24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

TNI AL Latihan Perang di Laut Natuna, Koarmada I Kerahkan 9 Kapal Perang dan Satu Pesawat

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Laut (AL), Komando Armada I (Koarmada I) mengerahkan 9 kapal perang dan satu pesawat udara, untuk latihan operasi dukungan tembakan 2020 di sekitar perairan Natuna Selatan, Rabu (25/11).

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K mengatakan, TNI AL Koarmada I, pekan ini tengah menyelenggarakan latihan operasi dukungan tembakan 2020 di perairan Natuna Selatan.

“Latihan ini dilaksanakan untuk mengukur tingkat kemampuan personel KRI Koarmada I, mensinergikan dengan unsur terkait, sebagai unsur pendukung dalam setiap melaksanakan kegiatan operasi. Sehingga dapat diperoleh gambaran kemampuan operasional Koarmada I, mulai dari tingkat perorangan maupun satuan, dalam melaksanakan dan mendukung tugas-tugas TNI dan TNI AL,” ungkap Rasyid.

Koarmada I merupakan komando utama operasional yang mengemban fungsi TNI AL di bidang pertahanan laut. Serta memiliki kewajiban dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai impelementasi tugas TNI sebagai penangkal dan penindak setiap bentuk ancaman militer serta ancaman bersenjata.

“Gelar Operasi Militer Perang (OMP) Koarmada sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia, sebagai negara kepulauan,” jelas Rasyid lagi.

Rasyid menjelaskan, latihan ini bersifat interoperabilty antarsatuan, sehingga dibutuhkan kerja sama taktis unsur latihan yang meliputi komando, pengendalian dan komunikasi, serta pelaksanaan latihan mengutamakan prosedur secara cermat dan benar, guna terwujudnya zero accident.

“Selain itu, sesuai dengan kebijakan dan prioritas Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, yang disampaikan pada Apel Gelar Pasukan, TNI AL harus menjadi kekuatan yang siap dioperasionalkan atau operational ready force. Maka sudah menjadi tugas dan tanggung jawab TNI AL untuk membuktikan kepada masyarakat dan negara, TNI AL selalu siap siaga dan dapat diandalkan untuk mengawal setiap kebijakan pemerintah dan membentengi kedaulatan negara,” tuturnya.

Pada latihan kali ini, TNI AL mengerahkan 9 kapal perang, yakni KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, KRI Sutedi Senoputra-378, KRI Tjiptadi-381, KRI Barakauda-633, KRI Kujang-642, KRI Surik-645, KRI Parang-647, KRI Bubara-868, serta satu pesawat udara yakni Pesud CN-235 P-8303.

Alutsita kebanggaan TNI AL ini, melaksanakan kegiatan manuver lapangan dengan materi latihan communication, leaving harbour, mine field transit, ADEX, photex, screnex, DCEX, AAROFEX, flashex, OOWEX, NSIC, prep gunex, gunex 1, gunex 2, tacman, asuwex, aswex, dan pubex. (fac/saz)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Laut (AL), Komando Armada I (Koarmada I) mengerahkan 9 kapal perang dan satu pesawat udara, untuk latihan operasi dukungan tembakan 2020 di sekitar perairan Natuna Selatan, Rabu (25/11).

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K mengatakan, TNI AL Koarmada I, pekan ini tengah menyelenggarakan latihan operasi dukungan tembakan 2020 di perairan Natuna Selatan.

“Latihan ini dilaksanakan untuk mengukur tingkat kemampuan personel KRI Koarmada I, mensinergikan dengan unsur terkait, sebagai unsur pendukung dalam setiap melaksanakan kegiatan operasi. Sehingga dapat diperoleh gambaran kemampuan operasional Koarmada I, mulai dari tingkat perorangan maupun satuan, dalam melaksanakan dan mendukung tugas-tugas TNI dan TNI AL,” ungkap Rasyid.

Koarmada I merupakan komando utama operasional yang mengemban fungsi TNI AL di bidang pertahanan laut. Serta memiliki kewajiban dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai impelementasi tugas TNI sebagai penangkal dan penindak setiap bentuk ancaman militer serta ancaman bersenjata.

“Gelar Operasi Militer Perang (OMP) Koarmada sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia, sebagai negara kepulauan,” jelas Rasyid lagi.

Rasyid menjelaskan, latihan ini bersifat interoperabilty antarsatuan, sehingga dibutuhkan kerja sama taktis unsur latihan yang meliputi komando, pengendalian dan komunikasi, serta pelaksanaan latihan mengutamakan prosedur secara cermat dan benar, guna terwujudnya zero accident.

“Selain itu, sesuai dengan kebijakan dan prioritas Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, yang disampaikan pada Apel Gelar Pasukan, TNI AL harus menjadi kekuatan yang siap dioperasionalkan atau operational ready force. Maka sudah menjadi tugas dan tanggung jawab TNI AL untuk membuktikan kepada masyarakat dan negara, TNI AL selalu siap siaga dan dapat diandalkan untuk mengawal setiap kebijakan pemerintah dan membentengi kedaulatan negara,” tuturnya.

Pada latihan kali ini, TNI AL mengerahkan 9 kapal perang, yakni KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, KRI Sutedi Senoputra-378, KRI Tjiptadi-381, KRI Barakauda-633, KRI Kujang-642, KRI Surik-645, KRI Parang-647, KRI Bubara-868, serta satu pesawat udara yakni Pesud CN-235 P-8303.

Alutsita kebanggaan TNI AL ini, melaksanakan kegiatan manuver lapangan dengan materi latihan communication, leaving harbour, mine field transit, ADEX, photex, screnex, DCEX, AAROFEX, flashex, OOWEX, NSIC, prep gunex, gunex 1, gunex 2, tacman, asuwex, aswex, dan pubex. (fac/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/