32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Warga Sudah Putus Asa, Warga Kumpulkan Koin untuk Jembatan Sicanang

KOIN: Warga Sicanang mengumpulkan koin untuk pembangunan Jembatan Sicanang yang mangkak.
fachril/sumut pos
KOIN: Warga Sicanang mengumpulkan koin untuk pembangunan Jembatan Sicanang yang mangkak. fachril/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat tergabung dalam Forum Masyarakat Sicanang (Sicanang) yang melakukan aksi damai dengan mengumpulkan koin di Jalan KL Yos Sudarso, Simpang Sicanang, Medan Belawan, Kamis (24/10) lalu, dinilai tak hanya sebagai bentuk kekecewaan, tapi juga putus asan

Anggota DPRD Medan, daerah pemilihan (Dapil) Medan Utara, Abdul Rani SH mengatakan, bahwa hal itu merupakan bentuk kekecewaan, sekaligus rasa putus asa masyarakat Sicanang atas lambatnya pembangunan jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut.

“Warga itu sudah hampir putus asa, sudah kelewat kecewa sama pemerintah. Dua kali dibangun, dua kali roboh, ini bentuk ketidakseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur disana, termasuk soal jembatan ini. Nah, sekarang sudah ada jembatan sementara sedangkan jembatan yang sesungguhnya tak jelas kapan mau dibangun,” ucap Rani kepada Sumut Pos, Jumat (25/10).

Menurut Rani, seharusnya Pemerintah Kota Medan dapat memandang lebih jauh besarnya pengaruh dari fungsi jembatan tersebut bagi masyarakat di Sicanang Belawan.

“Bagaimana perekonomian di sana bisa meningkat kalau akses jalannya saja tidak mendukung roda perekonomian disana. Jadi, seharusnya pemerintah bisa menjadikan pembangunan jembatan ini sebagai bentuk prioritas pembangunan disana,” ujarnya.

Untuk itu, Rani meminta agar Pemko Medan melalui Dinas PU Kota Medan untuk segera melakukan proses tahapan pembangunan jembatan Sicanang dua secepat mungkin.

“Kalau masih ada masalah hukum ya segera selesaikan, kalau belum dilelang ya segera di lelang, supaya bisa segera dibangun. Jangan lama-lama lagi. Tapi ada yang perlu dicatat, kali ini bangunlah jembatan itu dengan kualitas yang terbaik, peristiwa rubuhnya jembatan itu harus jadi pelajaran penting bagi pemerintah agar membangun jembatan yang kokoh,” pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan masyarakat Sicanang melakukan aksi damai dengan mengumpulkan koin di Jalan KL Yos Sudarso, Simpang Sicanang, Medan Belawan, Kamis (24/10). Pengumpulan koin dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Pasalnya, selama 3 tahun Jembatan Titi Dua Sicanang terbengkalai belum juga dibangun secara permanen. Selama orasi berlangsung, masyarakat membawa tandu dan membentang spanduk potret wajah buram Jembatan Titi Dua Sicanang di bawah pengawasan petugas Polsek Belawan. Massa bergerak mengutip uang koin kepada warga dan pengendara yang melintas sebagai bentuk sindiran untuk disumbangkan ke Pemko Medan.

Seperti diketahui, jembatan titi dua Sicanang Belawan telah dua kali rubuh. Pertama, jembatan Titi dua Sicanang telah dianggarkan pada APBD Kota Medan Tahun 2017 dan dikerjakan oleh PT Jaya Star Utama dengan anggaran sekitar Rp8 miliar. Namun sebelum selesai, sekitar tanggal 6 November 2017, jembatan tersebut amblas.

