26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Satu Betor Tolak Revitalisasi Lapangan Merdeka

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persatuan pengemudi becak motor (betor) yang tergabung dalam organisasi Solidaritas Angkutan Transportasi Umum Becak Bermotor (Satu Betor) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wali Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kamis (23/6).

Dalam aksi tersebut, Satu Betor menolak revitalisasi Lapangan Merdeka sebelum Bobby Nasution melakukan peremajaan betor.

Warga yang berdemonstrasi merasa dizolimi oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution karena belum ada kejelasan terkait peremajaan betor. Padahal, Satu Betor telah berulang kali mengajukan surat kepada Pemko Medan. Namun, Bobby Nasution dinilai belum merealisasikan janji-janjinya kepada para pengemudi betor pada aksi unjuk rasa sebelumnya 19 Desember tahun lalu.

Ketua DPP Satu Betor, Johan Merdeka dalam orasinya mengatakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution belum menepati janji-janjinya terhadap para betor. “Dia (Bobby) berjanji memberikan bantuan kepada istri-istri abang betor. Kedua, Bobby juga berjanji agar menjadikan betor sebagai sarana angkutan wisatawan (ikon Kota Medan)” kata Johan Merdeka.

Disebutkan bahwa selama 18 tahun setelah betor diremajakan dan dijadikan ikon Kota Medan, Pemkot Medan terkesan tidak perduli. Padahal, ikon Kota Medan berupa bangunan bersejarah seperti Istana Maimun, Masjid Raya Medan Al Mashun, Rumah Tjong A Fie, Kantor Pos, dan lainnya begitu sangat diperhatikan.

Selain itu, Johan juga mengatakan bahwa dalam setiap tahunnya Pemko Medan menggelontorkan dana untuk peremajaan gedung bersejarah Kota Medan, sedangkan untuk betor serupiah pun tidak diberikan. Justru, Johan meminta untuk mengevaluasi dan mencopot Kepala Dinas Koperasi Medan yang dinilai menyepelekan surat dari Koperasi Satu Betor Sejahtera yang telah lama diajukan. “Delapan belas tahun betor yang merupakan ikon Kota Medan seperti tidak diperhatikan oleh Wali Kota. Satu rupiah pun tidak dikeluarkan, bagaimana untuk perbaikan betor ini?” lanjut Ketua DPP Satu Betor itu.

Adapun Wali Kota Medan Bobby Nasution tak seperti biasanya ketika ada aksi unjuk rasa ke kantornya ia langsung menjumpai massa dan memberikan sambutannya. Namun, kali ini ia tampak tak menemui massa Satu Betor, disebut-sebut bahwa Bobby tidak berada di kantor dan ada agenda di luar kota. Namun massa aksi tetap ingin berjumpa langsung dengan Bobby dan tetap berada di area luar gerbang Kantor Wali Kota.

Dari pantauan, beberapa pejabat kepala dinas tampak menemui bahkan bersalaman dengan peserta demo dan mempersilakan masuk. Namun karena bukan Bobby yang menemui pendemo, para pendemo menolak diperilakan masuku. “ Kalau nggak Wali Kota yang jumpai kami di sini kami tetap di sini. Jangan sampai mereka (pengunjuk rasa) marah. Pembohong kalian!” kata Johan berapi-api.

Adapun perwakilan Srikandi Satu Betor mengatakan, Bobby Nasution telah melupakan pendukungnya saat pemilihan Wali Kota Medan. Ia membeberkan tak akan mengerahkan massanya untuk memilih Bobby kembali saat Pilkada nanti. “Saya pendukung Bobby Nasution yang ada di Medan Utara, tapi tidak ada kejelasan apa-apa, kami dilupakan begitu saja. Mohon maaf, kalau seandainya Bapak Bobby mau naik lagi kami tidak akan mau, kami masyarakat sudah kecewa dibuatnya,” kata perwakilan Srikandi Satu Betor tersebut.

Hingga sekitar pukul 12.30 WIB aksi demo pun tampak mereda. Namun tidak ada sambutan dari pihak Pemko Medan, bahkan Sat Pol PP yang siap siaga di depan kantor Wali Kota pun perlahan mundur dan meninggalkan barisannya, beberapa pejabat juga tampak memasuki area dalam kantor. (mag-3/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persatuan pengemudi becak motor (betor) yang tergabung dalam organisasi Solidaritas Angkutan Transportasi Umum Becak Bermotor (Satu Betor) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wali Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kamis (23/6).

