27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Ada Isu Bakal Jadi Hotel, Medan Plaza Terbakar atau Dibakar?

Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar habis pusat perbelanjaan Medan Plaza Jalan Iskandar Muda Medan, Sabtu (22/8). Menurut saksi mata yang berada disekitar lokasi, kebakaran terjadi pukul 01.30 dini hari, dan api langsung membesar, tidak ada korban jiwa di peristiwa tersebut, penyebab kebakaran dan kerugian materi masih diselidiki pihak yang berwajib.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS-
Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar habis pusat perbelanjaan Medan Plaza Jalan Iskandar Muda Medan, Sabtu (22/8). Menurut saksi mata yang berada disekitar lokasi, kebakaran terjadi pukul 01.30 dini hari, dan api langsung membesar, tidak ada korban jiwa di peristiwa tersebut, penyebab kebakaran dan kerugian materi masih diselidiki pihak yang berwajib.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS-

Selain itu, pihak manajemen mall tertua di Kota Medan itu pun terkesan tidak kooperatif untuk mempermudah kerja petugas pemadam kebakaran. Setidaknya itu pengakuan Marihot Tampubolon, Kepala Dinas P2K Medan.

“Anggota sudah sampai Medan Plaza sekitar pukul 02.00 WIB (dini hari), tapi tidak bisa langsung masuk karena seluruh akses masuk masih terkunci,” kata Marihot Tampubolon, Sabtu (22/8).

Marihot menambahkan, sekitar pukul 04.00 WIB ketika api sudah mulai besar dan asap hitam mengepul barulah pihaknya diberikan akses masuk kedalam gedung.

“Kebakarannya kan ada di dalam gedung, kita tidak bisa lihat. Ketika anggota baru sampai api terlihat masih kecil, tapi akses pintu dibuka pihak management sekitar pukul 04.00 WIB, ketika api sudah membesar, sehingga sulit untuk memadamkannya,” sesal Marihot.

Meski begitu, dia enggan berspekulasi apakah gedung Medan Plaza terbakar atau sengaja dibakar. “Yang bisa jelaskan itu pihak management gedung, sampai saat ini kami juga kesulitan minta keterangan dari pihak management,” bilangnya.

Merugi Hingga Rp2 Miliar
Kebakaran yang melanda Medan Plaza tak pelak membuat pedagang disana mengalami kerugian. Tak tangung-tangung, salah seorang pedagang mengaku merugi hingga Rp2 miliar.

Tumpal Dian Tampubolon (45). yang menyewa 2 kios dengan membuka toko baju Asta Fashion dan Aprodite Fashion, kehilangan barang dagangannya yang baru masuk beberapa hari lalu. “Setiap minggu masuk barang (baru), banyak juga yang lainnya (pedagang, Red) yang juga baru masuk barang. Dihitung-hitung, kerugian sampai Rp2 miliar,” ujar warga Jalan Sei Padang itu.

Ia mengaku, mendapat kabar Medan Plaza terbakar dari istrinya. “Setengah 7 pagi saya dapat kabar dari telpon istri di Jakarta. Istri saya nengok di televisi,” ujar Tumpal yang menyewa kios di lantai 2 Medan Plaza.

Ditanya isu miring sebelum api melahap Medan Plaza, Tumpal mengaku ada mendengar. Menurut dia, pusat perbelanjaan yang dilengkapi bioskop, arena bermain dan tempat ibadah berlantai 6 ini akan dibangun tempat penginapan dan rumah sakit.

“Ada isu (miring) dari dulu, kabarnya mau dibangun hotel dan dibangun rumah sakit. Dengan adanya kejadian ini tidak tahulah kita. Kayaknya juga enggak ada tanggung jawab dari pengelola,” ujarnya ketika ditanya apakah pihak pengelola Medan Plaza sebelumnya pernah atau tidak menginformasikan untuk pemutusan sewa kios.

“Dulu kan sempat masuk di media massa soal anggota dewan yang menanyakan aset Pemko. Lahan parkir ini kan aset Pemko. Gedungnya bukan. Tapi kita enggak bisa bilanglah ada kaitan atau tidak dengan kebakaran ini,” tambahnya lagi.

