25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Paskateror Kampung Melayu, Poldasu Razia Besar-Besaran

Petugas kepolisian Inafis dan puslabfor melakukan indentivikasi mayat korban ledakayn di terminal kampung melayu, Jakarta, Kamis (25/5/2017). HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

SUMUTPOS.CO – Paskateror bom di halte bus Kampung Melayu, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) meningkatkan kewaspadaan. Sesuai perintah Kapoldasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, seluruh jajaran Kepolisian se-Sumut harus meningkatkan kewaspadaan di seluruh daerah masing-masing. Perhatian khusus ini diberikan karena ada anggota Kepolisian yang menjadi korban.

Juru bicara Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengakui, memang ada peningkatan kewaspadaan pascaserangan bom yang terjadi di Jakarta, Rabu (24/5) malam lalu. Menurutnya, Kapoldasu menegaskan kepada seluruh personel Polisi dalam beberapa waktu ke depan untuk mengenakan seragam dan persenjataan lengkap. Untuk petugas patroli yang mengatur lalulintas juga tidak boleh sendiri.

“Kepada pihak Kepolisian agar meningkatkan kewaspadaan dan keamanan terutama untuk petugas berseragam. Petugas patroli lalu lintas juga harus di-back-up buddy system. Artinya dalam melaksanakan tugas patroli harus berkelompok minimal dua,” jelasnya.

Pengamanan di Markas Komando (Mako) juga ditekankan agar diperketat. Melakukan pemeriksaan terhadap tamu yang datang ke komando dan juga menambah bantuan personel. “Baik di Polda, Brimob dan polres-polres yang ada di Sumut agar memeriksa semua kendaraan dan orang yang masuk,” tuturnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, petugas juga harus mengamankan tempat-tempat ibadah dan objek-objek vital dari keramaian masyarakat dengan melakukan razia skala besar sebagai upaya preventif. “Selama melakukan razia atau patroli agar di-back up buddy system oleh petugas yang tidak berseragam. Kemudian, kami mohon partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian jika ada orang-orang baru yang mencurigakan agar dilakukan monitoring oleh pihak Kepolisian,” imbau Rina.

Sementara, pengamanan super ketat juga dilakukan Polda Sumut saat mengamankan ibadah misa Kenaikan Isa Almasih di sejumlah gereja di Sumut. Pantauan Sumut Pos di Gereja Katedral, Jalan Pemuda Medan, pelaksanaan ibadah yang berlangsung sejak pagi ini dikawal petugas bersenjata lengkap ditambah anjing pelacak.

Tampaknya, paskateror bom di Kampung Melayu, Polisi tak mau menjalar ke Sumut. Petugas kepolisian dari Satuan Sabhara mengecek ke setiap sudut gereja, bahkan sebelum pelaksanaan hingga akhir ibadah selesai digelar. Sejumlah jemaat yang hadir diperiksa teliti mulai dari badan hingga yang dibawa. Petugas Sabhara Polrestabes Medan tampak menggunakan pakaian dan senjata lengkap.

Wakasat Sabhara Polrestabes Medan, Kompol Helmi Yusuf yang berada di lokasi memantau kinerja anak buahnya mengatakan, baik personel dari Polrestabes dan Poldasu turun ke sana. “Untuk pengamanan seluruh gereja di Kota Medan masih berjalan seperti biasa. Setiap personel kepolisian menjaga gereja di masing-masing wilayahnya dan ini sesuai dengan arahan pimpinan,” ucap Helmi.

Menurut Helmi, pemeriksaan sudah tentu dilakukan kepada para jemaat yang hendak masuk. “Kita sterilkan jemaat yang masuk. Kita tak mau kecolongan. Hal ini untuk memberikan rasa aman. Memang juga perintah dari pimpinan pascabom di Jakarta untuk meningkatkan sejumlah objek vital,” katanya.

Petugas kepolisian Inafis dan puslabfor melakukan indentivikasi mayat korban ledakayn di terminal kampung melayu, Jakarta, Kamis (25/5/2017). HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

SUMUTPOS.CO – Paskateror bom di halte bus Kampung Melayu, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) meningkatkan kewaspadaan. Sesuai perintah Kapoldasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, seluruh jajaran Kepolisian se-Sumut harus meningkatkan kewaspadaan di seluruh daerah masing-masing. Perhatian khusus ini diberikan karena ada anggota Kepolisian yang menjadi korban.

Juru bicara Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengakui, memang ada peningkatan kewaspadaan pascaserangan bom yang terjadi di Jakarta, Rabu (24/5) malam lalu. Menurutnya, Kapoldasu menegaskan kepada seluruh personel Polisi dalam beberapa waktu ke depan untuk mengenakan seragam dan persenjataan lengkap. Untuk petugas patroli yang mengatur lalulintas juga tidak boleh sendiri.

“Kepada pihak Kepolisian agar meningkatkan kewaspadaan dan keamanan terutama untuk petugas berseragam. Petugas patroli lalu lintas juga harus di-back-up buddy system. Artinya dalam melaksanakan tugas patroli harus berkelompok minimal dua,” jelasnya.

Pengamanan di Markas Komando (Mako) juga ditekankan agar diperketat. Melakukan pemeriksaan terhadap tamu yang datang ke komando dan juga menambah bantuan personel. “Baik di Polda, Brimob dan polres-polres yang ada di Sumut agar memeriksa semua kendaraan dan orang yang masuk,” tuturnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, petugas juga harus mengamankan tempat-tempat ibadah dan objek-objek vital dari keramaian masyarakat dengan melakukan razia skala besar sebagai upaya preventif. “Selama melakukan razia atau patroli agar di-back up buddy system oleh petugas yang tidak berseragam. Kemudian, kami mohon partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian jika ada orang-orang baru yang mencurigakan agar dilakukan monitoring oleh pihak Kepolisian,” imbau Rina.

Sementara, pengamanan super ketat juga dilakukan Polda Sumut saat mengamankan ibadah misa Kenaikan Isa Almasih di sejumlah gereja di Sumut. Pantauan Sumut Pos di Gereja Katedral, Jalan Pemuda Medan, pelaksanaan ibadah yang berlangsung sejak pagi ini dikawal petugas bersenjata lengkap ditambah anjing pelacak.

Tampaknya, paskateror bom di Kampung Melayu, Polisi tak mau menjalar ke Sumut. Petugas kepolisian dari Satuan Sabhara mengecek ke setiap sudut gereja, bahkan sebelum pelaksanaan hingga akhir ibadah selesai digelar. Sejumlah jemaat yang hadir diperiksa teliti mulai dari badan hingga yang dibawa. Petugas Sabhara Polrestabes Medan tampak menggunakan pakaian dan senjata lengkap.

Wakasat Sabhara Polrestabes Medan, Kompol Helmi Yusuf yang berada di lokasi memantau kinerja anak buahnya mengatakan, baik personel dari Polrestabes dan Poldasu turun ke sana. “Untuk pengamanan seluruh gereja di Kota Medan masih berjalan seperti biasa. Setiap personel kepolisian menjaga gereja di masing-masing wilayahnya dan ini sesuai dengan arahan pimpinan,” ucap Helmi.

Menurut Helmi, pemeriksaan sudah tentu dilakukan kepada para jemaat yang hendak masuk. “Kita sterilkan jemaat yang masuk. Kita tak mau kecolongan. Hal ini untuk memberikan rasa aman. Memang juga perintah dari pimpinan pascabom di Jakarta untuk meningkatkan sejumlah objek vital,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/