25.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Golkar Tak Ingin Dipermalukan

Irham Buana

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai partai pemenang dalam pemilu di Sumut, Partai Golkar sangat bersungguh-sunguh agar dapat menang dalam pesta demokrasi mendatang. Sebab, partai berlambang pohon beringin itu tak ingin malu bila kalah dalam Pilgubsu 2018.

Hal tersebut ditegaskan Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Irham Buana. “Golkar ini kan parpol pemenang pemilu di Sumut. Tentu kami tidak ingin dipermalukan di pilkada 2018, makanya target sapu bersih kami canangkan,” katanya.

Satu sisi, Pilkada 2018 di Provinsi Sumut bukan hanya sekedar pemilihan calon gubernur Sumut (Pilgubsu). Sebab, ada delapan kabupaten/kota yang akan ikut menyelenggarakan Pilkada serentak tahap ketiga.

Irham mengatakan ada beberapa daerah yang bisa mengusung pasangan calon (Paslon) dari Partai Golkar, diantaranya Kabupaten Langkat, Batubara serta Tapanuli Utara (Taput).

Di tiga daerah tersebut, Partai Golkar tak perlu berkoalisi dengan parpol lain untuk bisa mengusung pasangan calon. Namun, didaerah lain terutama di Provinsi Sumut Partai Golkar harus tetap berkoalisi karena tidak memiliki syarat minimal 20 persen kursi si DPRD.

“Di DPRD Sumut Golkar punya 17 kursi, minimal butuh tiga kursi tambahan untuk bisa mengusung Ngogesa Sitepu sebagai calon gubernur. Dengan PDIP, PKB, PAN sudah bicara secara resmi. Kalau dengan PKS dan Nasdem masih bisa secara informal. Koalisi yang akan terbentuk di Pilgubsu, belum tentu koalisi untuk pilkada di daerah, itu semua tergantung situasi politik di daerah tersebut,” paparnya.

Di Kabupaten Langkat, kata Irham, Partai Golkar memiliki 11 kursi si DPRD. Artinya, Partai Golkar bisa mengusung paslon sendiri tanpa perlu berkoalisi. Meksi begitu pihaknya tetap akan melakukan pembaharuan informasi.

Sementara itu, Sekretaris DPW PAN Sumut, Yahdi Khoir menyebut pihaknya memiliki enam kursi di DPRD Kabupaten Deliserdang. “Kursi pimpinan dewan di Deliserdang merupakan jatah PAN karena memiliki enam kursi,” ujarnya.

Yahdi menyebut setiap parpol atau gabungan parpol minimal harus memiliki 9 kursi di DPRD untuk bisa mengusung satu pasangan calon (paslon) pada Pilkada Deliserdang.

“PAN hanya butuh tiga kursi tambahan, karena kami mayoritas, harusnya bisa mengusung kader sendiri di Pilkada Deliserdang. Kalaupun tidak bisa jadi calon Bupati, minimal calon wakil bupati,” jelasnya.

Diakuinya, PAN sudah memiliki beberapa nama untuk bisa dimajukan pada Pilkada Deliserdang. Meski begitu, dia belum bersedia menyebutkan nama-nama tersebut. Selain Deliserdang, Yahdi juga optimis PAN bisa mengusung kader sendiri pada Pilkada Langkat dan Tapanuli Utara (Taput).

“Langkat kita punya dua kursi, Taput ada empat kursi. Kalau Langkat ada mantan Ketua DPW PAN, Syah Afandin yang akan maju. Kalau bicara target di Pilkada 2018, tentunya bisa memenangkan paslon yang diusung oleh PAN,” terangnya. (dik/yaa)

Irham Buana

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai partai pemenang dalam pemilu di Sumut, Partai Golkar sangat bersungguh-sunguh agar dapat menang dalam pesta demokrasi mendatang. Sebab, partai berlambang pohon beringin itu tak ingin malu bila kalah dalam Pilgubsu 2018.

Hal tersebut ditegaskan Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut, Irham Buana. “Golkar ini kan parpol pemenang pemilu di Sumut. Tentu kami tidak ingin dipermalukan di pilkada 2018, makanya target sapu bersih kami canangkan,” katanya.

Satu sisi, Pilkada 2018 di Provinsi Sumut bukan hanya sekedar pemilihan calon gubernur Sumut (Pilgubsu). Sebab, ada delapan kabupaten/kota yang akan ikut menyelenggarakan Pilkada serentak tahap ketiga.

Irham mengatakan ada beberapa daerah yang bisa mengusung pasangan calon (Paslon) dari Partai Golkar, diantaranya Kabupaten Langkat, Batubara serta Tapanuli Utara (Taput).

Di tiga daerah tersebut, Partai Golkar tak perlu berkoalisi dengan parpol lain untuk bisa mengusung pasangan calon. Namun, didaerah lain terutama di Provinsi Sumut Partai Golkar harus tetap berkoalisi karena tidak memiliki syarat minimal 20 persen kursi si DPRD.

“Di DPRD Sumut Golkar punya 17 kursi, minimal butuh tiga kursi tambahan untuk bisa mengusung Ngogesa Sitepu sebagai calon gubernur. Dengan PDIP, PKB, PAN sudah bicara secara resmi. Kalau dengan PKS dan Nasdem masih bisa secara informal. Koalisi yang akan terbentuk di Pilgubsu, belum tentu koalisi untuk pilkada di daerah, itu semua tergantung situasi politik di daerah tersebut,” paparnya.

Di Kabupaten Langkat, kata Irham, Partai Golkar memiliki 11 kursi si DPRD. Artinya, Partai Golkar bisa mengusung paslon sendiri tanpa perlu berkoalisi. Meksi begitu pihaknya tetap akan melakukan pembaharuan informasi.

Sementara itu, Sekretaris DPW PAN Sumut, Yahdi Khoir menyebut pihaknya memiliki enam kursi di DPRD Kabupaten Deliserdang. “Kursi pimpinan dewan di Deliserdang merupakan jatah PAN karena memiliki enam kursi,” ujarnya.

Yahdi menyebut setiap parpol atau gabungan parpol minimal harus memiliki 9 kursi di DPRD untuk bisa mengusung satu pasangan calon (paslon) pada Pilkada Deliserdang.

“PAN hanya butuh tiga kursi tambahan, karena kami mayoritas, harusnya bisa mengusung kader sendiri di Pilkada Deliserdang. Kalaupun tidak bisa jadi calon Bupati, minimal calon wakil bupati,” jelasnya.

Diakuinya, PAN sudah memiliki beberapa nama untuk bisa dimajukan pada Pilkada Deliserdang. Meski begitu, dia belum bersedia menyebutkan nama-nama tersebut. Selain Deliserdang, Yahdi juga optimis PAN bisa mengusung kader sendiri pada Pilkada Langkat dan Tapanuli Utara (Taput).

“Langkat kita punya dua kursi, Taput ada empat kursi. Kalau Langkat ada mantan Ketua DPW PAN, Syah Afandin yang akan maju. Kalau bicara target di Pilkada 2018, tentunya bisa memenangkan paslon yang diusung oleh PAN,” terangnya. (dik/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/