32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Cincin Api Bergolak

kopasus bantu korban gempa di bogor
Anggota Kopassus Cijantung mengangkat sisa kayu reruntuhan masjid yang hancur akibat gempa di Citalahab, Desa Melasari, Nanggung, Bogor, Rabu (24/01). Puluhan bangunan di kawasan ini rusak akibat gempa yang melanda hari Selasa (23/1) lalu.
foto : sofyansyah/radar bogor

Dani mengatakan, peningkatan kewaspadaan harus terus dilakukan. Masih belum bisa diprediksi apakah wilayah lain akan menyusul dengan aktifnya cincin api pasifik ini.

Masyarakat pulau Jawa khususnya harus lebih ekstra waspada. Karena menurut Dani wilayah selatan jawa menyimpan potensi gempa raksasa (sunda megathrust). “Perlu waspada untuk megathrust di selatan jawa dan di Mentawai,” katanya.

Senada, Pakar Gunung Api Surono menjelaskan bahwa antara gempa dan letusan gunung api di sejumlah negara tidak secara langsung berkaitan. ’’Ya pas kebetulan sama-sama (terjadi) saja,’’ terangnya saat dikonfirmasi semalam. Kondisi tersebut memang biasa terjadi di daerah yang rawan gempa.

Karena itu, dia tidak heran ketika di Indonesia sering terjadi gempa. Termasuk gempa Selasa lalu yang kemudian disusul gempa berikutnya kemarin. ’’Memang sesar barusan bergerak tidak seimbang, dan menuju keseimbangan baru. Ya perlu gempa-gempa lagi,’’ lanjutnya. Kondisi itu wajar terjadi.  Termasuk ketika di Sumatera terjadi gempa setelah Banten, itu karena Sumatera memang rawan gempa, bukan karena rembetan gempa Banten.

Dia mengingatkan, ada hal yang lebih penting dari aktivitas kegempaan, yakni kesiapan masyarakat. ’’Masyarakatnya siap saja, tahu bahwa daerahnya rawan gempa,’’ tutur mantan kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) itu.

Kesiapan masyarakat yang dimaksud adalah tahu apa yang harus dilakukan ketika gempa terjadi. Misalnya ketika di dalam gedung, harus segera keluar mencari lokasi terbuka. ’’Gempa tidak bisa dicegah dan tidak bisa diramal kapan terjadinya. Siang, malam, kalau mau terjadi ya terjadi saja,’’ tambahnya. Yang penting masyarakat siap. (tau/byu/jpg)

Cincin Api dalam Angka

* 40.000 Kilometer panjang Cincin Api. Membentang dari Selandia Baru melewati Indonesia, Jepang, Amerika Utara, sampai Amerika Selatan.

* 425 Gunung api aktif yang terletak pada jalur Cincin Api.

* 80 Persen gempa terbesar di dunia terjadi di Cincin Api.

kopasus bantu korban gempa di bogor
Anggota Kopassus Cijantung mengangkat sisa kayu reruntuhan masjid yang hancur akibat gempa di Citalahab, Desa Melasari, Nanggung, Bogor, Rabu (24/01). Puluhan bangunan di kawasan ini rusak akibat gempa yang melanda hari Selasa (23/1) lalu.
foto : sofyansyah/radar bogor

Dani mengatakan, peningkatan kewaspadaan harus terus dilakukan. Masih belum bisa diprediksi apakah wilayah lain akan menyusul dengan aktifnya cincin api pasifik ini.

Masyarakat pulau Jawa khususnya harus lebih ekstra waspada. Karena menurut Dani wilayah selatan jawa menyimpan potensi gempa raksasa (sunda megathrust). “Perlu waspada untuk megathrust di selatan jawa dan di Mentawai,” katanya.

Senada, Pakar Gunung Api Surono menjelaskan bahwa antara gempa dan letusan gunung api di sejumlah negara tidak secara langsung berkaitan. ’’Ya pas kebetulan sama-sama (terjadi) saja,’’ terangnya saat dikonfirmasi semalam. Kondisi tersebut memang biasa terjadi di daerah yang rawan gempa.

Karena itu, dia tidak heran ketika di Indonesia sering terjadi gempa. Termasuk gempa Selasa lalu yang kemudian disusul gempa berikutnya kemarin. ’’Memang sesar barusan bergerak tidak seimbang, dan menuju keseimbangan baru. Ya perlu gempa-gempa lagi,’’ lanjutnya. Kondisi itu wajar terjadi.  Termasuk ketika di Sumatera terjadi gempa setelah Banten, itu karena Sumatera memang rawan gempa, bukan karena rembetan gempa Banten.

Dia mengingatkan, ada hal yang lebih penting dari aktivitas kegempaan, yakni kesiapan masyarakat. ’’Masyarakatnya siap saja, tahu bahwa daerahnya rawan gempa,’’ tutur mantan kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) itu.

Kesiapan masyarakat yang dimaksud adalah tahu apa yang harus dilakukan ketika gempa terjadi. Misalnya ketika di dalam gedung, harus segera keluar mencari lokasi terbuka. ’’Gempa tidak bisa dicegah dan tidak bisa diramal kapan terjadinya. Siang, malam, kalau mau terjadi ya terjadi saja,’’ tambahnya. Yang penting masyarakat siap. (tau/byu/jpg)

Cincin Api dalam Angka

* 40.000 Kilometer panjang Cincin Api. Membentang dari Selandia Baru melewati Indonesia, Jepang, Amerika Utara, sampai Amerika Selatan.

* 425 Gunung api aktif yang terletak pada jalur Cincin Api.

* 80 Persen gempa terbesar di dunia terjadi di Cincin Api.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/