Pada APBD TA 2018 pekerjaan itu ditender ulang oleh dinas PU Medan dengan nilai Kontrak Rp13,642.443.000. Mirisnya, pada 20 Oktober 2018 jembatan itu kembali amblas. Artinya, Pemko Medan telah menggelontorkan APBD lebih dari Rp21 Miliar untuk jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut. (map/ila)

KOIN: Warga Sicanang mengumpulkan koin untuk pembangunan Jembatan Sicanang yang mangkak.
fachril/sumut pos
KOIN: Warga Sicanang mengumpulkan koin untuk pembangunan Jembatan Sicanang yang mangkak. fachril/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat tergabung dalam Forum Masyarakat Sicanang (Sicanang) yang melakukan aksi damai dengan mengumpulkan koin di Jalan KL Yos Sudarso, Simpang Sicanang, Medan Belawan, Kamis (24/10) lalu, dinilai tak hanya sebagai bentuk kekecewaan, tapi juga putus asan

Anggota DPRD Medan, daerah pemilihan (Dapil) Medan Utara, Abdul Rani SH mengatakan, bahwa hal itu merupakan bentuk kekecewaan, sekaligus rasa putus asa masyarakat Sicanang atas lambatnya pembangunan jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut.

“Warga itu sudah hampir putus asa, sudah kelewat kecewa sama pemerintah. Dua kali dibangun, dua kali roboh, ini bentuk ketidakseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur disana, termasuk soal jembatan ini. Nah, sekarang sudah ada jembatan sementara sedangkan jembatan yang sesungguhnya tak jelas kapan mau dibangun,” ucap Rani kepada Sumut Pos, Jumat (25/10).

Menurut Rani, seharusnya Pemerintah Kota Medan dapat memandang lebih jauh besarnya pengaruh dari fungsi jembatan tersebut bagi masyarakat di Sicanang Belawan.

“Bagaimana perekonomian di sana bisa meningkat kalau akses jalannya saja tidak mendukung roda perekonomian disana. Jadi, seharusnya pemerintah bisa menjadikan pembangunan jembatan ini sebagai bentuk prioritas pembangunan disana,” ujarnya.

Untuk itu, Rani meminta agar Pemko Medan melalui Dinas PU Kota Medan untuk segera melakukan proses tahapan pembangunan jembatan Sicanang dua secepat mungkin.

“Kalau masih ada masalah hukum ya segera selesaikan, kalau belum dilelang ya segera di lelang, supaya bisa segera dibangun. Jangan lama-lama lagi. Tapi ada yang perlu dicatat, kali ini bangunlah jembatan itu dengan kualitas yang terbaik, peristiwa rubuhnya jembatan itu harus jadi pelajaran penting bagi pemerintah agar membangun jembatan yang kokoh,” pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan masyarakat Sicanang melakukan aksi damai dengan mengumpulkan koin di Jalan KL Yos Sudarso, Simpang Sicanang, Medan Belawan, Kamis (24/10). Pengumpulan koin dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Pasalnya, selama 3 tahun Jembatan Titi Dua Sicanang terbengkalai belum juga dibangun secara permanen. Selama orasi berlangsung, masyarakat membawa tandu dan membentang spanduk potret wajah buram Jembatan Titi Dua Sicanang di bawah pengawasan petugas Polsek Belawan. Massa bergerak mengutip uang koin kepada warga dan pengendara yang melintas sebagai bentuk sindiran untuk disumbangkan ke Pemko Medan.

Seperti diketahui, jembatan titi dua Sicanang Belawan telah dua kali rubuh. Pertama, jembatan Titi dua Sicanang telah dianggarkan pada APBD Kota Medan Tahun 2017 dan dikerjakan oleh PT Jaya Star Utama dengan anggaran sekitar Rp8 miliar. Namun sebelum selesai, sekitar tanggal 6 November 2017, jembatan tersebut amblas.

Pada APBD TA 2018 pekerjaan itu ditender ulang oleh dinas PU Medan dengan nilai Kontrak Rp13,642.443.000. Mirisnya, pada 20 Oktober 2018 jembatan itu kembali amblas. Artinya, Pemko Medan telah menggelontorkan APBD lebih dari Rp21 Miliar untuk jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/