Selanjutnya, Tumpal menyesalkan lambannya upaya untuk memadamkan api. Menuruutnya, hingga pukul 09.00 WIB api belum membakar tokonya. Tapi karena lambanya penanganan, akhirnya Tumpal pun terpaksa merelakan dua toko miliknya juga hangus dilalap si jago merah. “Belum tahu kita kebijakan management sendiri bagaimana. Sampai setengah 8 hingga setengah 9 pagi mulai api ke sudut kiri. Tadi pagi (dini hari) belum terbakar toko kita,” ujarnya.

Senada juga diutarakan pedagang lain yang menyewa kios di lantai 2 Medan Plaza, M Sitohang (45). Ia mengaku, sudah menjual sepatu selama 15 tahun di Medan Plaza.

Menurutnya, barang dagangan sepatu hak tinggi untuk wanita itu baru masuk beberapa waktu lalu. “Sudah tiga kali kebakaran disini. Tapi yang sebelumnya tidak separah ini,” ujarnya.

Lanjut Sitohang, dirinya mengetahui kabar adanya kebakaran di Medan Plaza sekitar pukul 08.00 WIB. Ia juga bilang, kebakaran kali ini melanda Medan Plaza penuh kejanggalan.

“Enggak ada sekurity yang ngasih tahu. Kami tahu jam 8 pagi. Parahnya, sewa kami disini mahal tapi enggak dimasukkan asuransi. Rp28 juta per bulan untuk kios yang kami sewa berukuran 4×4. Lain gudang lagi, ada 2,” ujarnya.

Tak hanya pemilik toko yang mengalami kerugian akibat terbakarnya gedung Medan Plaza. Ratusan karyawan yang kesehariannya bekerja disana pun terancam menjadi pengangguran.

Menurut salah seorang pekerja yang biasa menjajakan sepatu, Rina, sedikitnya diperkirakan ada 300 toko/outlet. “Kami enggak tahu gimana nanti, kami tunggu penjelasan dari bos kami aja,” ujar Rina yang bekerja di toko lantai 1.

Begitu juga dengan Romi pekerja di toko pakaian. Ia tak tahu harus mau bilang apalagi.  “Enggak tahulah, biar pimpinan aja yang menjelaskan,” kata Romi yang bekerja di toko pakaian lantai 1. (ted/ris/dik/ije)

Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar habis pusat perbelanjaan Medan Plaza Jalan Iskandar Muda Medan, Sabtu (22/8). Menurut saksi mata yang berada disekitar lokasi, kebakaran terjadi pukul 01.30 dini hari, dan api langsung membesar, tidak ada korban jiwa di peristiwa tersebut, penyebab kebakaran dan kerugian materi masih diselidiki pihak yang berwajib.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS-
Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar habis pusat perbelanjaan Medan Plaza Jalan Iskandar Muda Medan, Sabtu (22/8). Menurut saksi mata yang berada disekitar lokasi, kebakaran terjadi pukul 01.30 dini hari, dan api langsung membesar, tidak ada korban jiwa di peristiwa tersebut, penyebab kebakaran dan kerugian materi masih diselidiki pihak yang berwajib.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS-

Selain itu, pihak manajemen mall tertua di Kota Medan itu pun terkesan tidak kooperatif untuk mempermudah kerja petugas pemadam kebakaran. Setidaknya itu pengakuan Marihot Tampubolon, Kepala Dinas P2K Medan.

“Anggota sudah sampai Medan Plaza sekitar pukul 02.00 WIB (dini hari), tapi tidak bisa langsung masuk karena seluruh akses masuk masih terkunci,” kata Marihot Tampubolon, Sabtu (22/8).

Marihot menambahkan, sekitar pukul 04.00 WIB ketika api sudah mulai besar dan asap hitam mengepul barulah pihaknya diberikan akses masuk kedalam gedung.

“Kebakarannya kan ada di dalam gedung, kita tidak bisa lihat. Ketika anggota baru sampai api terlihat masih kecil, tapi akses pintu dibuka pihak management sekitar pukul 04.00 WIB, ketika api sudah membesar, sehingga sulit untuk memadamkannya,” sesal Marihot.

Meski begitu, dia enggan berspekulasi apakah gedung Medan Plaza terbakar atau sengaja dibakar. “Yang bisa jelaskan itu pihak management gedung, sampai saat ini kami juga kesulitan minta keterangan dari pihak management,” bilangnya.

