go-Jek melakukan aksi balasan. Rabu (22/2) siang, mereka mendatangi pangkalan betor di depan Stasiun Besar Kereta Api Medan. Praktis lalu lintas di seputaran Lapangan Merdeka Medan menjadi macet.

Taufik, seorang driver Go-Jek mengatakan, awalnya mereka mendapat informasi melalui grup Whatsapp, ada rekan mereka dipukuli penarik betor. “Kami dapat info tadi (kemarin, Red) pagi, ada kawan kami yang diberhentikan, dihajar, dan dihancurkan helmnya,” ungkap Taufik.

Mendapat informasi itu, ratusan driver Go-Jek langsung mendatangi pangkalan betor yang ada di stasiun KA. Mereka mencoba menyerang pengemudi betor yang ada di sana. Kehadiran para driver Go-Jek ini langsung disambut pengemudi betor. Bahkan, upaya provokasi dilancarkan sejumlah pengemudi betor kepada ratusan driver Go-Jek. “Sini kalian, ayo main kita,” teriak seorang pengemudi betor, menantang driver Go-Jek.

Namun, pertikaian itu tak sempat memanas lantaran diredam aparat kepolisian. Namun, tampak kedua kubu tetap ingin saling serang. Meski begitu, pantauan di lokasi, ada sebuah becak yang diduga dirusak driver Go-Jek.

Kapolsek Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu berada di lokasi tampak sibuk menenangkan dan mendamaikan kedua kubu. Menurut Victor, banyak versi yang menyebabkan terjadinya kericuhan antara driver Go-Jek dan pengemudi betor ini. Mulai dari masalah pribadi antara penarik betor dengan salah satu driver Go-Jek, ada juga alasan karena keberadaan Go-Jek membuat pendapatan penarik betor menurun drastis.

“Jadi ada banyak versi, bisa saja permasalahan pribadi dan tidak menyangkut ke permasalahan Betor atau Gojek, ini hanya ekses saja,” kata Viktor.

Dia menegaskan, terkait kericuhan yang terjadi, pelanggaran tindak pidana seperti pengerusakan, penganiayaan dan menggangu ketertiban umum akan diproses sesuai hukum. “Jadi  satu pengemudi betor dan pengemudi gojek yang dipecahin helmnya sudah dibawa ke Polres. Kita proses secara hukum. Itu korbannya membuat laporan, setiap pelanggaran pidana yang seperti ini pasti diproses,” kata Viktor.

Untuk mengantisipasi adanya potensi kericuhan lanjutan, mantan Wakasat Narkoba Polresta Medan ini mengatakan, selain menempatkan personel kepolisian berjaga di lokasi, polisi juga akan melakukan mediasi terhadap kedua pihak yang bertikai.

Sebelumnya, Rabu (22/2) sekira pukul 10.00 pagi, driver Go-Jek dan pengemudi betor nyaris baku hantam di Jalan Karya Wisata Medan. Saat itu driver Go-Jek hendak mengantar penumpangnya. Lantas dia dihadang pengemudi betor dan terjadi pertengkaran hingga saling dorong. Beruntung, personel TNI yang melintas mampu mencegah keributan itu.

“Tapi kemudian, sopir Go-Jek kembali lagi sama kawannya mendatangi betor tadi. Kemudian betor tadi ribut mulut lagi, dan datanglah anggota kita. Lalu membubarkan. Tarik-tarikan kerah baju. Karena setelah melerai, lalu bubar dan juga tidak ada buat laporan resmi,” tandas Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/