25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Siak, Hadirkan Branding Wisata The Truly of Malay

Wabup sedikit mengulas, bagaimana pariwisata Siak bisa terus berkembang, ya karena bisa bersinergi dengan semua elemen. Pertama adalah sinergitas antara SKPD, Pemprov Riau dan pusat. Selanjutnya, strategi pemasaran dan promosi pariwisata Kabupaten Siak melalui swasta, jaringan kota tua international (JKTI), kerja sama dengan media elekronik, dan social media.

“Selanjutnya juga bersinergi dengan pemerintah provinsi dalam pameran, promosi tingkat provinsi, pemasangan baliho, branding Siak the Truly Malay, kerja sama antardaerah. Juga kegiatan nasional seperti temu redaktur kebudayaan nasional, festival wartawan nasional, KBN, Porseni PGR, Hari Lingkungan Hidup, dan mengembangkan wisata olahraga (sport tourism),” katanya.

Siak juga menggelar kegiatan berskala internasional seperti Kesepakatan IMT-GT Sub Regional (Indonesia, Malaysia dan Thailand) dalam mepromosikan Pariwisata, IMT-GT di Palembang beberapa waktu lalu, selanjutnya akan dilaksanakan pertemuan IMT-GT di Langkawi 16-18 Agustus, Program Kota Kembar Terengganu Malaysia.

“Pengembangan industri pariwisata seperti kerja sama dengan pelaku industry pariwisata yang dilandasi oleh pemikiran bahwa pembangunan kepariwisataan mempunyai karakter yang sangat bersifat lintas sektor, lintas wilayah dan lintas pelaku dalam suatu pemahaman yang komprehensif,” katanya.

Siak juga melakukan pengembangan kelembagan SDM dengan revolusi mental dan SDM, mengubah cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan pariwisata Indonesia. “Selanjutnya, juga membekali diri dengan statistic dan system informasi pariwisata. Karena ketersediaan data dan informasi seperti jarak dan waktu tempuh menuju destinasi, transportasi menuju ke destinasi identifikasi dll sangat diperkukan,” katanya.

Untuk mendukung program wisata, kata wakil bupati, Pemkab Siak juga telah menyiapkan kalender of iven Siak. Di antaranya, 17–22 Oktober, dalam rangkaian acara tersebut akan digelar sebuah ceremony pemecahan rekor nasional (MURI) dalam kategori memainkan kompang (salah satu alat music melayu) sebanyak 1.000 orang lebih secara serentak.

“Juga pada 11 Oktober, akan digelar Festival Zapin Kreasi Tingkat Internasional. 3-5 November, Lomba Silat Sijori (Singapura, Johor, Riau dan KepulauanRiau) dan 25-27 November, Festival Gasing Internasional. Masih banyak lagi iven yang telah disiapkan dan akan digelar selama 2016 ini,” kata wabup.

Sekilas, Alfendri menyebutkan, beberapa pesona wisata siak, seperti wisata sejarah. Seperti Istana Asserayah Hasyimiah yang diresmikan 1889 saat Sultan Syarif Hasyim (RajaXI). Di dalamnya terdapat banyak sekali peninggalan yang sangat bernilai tinggi dan indah yang menjadi daya tarik wisata Siak. Terletak di pusat kota Siak SriIndrapura hingga saat ini selalu ramai dipadati pengunjung.

“Di dalam Istana Siak telah menjadi Situs Cagar Budaya Nasional ini masih tersimpan rapi koleksi benda peninggalan Sultan Siak yang sangat bernilai tinggi yang mengundang decak kagum setiap pengunjung. Karena ini adalah kota bekas Ibu Kota Kerajaan Siak Sri Indrapura yang banyak meninggalkan bukti sejarah,:” sebutnya.

Selain itu juga ada Kapal Kato, sebuah kapal dengan bahan bakar batu bara ini adalah peninggalan Sultan Syarif Kasim II. Masiha da sumur sultan yang berada di luar istana yang merupakan sumur pertama yang dibangun oleh Sultan. ” Kami juga masih memiliki Balai Kerapatan Tinggi Siak (Museum Kebudayaan) yang dulu berfungsi sebagai tempat melaksanakan kegiatan kerajaan yang memiliki ruangan khusus tempatSultan bekerja di lantai dasar,” katanya.

Di Siak juga terkenal Masjid Syahbuddin, Makam Sultan Abdul Jalil Rahmatsyah, Makam Syafif Kasim II, Makam Koto Tinggi (makam para raja), makam dalam pohon beringin dan lainnya. “Wisata alam kami tak kalah menarik, seperti Taman Nasional Zamrud seluas 28.237,95 hektare yang terdiri dari danau, hutam, dan aneka satwa. Jangan lupakan wisata konservasi dan edukasi berupa pusat latihangajah, di Kecamatan Minas. Pokoknya jangan sampai tak ke Siak,” katanya seraya berpantun.

