26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Ternyata, A Siong Dibunuh Geng Motor

Foto: Amri/PM Foto Rudi Sim alias A Siong semasa hidup.
Foto: Amri/PM
Foto Rudi Sim alias A Siong semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komplotan geng motor dituding sebagai pelaku pembunuhan Rudi Sin alias A Siong (29), tepat di hari Imlek lalu. Kala itu, warga Jalan Brigjen Hamid Komplek Famili, Kel. Titi Kuning, Medan Johor tersebut berniat cuci darah ke RS Martha Friska.

“Kita masih terus melakukan pencarian,” ujar Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, AKP Simion Sembiring, Jumat (27/2) siang. Bagaimana dengan hasil rekaman CCTV dari BNI. “Rekaman CCTV-nya sudah kita ambil, tapi setelah kita lihat rekamannya gelap dan kabur tidak begitu jelas,” terangnya. “Kalau para pelakunya ini adalah kawanan geng motor yang masih baru,” jelasnya.

Untuk mencari para pelaku, pihaknya telah melakukan patroli dan razia rutin setiap hari. Senin (23/2) lalu sempat mengamankan pria yang berkendara dan ditemukan senjata tajam di badannya. “Untuk mencari para pelaku, kita terus melakukan razia malam dan dinihari. Dan kemarin kita mengamankan seorang pemuda yang membawa senjata tajam, namun setelah kita lakukan pengembangan kalau keduanya tidak ada keterlibatan,” ujarnya.

Terpisah, meskipun sudah dikebumikan, namun keluarga A Siong menutup diri. Hal diketahui setelah wartawan menyambangi rumahnya, Jumat (27/2) sore. Seperti keadaan sebelumnya, rumah tersebut masih tertutup rapat dan pemilik rumah tidak berada di tempat.

Namun, tetangganya menuturkan kalau keluarga korban pergi ke Lubuk Pakam, ke rumah sanak familinya sebab keluarga mereka akan berangkat ke luar negeri. “Pemiliknya tidak berada di tempat, mereka ke Lubuk Pakam,” cetus tetangga korban.

Ditanya kapan pulangnya, wanita 60 tahun itu tidak tahu pasti, karena ibu korban tidak memberitahukannya. “Pas berangkat, ibu korban membawa tas besar. Mungkin ada keluarganya datang dari luar negeri sewaktu kejadian itu, dan mau pulang. Sampai saat ini, mereka belum pulang. Sudah seminggu kami tidak mengobrol panjang,” ucapnya.

Amatan di lokasi, rumah korban yang bercat kuning telur itu terlihat tertutup. Beberapa orang anak-anak bermain di depannya. Sementara itu, tetangga tidak begitu banyak mengetahui sosok korban dan keluarga.

Foto: Rizky/PM Jenazah Rudin Sim alias A Siong diangkut ke ambulans, Kamis (19/2).
Foto: Rizky/PM
Jenazah Rudin Sim alias A Siong diangkut ke ambulans, Kamis (19/2).

Sebelumnya diberitakan, A Siong ditemukan tewas bersimbah darah di Jl. KL Yos Sudarso, Medan Barat. Pemuda yang menetap di Titi Kuning itu, ditemukan tewas di Jl. KL Yos Sudarso, Medan Barat, Kamis (19/2) sekira pukul 05.15 Wib. Pria lajang itu sebelumnya berangkat dari rumah mengendarai Mio BK 4928 AAL sekitar pukul 05.00 Wib. Dia memang ada jadwal cuci darah rutin di RSU Martha Friska. Di lokasi kejadian, korban dipepet 4 pria yang mengendarai sepeda motor juga. Tepatnya di depan PT. Socfindo yang juga tak jauh dari Kantor PLN Sumut. Sempat terjadi keributan. Kuat dugaan, korban melawan saat ditodong. Dia akhirnya terkapar dengan 6 liang tikaman di bagian dada, perut dan punggung.

Para pelaku langsung kabur meninggalkan korban di lokasi dengan posisi telungkup dan usus yang nyaris terburai. Menurut Iskandar, security PT. Socfindo, dia sempat mendengar teriakan minta tolong. “Aku sempat dengar teriakan minta tolong. Jadi pas aku lihat ke depan, rupanya ada tukang becak yang minta tolong. Kulihat udah banyak kali darah berceceran, korbannya telungkup,” jelasnya.

“Karena kami gak berani ngangkatnya, langsung kami lapor ke polsek. Tapi aku gak tau pasti kejadiannya gimana. Cuma dengar dari tukang becak itu ada sekitar 4 orang lebih,” ujarnya. Tak lama, polisi tiba di lokasi. Usai olah TKP, jenazahnya dibawa ke RSUD dr Pirngadi Medan dan tiba sekitar pukul 08.30, diantar mobil satlantas Polsek Medan Barat.

Identitas A Siong sendiri terkuak dari kartu keanggotaan Satkom Trisula. Sebab, dari KTP-nya yang beralamat di Komplek Citra Baru Blok C No 120 Kecamatan Medan Johor, warga mengaku A Siong sudah pindah. Polisi lalu menghubungi Kantor Satkom Trisula. Seperti penuturan Yetmo (40). “Saya dikabarin sama pihak kepolisian tentang kejadian yang menimpa korban Bang,” ujarnya.

Pria berbadan tambun dan berkulit gelap ini menjelaskan, “Polisi ada menemukan kartu identitas keanggotaan korban yang terdaftar sebagai anggota Satkom Trisula, makanya polisi bisa memberi kabar kepada kami,” ungkapnya.

“Korban punya 2 hp, yang 1 smartphone samsung ada di kantong celana

korban, nah yang hp 1 lagi yang tidak ditemukan, sama motor mio korban

lah gak nampak lagi,” jelasnya.

