32.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Perahu Cinta Lagu Terakhir Wakapolres Labuhan Batu

Jenazah Wakapolres Labuhanbatu Kompol Andi Chandra diberangkatkan ke Nagori Bandar untuk dimakamkan, inggu (22/4).

SUMUTPOS.CO – JANGAN dengarkan cerita burung ..

Jangan pusingkan omongan orang ..

Yang penting antara aku dan kau ..

sama-sama saling percaya..

 

Biarkan saja badai menghadang

Perahu Cinta tak’kan terguncang

Yang penting antara aku dan kau ..

sama sama saling mencinta ..

Yang penting atara aku dan kau sama sama saling percaya ..

Lagu Perahu Cinta yang sempat dipopularkan Trio Eleksis itu menjadi lagu terakhir yang dinyanyikan Wakapolres Labuhanbatu, Kompol Edi Candra. Almarhum menyanyikan lagu itu saat menghadiri resepsi pernikahan putra kedua Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap di Desa Sei Berombang, Sabtu (21/4) siang.

“Lagu Perahu Cinta itu lagu yang dinyanyikan Pak Waka Polres pada pernikahan putra Bupati Labuhanbatu,” ujar Emi, seorang warga yang hadir pada acara resepsi pernikahan putra Bupati Labuhanbatu itu kepada Metro Asahan (Sumut Pos grup), Minggu (22/4).

Usai bernyanyi bersama, rombongan Waka Polres bersama Kapolres Labuhabatu AKBP Frido Situmorang pun pamit. Namun sore harinya sekira pukul 16.30 WIB, mereka mendengar kabar kalau speedboat yang ditumpangi rombongan Kapolres Labuhanbatu mengalami kecelakaan. “Perahu Cinta itu lah lagu Pak Waka terakhir,” kenangnya.

Insiden karamnya kapal cepat yang ditumpangi Kapolres Labuhanbatu dan jajarannya di perairan Desa Sei Lumut Kecamatan Panai Tengah, Sabtu (21/4) sore itu, meninggalkan duka mendalam bagi jajaran Polda Sumut. “Polda Sumut berduka atas kehilangan salah satu putra terbaiknya yang menjabat sebagai Wakapolres Labuhanbatu. Semoga Almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Minggu (22/4).

Saat kejadian, Kompol Andi Chandra sempat hilang bersama karamnya speedboat yang membawa mereka. Jenazah Kompol Andi akhirnya ditemukan tak bernyawa pada Minggu (22/4) pagi pukul 10.00 WIB tak jauh dari lokasi kejadian oleh tim yang dipimpin Kepala Desa Sei Berombang Tanjiluddin bersama empat personel TNI/Polri menumpang kapal Satpolair Polres setempat. Saat ditemukan, jasad Kompol Andi Chandra masih mengenakan seragam dinas lengkap. “Kompol Andi Chandra berhasil ditemukan oleh tim tidak jauh dari lokasi karamnya speedboat Pol Airud Polres Labuhanbatu yang ditumpangi Kapolres Labuhanbatu beserta PJU pada Sabtu (21/4) kemarin, di perairan Desa Sei Lumut, Kecamatan Panai Tengah, Labuhan Batu,” jelas Rina.

Sebelumnya Rina menceritakan, peristiwa itu terjadi setelah rombongan Kapolres Labuhanbatu, baru selesai menghadiri acara pernikahan anak Bupati Labuhanbatu di Berombang, dan akan kembali menuju Sarang Elang. Namun, baru sekitar 10 menit berjalan, speedboat Polair yang digunakan diperkirakan menabrak tunggul kayu dan mengalami kebocoran, sehingga tenggelam.

Dijelaskan Rina, seluruh ABK dan penumpang speedboat tersebut berjumlah tujuh orang personel Polri, termasuk di dalamnya Kapolres Labuhanbatu dan Wakapolres Labuhanbatu. Akan tetapi, pada awal kejadian hanya 6 personel yang berhasil diselamatkan termasuk Kapolres Labuhanbatu. Sedangkan Wakapolres Labuhanbatu sempat hilang hingga akhirnya ditemukan telah meninggal.

