26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Dua Pekerja Podomoro City Medan Tewas Terpental

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Lokasi jatuhnya para pekerja yang menewaskan dua orang pekerja -Proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land, di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza, memakan korban jiwa. Proyek yang rencananya dibangun hotel, mal dan apartemen ini menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang.  Dua pekerja lainnya luka-luka.
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Lokasi jatuhnya para pekerja yang menewaskan dua orang pekerja -Proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land, di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza, memakan korban jiwa. Proyek yang rencananya dibangun hotel, mal dan apartemen ini menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang. Dua pekerja lainnya luka-luka.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan superblok prestisius Podomoro City Medan makan korban. Dua pekerjanya tewas setelah terpental dari ketinggian sekira 15 meter saat memasang jaring pembatas rangka baja. Sementara dua orang lagi luka Peristiwa ini terjadi si lokasi yang akan berdiri apartement, condominium, office tower, dan luxury shopping mall itu sekira pukul 10.00 WIB. Awalnya dua orang pekerja proyek dari PT Nusa Raya Cipta (NRC) masing-masing, Uskal Simangunsong (34) dan Lamhot Rumapea (25) hendak memasang jaring pada tiang atau rangka baja di ketinggian 10-15 meter. Keduanya bekerja di dekat trafo milik Capital Building.

Ketika sedang bekerja, secara tiba-tiba trafo bertegangan tinggi itu meledak. Kedua pekerja tersebut terpental hingga terjatuh menimpa kedua pekerja lain di bawahnya, Asdin Simbolon (32) dan Frans Lumbanraja.

Para pekerja proyek lainnya yang melihat langsung berhamburan dan menghampiri korban. Melihat keempat korban luka-luka, para pekerja proyek itu membawa ke RS Putri Hijau Medan untuk diberikan perobatan. Namun, Uskal dan Lamhot tak dapat diselamatkan lantaran tewas dalam perjalanan. Sementara Asdin dan Frans masih dalam perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.

“Aku lagi di basement Capital Building. Enggak lama aku dengar trafo meledak satu kali. Lalu aku berlari ke tembok pembatas dan melihat 2 orang jatuh dan bertumpuk,” kata Ready, seorang pegawai Capital Building.

Ia mengaku, peristiwa tersebut terjadi antara pukul 10-11 siang. “Setahuku mereka lagi mau pasang jaring bang,” ucapnya sembari berlalu.

Petugas Polsek Medan Barat yang mendapat kabar bergerak ke lokasi. Petugas kemudian memintai sejumlah keterangan pekerja. Seorang petugas Polsek Medan Barat, Aiptu SM Gultom membenarkan dua orang pekerja tewas. Namun, ia belum mengetahui penyebab pasti tewasnya kedua korban.

 

DIDUGA CURI LISTRIK

“Iya ada dua tewas dan dua luka-luka. Mereka di RS Putri Hijau. Untuk penyebabnya belum bisa dipastikan. Kemungkinan mereka curi arus listrik,” ujar Gultom sembari membawa mobil patroli menuju RS Putri Hijau Medan.

Sementara itu, Herlin Pardede, mandor proyek membantah bahwa kedua pekerja yang tewas disebut-sebut hendak mencuri arus listrik. “Mereka tidak ada mencuri arus listrik tetapi sedang memasang jaring,” kata Herlin.

Ia menyebut, jaring yang hendak dipasang kedua korban tak lain untuk menghindari bahan bangunan yang nantinya dikhawatirkan berserakan ke Capital Building.

“Kejadiannya pas saya lagi di belakang. Mereka mau masang jaring pengamanan supaya sisa material tidak jatuh ke samping. Jadi, pas mau pasang jaring dan belum pasang tali pengaman (body septy), tiba-tiba trafo milik Capital Building meledak. Saya pun enggak tahu kok bisa meledak. Lalu mereka terpental dan terjatuh,” ujar Herlin.

Selanjutnya, sambung Herlin, para pekerja itu dibawa ke RS Putri Hijau Medan. “Dua orang pekerja tewas di tempat karena jatuh dari ketinggian, sedangkan dua orang lagi luka-luka dan masih dirawat,” ucapnya.

Heri Ardiansyah, Kepala Pengawas Proyek yang dikonfirmasi mengaku bahwa tewasnya dua pekerja tersebut adalah murni kecelakaan kerja. “Mereka itu pekerja baja yang mau pasang jaring. Kalau mereka kerja enggak pakai pengaman (body safety), pasti saya suruh pulang. Semua sudah kita siapkan kok pengamanannya,” kata Heri.

Ia juga mengaku, akibat insiden ini pihaknya akan bertanggung jawab penuh terhadap para korban. “Kita bertanggung jawab penuh. Soal biaya pengobatannya sampai sembuh kita yang tanggung,” tukasnya.

