25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Brigadir Goefran Dicurigai Lagi ‘Tinggi’

Disebut para warga yang enggan namanya dikorankan demi keselamatan, ulah terakhir Goefran sudah keterlaluan. Meski sudah membuat Martua babak belur hingga terpaksa opname di rumah sakit, oknum polisi ini masih saja nekat membuat geger komplek itu.

“Sudahlah memukul warga kita, dia malah datang lagi sampe 3 kali ke dalam komplek membuat rusuh. Makanya jadi tambah rame komplek ini dibuat dia,” kata perempuan Tionghoa.

“Pertama dia datang sendiri. Trus, datang sama mamaknya. Yang ketiga dia datang sama polisi dari Polsek Labuhan,”sambungnya.

Foto: Jhonson/PM Briptu Geofran menangis saat dimarahi seniornya, karena menganiaya warga sipil.
Foto: Jhonson/PM
Briptu Goefran(seragam polisi-kedua dari kiri) menangis saat dimarahi seniornya, karena menganiaya warga sipil.

Saat datang itu, Goefran bahkan begitu lantang dan mengancam sejumlah warga komplek. “Dia juga sempat mau berantam lagi sama korban. Untung aja kami ramai di sini. Satpam dan bapak-bapak komplek sini sengaja kumpul untuk mengamankan situasi di komplek,” sebut wanita paruh baya itu.

Cerita-cerita di kalangan warga yang menyaksikan langsung kedatangan Briptu A Goefran, pria itu terlihat seperti dalam pengaruh narkoba. Selain matanya melotot, mukanya juga berkeringat meski suasana hari masih pagi dan sedang sejuk.

“Kalau bisa diperiksa dulu dia. Mungkin dia ada terlibat menggunakan narkoba. Soalnya, kok nekad kali dia sampai tak menghargai seragam yang dipakainya itu,” timpal warga sekitar.

“Bapak-bapak yang ada di sini, sampai mau memukul dia gara-gara arogannya. Tapi untung saja ada polisi yang juga tinggal di komplek ini. Begitu ditegor warga kami yang polisi itu, pelaku itu malah nangis. Ada buktinya kami videokan untuk jadi bukti,” cerita mereka.

Masih disebutkan warga, mereka menuntut Kapoldasu Irjen Eko Hadi untuk membuktikan perkataannya selama ini yang menyebutkan, polisi yang terlibat narkorba akan dipecat tanpa syarat. “Kita mau Kapolda tidak lips service. Kami curiga anggotanya yang satu ini pengguna,” pinta mereka.

Diberitakan sebelumnya, Kamis (26/2) sekira pukul 07.00, Martua berangkat dari rumah untuk beli sarapan buat anaknya yang hendak berangkat sekolah. Ketika melintasi Jalan AMD Ling 35, Medan Marelan, tiba-tiba sebuah sepeda motor keluar dari sebuah gang dan melaju kencang (melawan arah) ke arahnya.

Terkejut karena keduanya nyaris tabrakan, korban yang merupakan Satpam di PT. KIM ini spontan meneriaki pengendara tersebut. “Woi,” teriaknya kepada pria berseragam lengkap Pamobvit Poldasu tersebut.

Teriakan tersebut ternyata memicu emosi oknum polisi itu. Terbukti, pria tersebut memutar arah dan langsung menyetop dirinya. Berikutnya, korban pun dipukuli. Sehingga gigi patah dan wajah babak belur.(gib/jon/bay/cr2/trg)

 

Disebut para warga yang enggan namanya dikorankan demi keselamatan, ulah terakhir Goefran sudah keterlaluan. Meski sudah membuat Martua babak belur hingga terpaksa opname di rumah sakit, oknum polisi ini masih saja nekat membuat geger komplek itu.

“Sudahlah memukul warga kita, dia malah datang lagi sampe 3 kali ke dalam komplek membuat rusuh. Makanya jadi tambah rame komplek ini dibuat dia,” kata perempuan Tionghoa.

“Pertama dia datang sendiri. Trus, datang sama mamaknya. Yang ketiga dia datang sama polisi dari Polsek Labuhan,”sambungnya.

Foto: Jhonson/PM Briptu Geofran menangis saat dimarahi seniornya, karena menganiaya warga sipil.
Foto: Jhonson/PM
Briptu Goefran(seragam polisi-kedua dari kiri) menangis saat dimarahi seniornya, karena menganiaya warga sipil.

Saat datang itu, Goefran bahkan begitu lantang dan mengancam sejumlah warga komplek. “Dia juga sempat mau berantam lagi sama korban. Untung aja kami ramai di sini. Satpam dan bapak-bapak komplek sini sengaja kumpul untuk mengamankan situasi di komplek,” sebut wanita paruh baya itu.

Cerita-cerita di kalangan warga yang menyaksikan langsung kedatangan Briptu A Goefran, pria itu terlihat seperti dalam pengaruh narkoba. Selain matanya melotot, mukanya juga berkeringat meski suasana hari masih pagi dan sedang sejuk.

“Kalau bisa diperiksa dulu dia. Mungkin dia ada terlibat menggunakan narkoba. Soalnya, kok nekad kali dia sampai tak menghargai seragam yang dipakainya itu,” timpal warga sekitar.

“Bapak-bapak yang ada di sini, sampai mau memukul dia gara-gara arogannya. Tapi untung saja ada polisi yang juga tinggal di komplek ini. Begitu ditegor warga kami yang polisi itu, pelaku itu malah nangis. Ada buktinya kami videokan untuk jadi bukti,” cerita mereka.

Masih disebutkan warga, mereka menuntut Kapoldasu Irjen Eko Hadi untuk membuktikan perkataannya selama ini yang menyebutkan, polisi yang terlibat narkorba akan dipecat tanpa syarat. “Kita mau Kapolda tidak lips service. Kami curiga anggotanya yang satu ini pengguna,” pinta mereka.

Diberitakan sebelumnya, Kamis (26/2) sekira pukul 07.00, Martua berangkat dari rumah untuk beli sarapan buat anaknya yang hendak berangkat sekolah. Ketika melintasi Jalan AMD Ling 35, Medan Marelan, tiba-tiba sebuah sepeda motor keluar dari sebuah gang dan melaju kencang (melawan arah) ke arahnya.

Terkejut karena keduanya nyaris tabrakan, korban yang merupakan Satpam di PT. KIM ini spontan meneriaki pengendara tersebut. “Woi,” teriaknya kepada pria berseragam lengkap Pamobvit Poldasu tersebut.

Teriakan tersebut ternyata memicu emosi oknum polisi itu. Terbukti, pria tersebut memutar arah dan langsung menyetop dirinya. Berikutnya, korban pun dipukuli. Sehingga gigi patah dan wajah babak belur.(gib/jon/bay/cr2/trg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/