Jenazah Wakapolres Labuhanbatu Kompol Andi Chandra diberangkatkan ke Nagori Bandar untuk dimakamkan, inggu (22/4).

SUMUTPOS.CO – JANGAN dengarkan cerita burung ..

Jangan pusingkan omongan orang ..

Yang penting antara aku dan kau ..

sama-sama saling percaya..

 

Biarkan saja badai menghadang

Perahu Cinta tak’kan terguncang

Yang penting antara aku dan kau ..

sama sama saling mencinta ..

Yang penting atara aku dan kau sama sama saling percaya ..

Lagu Perahu Cinta yang sempat dipopularkan Trio Eleksis itu menjadi lagu terakhir yang dinyanyikan Wakapolres Labuhanbatu, Kompol Edi Candra. Almarhum menyanyikan lagu itu saat menghadiri resepsi pernikahan putra kedua Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap di Desa Sei Berombang, Sabtu (21/4) siang.

“Lagu Perahu Cinta itu lagu yang dinyanyikan Pak Waka Polres pada pernikahan putra Bupati Labuhanbatu,” ujar Emi, seorang warga yang hadir pada acara resepsi pernikahan putra Bupati Labuhanbatu itu kepada Metro Asahan (Sumut Pos grup), Minggu (22/4).

Usai bernyanyi bersama, rombongan Waka Polres bersama Kapolres Labuhabatu AKBP Frido Situmorang pun pamit. Namun sore harinya sekira pukul 16.30 WIB, mereka mendengar kabar kalau speedboat yang ditumpangi rombongan Kapolres Labuhanbatu mengalami kecelakaan. “Perahu Cinta itu lah lagu Pak Waka terakhir,” kenangnya.

Insiden karamnya kapal cepat yang ditumpangi Kapolres Labuhanbatu dan jajarannya di perairan Desa Sei Lumut Kecamatan Panai Tengah, Sabtu (21/4) sore itu, meninggalkan duka mendalam bagi jajaran Polda Sumut. “Polda Sumut berduka atas kehilangan salah satu putra terbaiknya yang menjabat sebagai Wakapolres Labuhanbatu. Semoga Almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Minggu (22/4).

Saat kejadian, Kompol Andi Chandra sempat hilang bersama karamnya speedboat yang membawa mereka. Jenazah Kompol Andi akhirnya ditemukan tak bernyawa pada Minggu (22/4) pagi pukul 10.00 WIB tak jauh dari lokasi kejadian oleh tim yang dipimpin Kepala Desa Sei Berombang Tanjiluddin bersama empat personel TNI/Polri menumpang kapal Satpolair Polres setempat. Saat ditemukan, jasad Kompol Andi Chandra masih mengenakan seragam dinas lengkap. “Kompol Andi Chandra berhasil ditemukan oleh tim tidak jauh dari lokasi karamnya speedboat Pol Airud Polres Labuhanbatu yang ditumpangi Kapolres Labuhanbatu beserta PJU pada Sabtu (21/4) kemarin, di perairan Desa Sei Lumut, Kecamatan Panai Tengah, Labuhan Batu,” jelas Rina.

Sebelumnya Rina menceritakan, peristiwa itu terjadi setelah rombongan Kapolres Labuhanbatu, baru selesai menghadiri acara pernikahan anak Bupati Labuhanbatu di Berombang, dan akan kembali menuju Sarang Elang. Namun, baru sekitar 10 menit berjalan, speedboat Polair yang digunakan diperkirakan menabrak tunggul kayu dan mengalami kebocoran, sehingga tenggelam.

Dijelaskan Rina, seluruh ABK dan penumpang speedboat tersebut berjumlah tujuh orang personel Polri, termasuk di dalamnya Kapolres Labuhanbatu dan Wakapolres Labuhanbatu. Akan tetapi, pada awal kejadian hanya 6 personel yang berhasil diselamatkan termasuk Kapolres Labuhanbatu. Sedangkan Wakapolres Labuhanbatu sempat hilang hingga akhirnya ditemukan telah meninggal.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/