Gading yang ghetak dicaghi oghang
Tanduk yang patah masih beguno
Istana Siak ghamai yang datang
Wisata sejarah di negeghi kito. (***)

Wabup sedikit mengulas, bagaimana pariwisata Siak bisa terus berkembang, ya karena bisa bersinergi dengan semua elemen. Pertama adalah sinergitas antara SKPD, Pemprov Riau dan pusat. Selanjutnya, strategi pemasaran dan promosi pariwisata Kabupaten Siak melalui swasta, jaringan kota tua international (JKTI), kerja sama dengan media elekronik, dan social media.

“Selanjutnya juga bersinergi dengan pemerintah provinsi dalam pameran, promosi tingkat provinsi, pemasangan baliho, branding Siak the Truly Malay, kerja sama antardaerah. Juga kegiatan nasional seperti temu redaktur kebudayaan nasional, festival wartawan nasional, KBN, Porseni PGR, Hari Lingkungan Hidup, dan mengembangkan wisata olahraga (sport tourism),” katanya.

Siak juga menggelar kegiatan berskala internasional seperti Kesepakatan IMT-GT Sub Regional (Indonesia, Malaysia dan Thailand) dalam mepromosikan Pariwisata, IMT-GT di Palembang beberapa waktu lalu, selanjutnya akan dilaksanakan pertemuan IMT-GT di Langkawi 16-18 Agustus, Program Kota Kembar Terengganu Malaysia.

“Pengembangan industri pariwisata seperti kerja sama dengan pelaku industry pariwisata yang dilandasi oleh pemikiran bahwa pembangunan kepariwisataan mempunyai karakter yang sangat bersifat lintas sektor, lintas wilayah dan lintas pelaku dalam suatu pemahaman yang komprehensif,” katanya.

Siak juga melakukan pengembangan kelembagan SDM dengan revolusi mental dan SDM, mengubah cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan pariwisata Indonesia. “Selanjutnya, juga membekali diri dengan statistic dan system informasi pariwisata. Karena ketersediaan data dan informasi seperti jarak dan waktu tempuh menuju destinasi, transportasi menuju ke destinasi identifikasi dll sangat diperkukan,” katanya.

Untuk mendukung program wisata, kata wakil bupati, Pemkab Siak juga telah menyiapkan kalender of iven Siak. Di antaranya, 17–22 Oktober, dalam rangkaian acara tersebut akan digelar sebuah ceremony pemecahan rekor nasional (MURI) dalam kategori memainkan kompang (salah satu alat music melayu) sebanyak 1.000 orang lebih secara serentak.

“Juga pada 11 Oktober, akan digelar Festival Zapin Kreasi Tingkat Internasional. 3-5 November, Lomba Silat Sijori (Singapura, Johor, Riau dan KepulauanRiau) dan 25-27 November, Festival Gasing Internasional. Masih banyak lagi iven yang telah disiapkan dan akan digelar selama 2016 ini,” kata wabup.

Sekilas, Alfendri menyebutkan, beberapa pesona wisata siak, seperti wisata sejarah. Seperti Istana Asserayah Hasyimiah yang diresmikan 1889 saat Sultan Syarif Hasyim (RajaXI). Di dalamnya terdapat banyak sekali peninggalan yang sangat bernilai tinggi dan indah yang menjadi daya tarik wisata Siak. Terletak di pusat kota Siak SriIndrapura hingga saat ini selalu ramai dipadati pengunjung.

“Di dalam Istana Siak telah menjadi Situs Cagar Budaya Nasional ini masih tersimpan rapi koleksi benda peninggalan Sultan Siak yang sangat bernilai tinggi yang mengundang decak kagum setiap pengunjung. Karena ini adalah kota bekas Ibu Kota Kerajaan Siak Sri Indrapura yang banyak meninggalkan bukti sejarah,:” sebutnya.

Selain itu juga ada Kapal Kato, sebuah kapal dengan bahan bakar batu bara ini adalah peninggalan Sultan Syarif Kasim II. Masiha da sumur sultan yang berada di luar istana yang merupakan sumur pertama yang dibangun oleh Sultan. ” Kami juga masih memiliki Balai Kerapatan Tinggi Siak (Museum Kebudayaan) yang dulu berfungsi sebagai tempat melaksanakan kegiatan kerajaan yang memiliki ruangan khusus tempatSultan bekerja di lantai dasar,” katanya.

Di Siak juga terkenal Masjid Syahbuddin, Makam Sultan Abdul Jalil Rahmatsyah, Makam Syafif Kasim II, Makam Koto Tinggi (makam para raja), makam dalam pohon beringin dan lainnya. “Wisata alam kami tak kalah menarik, seperti Taman Nasional Zamrud seluas 28.237,95 hektare yang terdiri dari danau, hutam, dan aneka satwa. Jangan lupakan wisata konservasi dan edukasi berupa pusat latihangajah, di Kecamatan Minas. Pokoknya jangan sampai tak ke Siak,” katanya seraya berpantun.

Gading yang ghetak dicaghi oghang
Tanduk yang patah masih beguno
Istana Siak ghamai yang datang
Wisata sejarah di negeghi kito. (***)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/