28.9 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Dump Truk Dinas PU Raib

Dumptruk – Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Kabid Alat Berat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulkifli mengaku stres karena hilangnya satu unit dumptruk milik dinas tersebut beberapa hari lalu. Bahkan, dirinya mengaku tidak bisa tidur karena kendaraan dinas tersebut belum kembali.

Hal ini disebabkan dirinya merasa pengawasan dan penjagaan terhadap alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan selama ini sudah maksimal. Tapi, tetap juga kecolongan. “Tiap hari diawasi dan dijaga, tetap juga kecolongan. Makanya heran kali saya. Tidak bisa tidur saya. Sekarang ini lebih diawasi lagilah, stres saya dibuatnya,” katanya kepada wartawan, Kamis (24/1).

Zulkifli mengatakan, pada saat kejadian sopir dumptruk tersebut berada di sekitar lokasi. Namun, tetap juga kenderaan operasional itu bisa hilang. “Sekarang sudah kami batasi. Tidak sembarangan lagi bawanya. Saya curiga ini sudah jaringan. Sekarang ini sudah ditangani pihak kepolisian,” ungkapnya.

Dia menambahkan, saat ini sudah banyak yang diperiksa terkait hilangnya kendaraan operasional tersebut. “Sopir, mandor, dan lainnya sudah diperiksa. Sudah banyaklah yang diperiksa. Sejauh ini belum ketemu,” imbunya.

Zulkifli juga mengakui adanya kutipan sejumlah uang untuk menjadi sopir dumptruk di intansi tempat dirinya bekerja. Namun hal tersebut bukan ia yang melakukan. Dia menambahkan, terlalu banyak oknum yang bermain memanfaatkan situasi tersebut. “Tidak pernah aku minta duit bang sama orang untuk menjadi sopir. Terlalu banyak pemain di situ. Itulah yang bermain memanfaatkan situasi. Tidak ada kebijakan saya harus bayar Rp20 juta untuk jadi sopir,” ujarnya. 

Dumptruk – Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Kabid Alat Berat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulkifli mengaku stres karena hilangnya satu unit dumptruk milik dinas tersebut beberapa hari lalu. Bahkan, dirinya mengaku tidak bisa tidur karena kendaraan dinas tersebut belum kembali.

Hal ini disebabkan dirinya merasa pengawasan dan penjagaan terhadap alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan selama ini sudah maksimal. Tapi, tetap juga kecolongan. “Tiap hari diawasi dan dijaga, tetap juga kecolongan. Makanya heran kali saya. Tidak bisa tidur saya. Sekarang ini lebih diawasi lagilah, stres saya dibuatnya,” katanya kepada wartawan, Kamis (24/1).

Zulkifli mengatakan, pada saat kejadian sopir dumptruk tersebut berada di sekitar lokasi. Namun, tetap juga kenderaan operasional itu bisa hilang. “Sekarang sudah kami batasi. Tidak sembarangan lagi bawanya. Saya curiga ini sudah jaringan. Sekarang ini sudah ditangani pihak kepolisian,” ungkapnya.

Dia menambahkan, saat ini sudah banyak yang diperiksa terkait hilangnya kendaraan operasional tersebut. “Sopir, mandor, dan lainnya sudah diperiksa. Sudah banyaklah yang diperiksa. Sejauh ini belum ketemu,” imbunya.

Zulkifli juga mengakui adanya kutipan sejumlah uang untuk menjadi sopir dumptruk di intansi tempat dirinya bekerja. Namun hal tersebut bukan ia yang melakukan. Dia menambahkan, terlalu banyak oknum yang bermain memanfaatkan situasi tersebut. “Tidak pernah aku minta duit bang sama orang untuk menjadi sopir. Terlalu banyak pemain di situ. Itulah yang bermain memanfaatkan situasi. Tidak ada kebijakan saya harus bayar Rp20 juta untuk jadi sopir,” ujarnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/