32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Tak Bisa Berobat, Pengungsi Sinabung Makin Menderita

SALIDEO SEMBIRING/SUMUT POS
DIBLOKIR: Para pengungsi saat menunjukkan KIS yang sudah diblokir, Rabu (22/2).

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitu perumpamaan nasib yang dialami para pengungsi erupsi Gunung Sinabung asal Desa Sukanalu Teran, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo. Pasalnya, sudah hidup serba kekurangan, kini mereka tak dapat menikmati manfaat Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibagikan Presiden Joko Widodo langsung kepada pengungsi saat mengunjungi Kabupaten Karo, beberapa waktu lalu.

Erpina br Ginting (39), perwakilan pengungsi mengungkapkan, kini mereka tak bisa lagi berobat geratis karena kartu KIS yang mereka andalkan selama ini saat berobat, sudah diblokir. Mereka pun tak tahu mengapa kartu ‘sakti’ yang menjadi program unggulan Presiden Jokowi itu tak bisa digunakan lagi.

“Bagaimanalah nasib kami ini Pak? Kemana lagi kami harus mengadu? Tolonglah kami Pak, banyak warga di sini yang  sakit-sakitan, tapi tak bias berobat gratis lagi. Mohonlah beri kami solusi,” lirih Erpina kepada 4 petugas dari Dirjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia yang mengunjungi mereka, Rabu (22/2) siang.

Sayang, harapan mereka mendapat solusi tak membuahkan hasil. Utusan Dirjen Kemenkes RI yang diharapkan mampu memberi solusi justru mengaku tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan mereka mengaku baru mengetahui permasalahan tersebut.

“Kami baru mengetahui masalah ini. Kok bisa tak aktif?” kata pria yang mengenakan rompi cokelat bertuliskan Kementerian Kesehatan RI itu dengan nada bertanya.

Bukan itu saja, utusan Kemenkes itu juga menolak berkomentar saat diwawancarai Sumut Pos. “Saya tak bisa memberi komentar. Tugas kami hanya melayani,” kata pria yang tak bersedia menyebutkan namanya itu.

Dia juga enggan menjawab saat ditanya tujuan mereka datang ke lokasi pengungsian itu. “Maaf ya, saya tak berkompeten memberi keterangan. Tanya Dinas Kesehatan selaku perpanjangan tangan kami di sini,” kilahnya dengan nada tinggi.

Pantauan Sumut Pos, setelah mengabil foto dan berbincang dengan pengungsi selama setengah jam, rombongan utusan Kemenkes itu pun meninggalkan lokasi. “Semoga para pengungsi tidak sakit ya,” tandasnya sembil berlalu.

Tidak adanya solusi dari petugas Kemenkes itu jelas membuat para pengungsi makin kecewa. “Jadi ngapain mereka datang, kalau hanya melihat-lihat? Bagus nggak usah datang,” sungut para pengungsi.

SALIDEO SEMBIRING/SUMUT POS
DIBLOKIR: Para pengungsi saat menunjukkan KIS yang sudah diblokir, Rabu (22/2).

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitu perumpamaan nasib yang dialami para pengungsi erupsi Gunung Sinabung asal Desa Sukanalu Teran, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo. Pasalnya, sudah hidup serba kekurangan, kini mereka tak dapat menikmati manfaat Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibagikan Presiden Joko Widodo langsung kepada pengungsi saat mengunjungi Kabupaten Karo, beberapa waktu lalu.

Erpina br Ginting (39), perwakilan pengungsi mengungkapkan, kini mereka tak bisa lagi berobat geratis karena kartu KIS yang mereka andalkan selama ini saat berobat, sudah diblokir. Mereka pun tak tahu mengapa kartu ‘sakti’ yang menjadi program unggulan Presiden Jokowi itu tak bisa digunakan lagi.

“Bagaimanalah nasib kami ini Pak? Kemana lagi kami harus mengadu? Tolonglah kami Pak, banyak warga di sini yang  sakit-sakitan, tapi tak bias berobat gratis lagi. Mohonlah beri kami solusi,” lirih Erpina kepada 4 petugas dari Dirjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia yang mengunjungi mereka, Rabu (22/2) siang.

Sayang, harapan mereka mendapat solusi tak membuahkan hasil. Utusan Dirjen Kemenkes RI yang diharapkan mampu memberi solusi justru mengaku tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan mereka mengaku baru mengetahui permasalahan tersebut.

“Kami baru mengetahui masalah ini. Kok bisa tak aktif?” kata pria yang mengenakan rompi cokelat bertuliskan Kementerian Kesehatan RI itu dengan nada bertanya.

Bukan itu saja, utusan Kemenkes itu juga menolak berkomentar saat diwawancarai Sumut Pos. “Saya tak bisa memberi komentar. Tugas kami hanya melayani,” kata pria yang tak bersedia menyebutkan namanya itu.

Dia juga enggan menjawab saat ditanya tujuan mereka datang ke lokasi pengungsian itu. “Maaf ya, saya tak berkompeten memberi keterangan. Tanya Dinas Kesehatan selaku perpanjangan tangan kami di sini,” kilahnya dengan nada tinggi.

Pantauan Sumut Pos, setelah mengabil foto dan berbincang dengan pengungsi selama setengah jam, rombongan utusan Kemenkes itu pun meninggalkan lokasi. “Semoga para pengungsi tidak sakit ya,” tandasnya sembil berlalu.

Tidak adanya solusi dari petugas Kemenkes itu jelas membuat para pengungsi makin kecewa. “Jadi ngapain mereka datang, kalau hanya melihat-lihat? Bagus nggak usah datang,” sungut para pengungsi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/