26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Underpass Katamso Nyangkut di Birokrasi

Manajer SDM dan Umum PT. PLN Kitsbu Raidir Sigalingging saat dikonfirmasi mengenai hal ini, mengaku pihaknya tidak memiliki wewenang. “Masalah tiang itu punya wilayah Sumut atau area Medan, coba dihubungi ke sana,” katanya via pesan singkat kepada Sumut Pos, Rabu (26/10).

Sementara itu, pembangunan Fly Over Pinang Baris rencananya juga akan dilakukan. Namun sayang, hal itu terkendala pelepasan lahan.Masalah pelepasan lahan ini disebut-sebut tanggungjawab pemerintah setempat, Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang. Namun kedua pihak tersebut dianggap kurang tanggap.”Kita belum bisa membangun di sana lantaran terkendala pelepasan lahan, kita juga tidak mau bermasalah. Kita harap pemerintah setempat lebih tanggap, karena cuma itu yang jadi kendala,” ujar Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional II Sumut-Riau, Paul Siahaan, saat menggelar konferensi pers dengan wartawan, Rabu (26/10).

Dikatakan Paul, BBPJN II Sumut-Riau, sudah membuat model Fly Over untuk di kawasan tersebut. Nantinya jembatan layang itu akan melewati dua persimpangan dan melewati Sungai Deli.

“Model sudah kita buat dengan panjang 1.500 meter. Kalau bisa pemerintah setempat menyelesaikan permasalahan pelepasan lahan, kita jalankan proyeknya,” ungkapnya.

Tak cuma soal itu, Paul juga menerangkan kelanjutan pembangunan sejumlah tol di Sumatera Utara. Untuk tol Medan- Kualanamu progresnya sudah 60 persen. “Panjang jalannya 17,8 kilometer sudah terbangun 60 persen. Namun, masih ada 3,3 kilometer panjang jalan yang terkendala pelepasan lahan. Ini yang sedang diupayakan segera selesai (pelepasan lahan,red)-nya,” ujar Paul.

Optimis untuk proyek tol Medan-Kualanamu ini akan selesai akhir tahun 2017 ini. Sementara untuk proyek tol Medan-Tebingtinggi progres pembangunan yang berjalan sudah 50 persen. “Jadi ada 6 segmen dalam proyek itu. Untuk segmen 3 Parbarakan-Lubuk Pakam Februari 2017 selesai. Kemudian Segmen 4 Lubukpakam-Perbaungan, Segmen 5 Perbaungan-Teluk Mengkudu dan Segmen 6 Teluk Mengkudu-Sei Rampah,” terangnya.

Keberhasilan dalam pembangunan ini, menurutnya tak terlepas dari peran Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) dalam melakukan pelepasan lahan. “Kita mengapresiasi kinerja pemerintah yang membantu menyelesaikan masalah pelepasan lahan. Gubsu sudah membantuk tim pembebasan lahan dan selalu rapat sebulan sekali soal ini. Kita harapkan yang seperti ini, jadi kerjaan kita tak terkendala,” terangnya.

Masih menurut Paul, juga akan dibangun Tebingtinggi-Kisaran yang melewati pelabuhan Kuala Tanjung. Kemudian, untuk tol Medan-Binjai kita targetkan akan selesai akhir 2017. (prn/mag-1/ila)

Manajer SDM dan Umum PT. PLN Kitsbu Raidir Sigalingging saat dikonfirmasi mengenai hal ini, mengaku pihaknya tidak memiliki wewenang. “Masalah tiang itu punya wilayah Sumut atau area Medan, coba dihubungi ke sana,” katanya via pesan singkat kepada Sumut Pos, Rabu (26/10).

Sementara itu, pembangunan Fly Over Pinang Baris rencananya juga akan dilakukan. Namun sayang, hal itu terkendala pelepasan lahan.Masalah pelepasan lahan ini disebut-sebut tanggungjawab pemerintah setempat, Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang. Namun kedua pihak tersebut dianggap kurang tanggap.”Kita belum bisa membangun di sana lantaran terkendala pelepasan lahan, kita juga tidak mau bermasalah. Kita harap pemerintah setempat lebih tanggap, karena cuma itu yang jadi kendala,” ujar Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional II Sumut-Riau, Paul Siahaan, saat menggelar konferensi pers dengan wartawan, Rabu (26/10).

Dikatakan Paul, BBPJN II Sumut-Riau, sudah membuat model Fly Over untuk di kawasan tersebut. Nantinya jembatan layang itu akan melewati dua persimpangan dan melewati Sungai Deli.

“Model sudah kita buat dengan panjang 1.500 meter. Kalau bisa pemerintah setempat menyelesaikan permasalahan pelepasan lahan, kita jalankan proyeknya,” ungkapnya.

Tak cuma soal itu, Paul juga menerangkan kelanjutan pembangunan sejumlah tol di Sumatera Utara. Untuk tol Medan- Kualanamu progresnya sudah 60 persen. “Panjang jalannya 17,8 kilometer sudah terbangun 60 persen. Namun, masih ada 3,3 kilometer panjang jalan yang terkendala pelepasan lahan. Ini yang sedang diupayakan segera selesai (pelepasan lahan,red)-nya,” ujar Paul.

Optimis untuk proyek tol Medan-Kualanamu ini akan selesai akhir tahun 2017 ini. Sementara untuk proyek tol Medan-Tebingtinggi progres pembangunan yang berjalan sudah 50 persen. “Jadi ada 6 segmen dalam proyek itu. Untuk segmen 3 Parbarakan-Lubuk Pakam Februari 2017 selesai. Kemudian Segmen 4 Lubukpakam-Perbaungan, Segmen 5 Perbaungan-Teluk Mengkudu dan Segmen 6 Teluk Mengkudu-Sei Rampah,” terangnya.

Keberhasilan dalam pembangunan ini, menurutnya tak terlepas dari peran Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) dalam melakukan pelepasan lahan. “Kita mengapresiasi kinerja pemerintah yang membantu menyelesaikan masalah pelepasan lahan. Gubsu sudah membantuk tim pembebasan lahan dan selalu rapat sebulan sekali soal ini. Kita harapkan yang seperti ini, jadi kerjaan kita tak terkendala,” terangnya.

Masih menurut Paul, juga akan dibangun Tebingtinggi-Kisaran yang melewati pelabuhan Kuala Tanjung. Kemudian, untuk tol Medan-Binjai kita targetkan akan selesai akhir 2017. (prn/mag-1/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/