MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah, dalam waktu dekat akan disalurkan Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Utara. Dalam program BPNT ini, sebanyak 80.241 KK di Medan, selaku Keluarga Penerima Manfaat, akan menerima beras 10 kg (kemasan 5 kg+5 kg) dan 2 kg gula pasir (kemasan 1 kg+1 kg). Paket ini diberikan secara gratis.
Kepala Bulog Divre Sumut Imran Rasidy Abdullah mengatakan, secara nasional program BPNT baru diberikan kepada 45 kota, termasuk di Medan. Untuk itu, belum semua daerah memperolehnya. Sedangkan program Raskin atau Rastra tetap berjalan seperti biasanya di kabupaten/kota yang tidak mendapat BPNT.”Kalau kota itu sudah ada BPNT, maka tidak dapat lagi Rastra. Jadi di Kota Medan tidak ada lagi penyaluran Raskin,” tutur Imran.
Dipaparkan Imran, untuk di Sumut penyaluran akan dilakukan mulai awal Februari 2017. Satu paket nilainya Rp110.000 per KK. “Saat ini di Sumut masih warga penerima manfaat di Medan saja yang dapat. Sistem ini berlanjut hingga tahun 2020,” paparnya.
Menurut Imran, sistem penyalurannya nanti hanya punya satu kartu. Jadi kartu itu diisi pemerintah dan ditukarkan ke bank yang bekerja sama yakni BNI, Bank Mandiri, BTN dan BRI melalui BRILink. Untuk Sumut, saat ini melalui BRILink.
“Kartu itu nanti digesek oleh bank. Kalau tidak dibelanjakan bulan ini, maka masyarakat itu akan bisa dibelanjakan bulan berikutnya. Semua sistem itu, termasuk penentuan masyarakat penerima manfaat diatur oleh pemerintah. Bulog Sumut hanya menyalurkan saja sepanjang ada bukti dari BRILink,” katanya.
Imran mengaku, untuk menyiapkan penyaluran itu pihaknya harus kerja ekstra lagi, seperti membuat kemasannya bukan untuk enak disimpan tapi enak dipandang. Sebab, yang dikhawatirkan nanti ada titik distribusi, di situ disiapkan berasnya tapi tak ada yang mengambil.”Boleh saja diambil bulan berikutnya, jadi harus ada lokasi penyimpanan lagi di titik distribusi,” sebutnya.
Sedangkan mengenai Bulog Mart saat ini sudah ditutup. Namun, ada penggantinya yakni Rumah Pangan Kita (RPK) yang menyediakan beras medium, gula, tepung terigu dan minyak goreng (migor). Harganya lebih murah dari harga pasaran, dimana harga eceran tertinggi (HET) gula pasir Rp12.500 per kg. Bulog sudah sediakan margin yang cukup bagus.”Di Sumut sekarang ada 150 RPK tersebar dan fokus utama masih di Medan. Tahun ini target RPK total menjadi 239,” bilangnya.
Sedangkan soal stok beras, Imran menyebutkan, sekarang ini terdapat 50.700 ton yang terdiri beras PSO 42.000 ton dan komersil 8.700 ton. Beras itu disuplai dari daerah lain yakni Jatim, Jabar, Sulsel dan Lampung. Sedangkan penyerapan beras petani lokal ditargetkan 2.500 ton dan sebanyak-banyaknya. (ris/ila)