Merugi Hingga Rp2 Miliar
Kebakaran yang melanda Medan Plaza tak pelak membuat pedagang disana mengalami kerugian. Tak tangung-tangung, salah seorang pedagang mengaku merugi hingga Rp2 miliar.

Tumpal Dian Tampubolon (45). yang menyewa 2 kios dengan membuka toko baju Asta Fashion dan Aprodite Fashion, kehilangan barang dagangannya yang baru masuk beberapa hari lalu. “Setiap minggu masuk barang (baru), banyak juga yang lainnya (pedagang, Red) yang juga baru masuk barang. Dihitung-hitung, kerugian sampai Rp2 miliar,” ujar warga Jalan Sei Padang itu.

Ia mengaku, mendapat kabar Medan Plaza terbakar dari istrinya. “Setengah 7 pagi saya dapat kabar dari telpon istri di Jakarta. Istri saya nengok di televisi,” ujar Tumpal yang menyewa kios di lantai 2 Medan Plaza.

Ditanya isu miring sebelum api melahap Medan Plaza, Tumpal mengaku ada mendengar. Menurut dia, pusat perbelanjaan yang dilengkapi bioskop, arena bermain dan tempat ibadah berlantai 6 ini akan dibangun tempat penginapan dan rumah sakit.

“Ada isu (miring) dari dulu, kabarnya mau dibangun hotel dan dibangun rumah sakit. Dengan adanya kejadian ini tidak tahulah kita. Kayaknya juga enggak ada tanggung jawab dari pengelola,” ujarnya ketika ditanya apakah pihak pengelola Medan Plaza sebelumnya pernah atau tidak menginformasikan untuk pemutusan sewa kios.

“Dulu kan sempat masuk di media massa soal anggota dewan yang menanyakan aset Pemko. Lahan parkir ini kan aset Pemko. Gedungnya bukan. Tapi kita enggak bisa bilanglah ada kaitan atau tidak dengan kebakaran ini,” tambahnya lagi.

Selanjutnya, Tumpal menyesalkan lambannya upaya untuk memadamkan api. Menuruutnya, hingga pukul 09.00 WIB api belum membakar tokonya. Tapi karena lambanya penanganan, akhirnya Tumpal pun terpaksa merelakan dua toko miliknya juga hangus dilalap si jago merah. “Belum tahu kita kebijakan management sendiri bagaimana. Sampai setengah 8 hingga setengah 9 pagi mulai api ke sudut kiri. Tadi pagi (dini hari) belum terbakar toko kita,” ujarnya.

Senada juga diutarakan pedagang lain yang menyewa kios di lantai 2 Medan Plaza, M Sitohang (45). Ia mengaku, sudah menjual sepatu selama 15 tahun di Medan Plaza.

Menurutnya, barang dagangan sepatu hak tinggi untuk wanita itu baru masuk beberapa waktu lalu. “Sudah tiga kali kebakaran disini. Tapi yang sebelumnya tidak separah ini,” ujarnya.

Lanjut Sitohang, dirinya mengetahui kabar adanya kebakaran di Medan Plaza sekitar pukul 08.00 WIB. Ia juga bilang, kebakaran kali ini melanda Medan Plaza penuh kejanggalan.

“Enggak ada sekurity yang ngasih tahu. Kami tahu jam 8 pagi. Parahnya, sewa kami disini mahal tapi enggak dimasukkan asuransi. Rp28 juta per bulan untuk kios yang kami sewa berukuran 4×4. Lain gudang lagi, ada 2,” ujarnya.

Tak hanya pemilik toko yang mengalami kerugian akibat terbakarnya gedung Medan Plaza. Ratusan karyawan yang kesehariannya bekerja disana pun terancam menjadi pengangguran.

Menurut salah seorang pekerja yang biasa menjajakan sepatu, Rina, sedikitnya diperkirakan ada 300 toko/outlet. “Kami enggak tahu gimana nanti, kami tunggu penjelasan dari bos kami aja,” ujar Rina yang bekerja di toko lantai 1.

Begitu juga dengan Romi pekerja di toko pakaian. Ia tak tahu harus mau bilang apalagi.  “Enggak tahulah, biar pimpinan aja yang menjelaskan,” kata Romi yang bekerja di toko pakaian lantai 1. (ted/ris/dik/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/