Petugas PLN, Sayugo Julianto yang sempat ditanya Sumut Pos membenarkan bahwa trafo tersebut sedang ada gangguan. Namun, ia tak menjelaskan gangguannya seperti apa. “Yang jelas ada gangguan pokoknya,” ucap Sayugo.Disinggung apakah proyek tersebut mencuri arus listrik, Sayugo enggan menjawab. “Enggak tahu saya kalau soal itu, tanya saja sama yang di dalam,” tambahnya. (ris/rbb)

 

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Lokasi jatuhnya para pekerja yang menewaskan dua orang pekerja -Proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land, di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza, memakan korban jiwa. Proyek yang rencananya dibangun hotel, mal dan apartemen ini menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang.  Dua pekerja lainnya luka-luka.
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Lokasi jatuhnya para pekerja yang menewaskan dua orang pekerja -Proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land, di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza, memakan korban jiwa. Proyek yang rencananya dibangun hotel, mal dan apartemen ini menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang. Dua pekerja lainnya luka-luka.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan superblok prestisius Podomoro City Medan makan korban. Dua pekerjanya tewas setelah terpental dari ketinggian sekira 15 meter saat memasang jaring pembatas rangka baja. Sementara dua orang lagi luka Peristiwa ini terjadi si lokasi yang akan berdiri apartement, condominium, office tower, dan luxury shopping mall itu sekira pukul 10.00 WIB. Awalnya dua orang pekerja proyek dari PT Nusa Raya Cipta (NRC) masing-masing, Uskal Simangunsong (34) dan Lamhot Rumapea (25) hendak memasang jaring pada tiang atau rangka baja di ketinggian 10-15 meter. Keduanya bekerja di dekat trafo milik Capital Building.

Ketika sedang bekerja, secara tiba-tiba trafo bertegangan tinggi itu meledak. Kedua pekerja tersebut terpental hingga terjatuh menimpa kedua pekerja lain di bawahnya, Asdin Simbolon (32) dan Frans Lumbanraja.

Para pekerja proyek lainnya yang melihat langsung berhamburan dan menghampiri korban. Melihat keempat korban luka-luka, para pekerja proyek itu membawa ke RS Putri Hijau Medan untuk diberikan perobatan. Namun, Uskal dan Lamhot tak dapat diselamatkan lantaran tewas dalam perjalanan. Sementara Asdin dan Frans masih dalam perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.

“Aku lagi di basement Capital Building. Enggak lama aku dengar trafo meledak satu kali. Lalu aku berlari ke tembok pembatas dan melihat 2 orang jatuh dan bertumpuk,” kata Ready, seorang pegawai Capital Building.

Ia mengaku, peristiwa tersebut terjadi antara pukul 10-11 siang. “Setahuku mereka lagi mau pasang jaring bang,” ucapnya sembari berlalu.

Petugas Polsek Medan Barat yang mendapat kabar bergerak ke lokasi. Petugas kemudian memintai sejumlah keterangan pekerja. Seorang petugas Polsek Medan Barat, Aiptu SM Gultom membenarkan dua orang pekerja tewas. Namun, ia belum mengetahui penyebab pasti tewasnya kedua korban.

 

DIDUGA CURI LISTRIK

“Iya ada dua tewas dan dua luka-luka. Mereka di RS Putri Hijau. Untuk penyebabnya belum bisa dipastikan. Kemungkinan mereka curi arus listrik,” ujar Gultom sembari membawa mobil patroli menuju RS Putri Hijau Medan.

Sementara itu, Herlin Pardede, mandor proyek membantah bahwa kedua pekerja yang tewas disebut-sebut hendak mencuri arus listrik. “Mereka tidak ada mencuri arus listrik tetapi sedang memasang jaring,” kata Herlin.

Ia menyebut, jaring yang hendak dipasang kedua korban tak lain untuk menghindari bahan bangunan yang nantinya dikhawatirkan berserakan ke Capital Building.

“Kejadiannya pas saya lagi di belakang. Mereka mau masang jaring pengamanan supaya sisa material tidak jatuh ke samping. Jadi, pas mau pasang jaring dan belum pasang tali pengaman (body septy), tiba-tiba trafo milik Capital Building meledak. Saya pun enggak tahu kok bisa meledak. Lalu mereka terpental dan terjatuh,” ujar Herlin.

Selanjutnya, sambung Herlin, para pekerja itu dibawa ke RS Putri Hijau Medan. “Dua orang pekerja tewas di tempat karena jatuh dari ketinggian, sedangkan dua orang lagi luka-luka dan masih dirawat,” ucapnya.

Heri Ardiansyah, Kepala Pengawas Proyek yang dikonfirmasi mengaku bahwa tewasnya dua pekerja tersebut adalah murni kecelakaan kerja. “Mereka itu pekerja baja yang mau pasang jaring. Kalau mereka kerja enggak pakai pengaman (body safety), pasti saya suruh pulang. Semua sudah kita siapkan kok pengamanannya,” kata Heri.

Ia juga mengaku, akibat insiden ini pihaknya akan bertanggung jawab penuh terhadap para korban. “Kita bertanggung jawab penuh. Soal biaya pengobatannya sampai sembuh kita yang tanggung,” tukasnya.

Petugas PLN, Sayugo Julianto yang sempat ditanya Sumut Pos membenarkan bahwa trafo tersebut sedang ada gangguan. Namun, ia tak menjelaskan gangguannya seperti apa. “Yang jelas ada gangguan pokoknya,” ucap Sayugo.Disinggung apakah proyek tersebut mencuri arus listrik, Sayugo enggan menjawab. “Enggak tahu saya kalau soal itu, tanya saja sama yang di dalam,” tambahnya. (ris/rbb)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/