25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Tepis Hoax Soal Lintah, JR Saragih Berenang di Danau Toba

PASTIKAN: Bupati Simalungun JR Saragih turun langsung ke air di Danau Toba untuk menepis isu ada lintah di Danau Toba, Rabu (22/2).(Tonggo Sibarani/Metro Siantar)

DANAU TOBA, SUMUTPOS.CO  – Kabar adanya lintah di Danau Toba membuat Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM turun langsung ke Danau Toba. Bahkan, dirinya pun ikut berenang bersama masyarakat dan pimpinan SKPD se-Kabupaten Simalungun.

Kemarin (22/2), JR Saragih mengajak Kapolsek Parapat, Danramil, dan TNI angkatan laut untuk membuktikan, apakah ada lintah di Danau Toba atau tidak. Dengan menggunakan kapal dari Pantai Bebas, JR Saragih bersama rombongan menuju pantai Inna Parapat. Sesampainya di sana, JR Saragih tak sabar untuk segera membuktikannya.

Pria berkacamata ini hanya mengenakan t-shirt serta celana panjang, langsung melepaskan sepatunya untuk segera masuk ke dalam air Danau Toba. Selama 30 menit, JR Saragih memeriksa kondisi air di Danau Toba. Pemeriksaan mulai dari batu, pasir. Bahkan, ia pun tak segan-segan untuk mencari batu terdalam yang ada di Danau Toba.

Selain melakukan pengecekan di Pantai Parapat, JR Saragih juga melakukan penelusuran di Pantai Soekano-Hatta. Hasilnya pun sama. “Kalian semua lihat kan tidak ada lintah di Danau Toba, air nya pun bersih,” jelasnya sambil tersenyum.

Menurutnya, hoax mengenai lintah di Danau Toba sangat merugikan masyarakat di sekitar Danau Toba. Pendapatan masyarakat otomatis menurun, pasalnya wisatawan enggan mampir ke Danau Toba.

“Tolonglah teman-teman jangan bikin rusak Danau Toba karena yang rugi kita. Danau Toba ini kebanggaan Indonesia, kebanggaan Sumatera Utara. Tidak perlu membesarkan yang jelek tapi besarkan saja yang bagus karena impact-nya ke masyarakat. Isu ini membuat Danau Toba sepi dari wisatawan dan kita yang juga yang rugi. Kalau ada yang merusak Danau Toba mari kita atasi,” tegasnya.

JR Saragih juga menegaskan, isu ini jangan dikaitkan dengan persoalan politik. Dirinya bahkan menyarankan agar seluruh masyarakat di Sumatera Utara untuk bersama-sama menjaga Danau Toba.

“Semakin ke sini, wisatawan yang ke Danau Toba tak pernah meningkat. Isu ini membawa dampak negatif buat Sumatera Utara. Marilah membangun Danau Toba,” ungkapnya.

Tak ketinggalan pria kelahiran 10 November ini mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun keindahan Danau Toba agar wisata ternama di Sumatera Utara ini terus didatangi wisatawan bukan hanya wisatawan nusantara melainkan wisatawan mancanegara.

Apa yang disampaikan Bupati Simalungun JR Saragih soal isu tersebut juga dinyatakan oleh Misliani, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun yang menyatakan bila pihaknya sudah turun langsung mengecek kebenaran soal dugaan adanya isu lintah di Danau Toba.

“Kita sudah turun langsung ke lapangan ketika isu lintah itu muncul. Bahkan, bersama tim sudah verifikasi ke lapangan termasuk ke seluruh rumah sakit dan hasilnya tidak ada bukti yang ditemukan,” tambahnya.

Perempuan berambut pendek ini memastikan akan mengusut secara tuntas mengenai isu tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi niatan menghancurkan nama Danau Toba.