Dalam aksi tersebut, Satu Betor menolak revitalisasi Lapangan Merdeka sebelum Bobby Nasution melakukan peremajaan betor.

Warga yang berdemonstrasi merasa dizolimi oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution karena belum ada kejelasan terkait peremajaan betor. Padahal, Satu Betor telah berulang kali mengajukan surat kepada Pemko Medan. Namun, Bobby Nasution dinilai belum merealisasikan janji-janjinya kepada para pengemudi betor pada aksi unjuk rasa sebelumnya 19 Desember tahun lalu.

Ketua DPP Satu Betor, Johan Merdeka dalam orasinya mengatakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution belum menepati janji-janjinya terhadap para betor. “Dia (Bobby) berjanji memberikan bantuan kepada istri-istri abang betor. Kedua, Bobby juga berjanji agar menjadikan betor sebagai sarana angkutan wisatawan (ikon Kota Medan)” kata Johan Merdeka.

Disebutkan bahwa selama 18 tahun setelah betor diremajakan dan dijadikan ikon Kota Medan, Pemkot Medan terkesan tidak perduli. Padahal, ikon Kota Medan berupa bangunan bersejarah seperti Istana Maimun, Masjid Raya Medan Al Mashun, Rumah Tjong A Fie, Kantor Pos, dan lainnya begitu sangat diperhatikan.

Selain itu, Johan juga mengatakan bahwa dalam setiap tahunnya Pemko Medan menggelontorkan dana untuk peremajaan gedung bersejarah Kota Medan, sedangkan untuk betor serupiah pun tidak diberikan. Justru, Johan meminta untuk mengevaluasi dan mencopot Kepala Dinas Koperasi Medan yang dinilai menyepelekan surat dari Koperasi Satu Betor Sejahtera yang telah lama diajukan. “Delapan belas tahun betor yang merupakan ikon Kota Medan seperti tidak diperhatikan oleh Wali Kota. Satu rupiah pun tidak dikeluarkan, bagaimana untuk perbaikan betor ini?” lanjut Ketua DPP Satu Betor itu.

Adapun Wali Kota Medan Bobby Nasution tak seperti biasanya ketika ada aksi unjuk rasa ke kantornya ia langsung menjumpai massa dan memberikan sambutannya. Namun, kali ini ia tampak tak menemui massa Satu Betor, disebut-sebut bahwa Bobby tidak berada di kantor dan ada agenda di luar kota. Namun massa aksi tetap ingin berjumpa langsung dengan Bobby dan tetap berada di area luar gerbang Kantor Wali Kota.

Dari pantauan, beberapa pejabat kepala dinas tampak menemui bahkan bersalaman dengan peserta demo dan mempersilakan masuk. Namun karena bukan Bobby yang menemui pendemo, para pendemo menolak diperilakan masuku. “ Kalau nggak Wali Kota yang jumpai kami di sini kami tetap di sini. Jangan sampai mereka (pengunjuk rasa) marah. Pembohong kalian!” kata Johan berapi-api.

Adapun perwakilan Srikandi Satu Betor mengatakan, Bobby Nasution telah melupakan pendukungnya saat pemilihan Wali Kota Medan. Ia membeberkan tak akan mengerahkan massanya untuk memilih Bobby kembali saat Pilkada nanti. “Saya pendukung Bobby Nasution yang ada di Medan Utara, tapi tidak ada kejelasan apa-apa, kami dilupakan begitu saja. Mohon maaf, kalau seandainya Bapak Bobby mau naik lagi kami tidak akan mau, kami masyarakat sudah kecewa dibuatnya,” kata perwakilan Srikandi Satu Betor tersebut.

Hingga sekitar pukul 12.30 WIB aksi demo pun tampak mereda. Namun tidak ada sambutan dari pihak Pemko Medan, bahkan Sat Pol PP yang siap siaga di depan kantor Wali Kota pun perlahan mundur dan meninggalkan barisannya, beberapa pejabat juga tampak memasuki area dalam kantor. (mag-3/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/