“Kita akan mengusut lebih dalam soal isu ini, dampaknya pun luar biasa dan ini merugikan nama Danau Toba,” pungkasnya. (osi/spg/adz)

PASTIKAN: Bupati Simalungun JR Saragih turun langsung ke air di Danau Toba untuk menepis isu ada lintah di Danau Toba, Rabu (22/2).(Tonggo Sibarani/Metro Siantar)

DANAU TOBA, SUMUTPOS.CO  – Kabar adanya lintah di Danau Toba membuat Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM turun langsung ke Danau Toba. Bahkan, dirinya pun ikut berenang bersama masyarakat dan pimpinan SKPD se-Kabupaten Simalungun.

Kemarin (22/2), JR Saragih mengajak Kapolsek Parapat, Danramil, dan TNI angkatan laut untuk membuktikan, apakah ada lintah di Danau Toba atau tidak. Dengan menggunakan kapal dari Pantai Bebas, JR Saragih bersama rombongan menuju pantai Inna Parapat. Sesampainya di sana, JR Saragih tak sabar untuk segera membuktikannya.

Pria berkacamata ini hanya mengenakan t-shirt serta celana panjang, langsung melepaskan sepatunya untuk segera masuk ke dalam air Danau Toba. Selama 30 menit, JR Saragih memeriksa kondisi air di Danau Toba. Pemeriksaan mulai dari batu, pasir. Bahkan, ia pun tak segan-segan untuk mencari batu terdalam yang ada di Danau Toba.

Selain melakukan pengecekan di Pantai Parapat, JR Saragih juga melakukan penelusuran di Pantai Soekano-Hatta. Hasilnya pun sama. “Kalian semua lihat kan tidak ada lintah di Danau Toba, air nya pun bersih,” jelasnya sambil tersenyum.

Menurutnya, hoax mengenai lintah di Danau Toba sangat merugikan masyarakat di sekitar Danau Toba. Pendapatan masyarakat otomatis menurun, pasalnya wisatawan enggan mampir ke Danau Toba.

“Tolonglah teman-teman jangan bikin rusak Danau Toba karena yang rugi kita. Danau Toba ini kebanggaan Indonesia, kebanggaan Sumatera Utara. Tidak perlu membesarkan yang jelek tapi besarkan saja yang bagus karena impact-nya ke masyarakat. Isu ini membuat Danau Toba sepi dari wisatawan dan kita yang juga yang rugi. Kalau ada yang merusak Danau Toba mari kita atasi,” tegasnya.

JR Saragih juga menegaskan, isu ini jangan dikaitkan dengan persoalan politik. Dirinya bahkan menyarankan agar seluruh masyarakat di Sumatera Utara untuk bersama-sama menjaga Danau Toba.

“Semakin ke sini, wisatawan yang ke Danau Toba tak pernah meningkat. Isu ini membawa dampak negatif buat Sumatera Utara. Marilah membangun Danau Toba,” ungkapnya.

Tak ketinggalan pria kelahiran 10 November ini mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun keindahan Danau Toba agar wisata ternama di Sumatera Utara ini terus didatangi wisatawan bukan hanya wisatawan nusantara melainkan wisatawan mancanegara.

Apa yang disampaikan Bupati Simalungun JR Saragih soal isu tersebut juga dinyatakan oleh Misliani, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun yang menyatakan bila pihaknya sudah turun langsung mengecek kebenaran soal dugaan adanya isu lintah di Danau Toba.

“Kita sudah turun langsung ke lapangan ketika isu lintah itu muncul. Bahkan, bersama tim sudah verifikasi ke lapangan termasuk ke seluruh rumah sakit dan hasilnya tidak ada bukti yang ditemukan,” tambahnya.

Perempuan berambut pendek ini memastikan akan mengusut secara tuntas mengenai isu tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi niatan menghancurkan nama Danau Toba.

“Kita akan mengusut lebih dalam soal isu ini, dampaknya pun luar biasa dan ini merugikan nama Danau Toba,” pungkasnya. (osi/spg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/