A Siong sendiri mengalami koyak di bagian perut sebelah kiri dengan 4 bekas tusukan, bekas tusukan di dada dan di punggung, serta bekas sabetan benda tajam di kaki kanannya.(bay/gib/trg)

 

Foto: Amri/PM Foto Rudi Sim alias A Siong semasa hidup.
Foto: Amri/PM
Foto Rudi Sim alias A Siong semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komplotan geng motor dituding sebagai pelaku pembunuhan Rudi Sin alias A Siong (29), tepat di hari Imlek lalu. Kala itu, warga Jalan Brigjen Hamid Komplek Famili, Kel. Titi Kuning, Medan Johor tersebut berniat cuci darah ke RS Martha Friska.

“Kita masih terus melakukan pencarian,” ujar Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, AKP Simion Sembiring, Jumat (27/2) siang. Bagaimana dengan hasil rekaman CCTV dari BNI. “Rekaman CCTV-nya sudah kita ambil, tapi setelah kita lihat rekamannya gelap dan kabur tidak begitu jelas,” terangnya. “Kalau para pelakunya ini adalah kawanan geng motor yang masih baru,” jelasnya.

Untuk mencari para pelaku, pihaknya telah melakukan patroli dan razia rutin setiap hari. Senin (23/2) lalu sempat mengamankan pria yang berkendara dan ditemukan senjata tajam di badannya. “Untuk mencari para pelaku, kita terus melakukan razia malam dan dinihari. Dan kemarin kita mengamankan seorang pemuda yang membawa senjata tajam, namun setelah kita lakukan pengembangan kalau keduanya tidak ada keterlibatan,” ujarnya.

Terpisah, meskipun sudah dikebumikan, namun keluarga A Siong menutup diri. Hal diketahui setelah wartawan menyambangi rumahnya, Jumat (27/2) sore. Seperti keadaan sebelumnya, rumah tersebut masih tertutup rapat dan pemilik rumah tidak berada di tempat.

Namun, tetangganya menuturkan kalau keluarga korban pergi ke Lubuk Pakam, ke rumah sanak familinya sebab keluarga mereka akan berangkat ke luar negeri. “Pemiliknya tidak berada di tempat, mereka ke Lubuk Pakam,” cetus tetangga korban.

Ditanya kapan pulangnya, wanita 60 tahun itu tidak tahu pasti, karena ibu korban tidak memberitahukannya. “Pas berangkat, ibu korban membawa tas besar. Mungkin ada keluarganya datang dari luar negeri sewaktu kejadian itu, dan mau pulang. Sampai saat ini, mereka belum pulang. Sudah seminggu kami tidak mengobrol panjang,” ucapnya.

Amatan di lokasi, rumah korban yang bercat kuning telur itu terlihat tertutup. Beberapa orang anak-anak bermain di depannya. Sementara itu, tetangga tidak begitu banyak mengetahui sosok korban dan keluarga.

Foto: Rizky/PM Jenazah Rudin Sim alias A Siong diangkut ke ambulans, Kamis (19/2).
Foto: Rizky/PM
Jenazah Rudin Sim alias A Siong diangkut ke ambulans, Kamis (19/2).

Sebelumnya diberitakan, A Siong ditemukan tewas bersimbah darah di Jl. KL Yos Sudarso, Medan Barat. Pemuda yang menetap di Titi Kuning itu, ditemukan tewas di Jl. KL Yos Sudarso, Medan Barat, Kamis (19/2) sekira pukul 05.15 Wib. Pria lajang itu sebelumnya berangkat dari rumah mengendarai Mio BK 4928 AAL sekitar pukul 05.00 Wib. Dia memang ada jadwal cuci darah rutin di RSU Martha Friska. Di lokasi kejadian, korban dipepet 4 pria yang mengendarai sepeda motor juga. Tepatnya di depan PT. Socfindo yang juga tak jauh dari Kantor PLN Sumut. Sempat terjadi keributan. Kuat dugaan, korban melawan saat ditodong. Dia akhirnya terkapar dengan 6 liang tikaman di bagian dada, perut dan punggung.

Para pelaku langsung kabur meninggalkan korban di lokasi dengan posisi telungkup dan usus yang nyaris terburai. Menurut Iskandar, security PT. Socfindo, dia sempat mendengar teriakan minta tolong. “Aku sempat dengar teriakan minta tolong. Jadi pas aku lihat ke depan, rupanya ada tukang becak yang minta tolong. Kulihat udah banyak kali darah berceceran, korbannya telungkup,” jelasnya.

“Karena kami gak berani ngangkatnya, langsung kami lapor ke polsek. Tapi aku gak tau pasti kejadiannya gimana. Cuma dengar dari tukang becak itu ada sekitar 4 orang lebih,” ujarnya. Tak lama, polisi tiba di lokasi. Usai olah TKP, jenazahnya dibawa ke RSUD dr Pirngadi Medan dan tiba sekitar pukul 08.30, diantar mobil satlantas Polsek Medan Barat.

Identitas A Siong sendiri terkuak dari kartu keanggotaan Satkom Trisula. Sebab, dari KTP-nya yang beralamat di Komplek Citra Baru Blok C No 120 Kecamatan Medan Johor, warga mengaku A Siong sudah pindah. Polisi lalu menghubungi Kantor Satkom Trisula. Seperti penuturan Yetmo (40). “Saya dikabarin sama pihak kepolisian tentang kejadian yang menimpa korban Bang,” ujarnya.

Pria berbadan tambun dan berkulit gelap ini menjelaskan, “Polisi ada menemukan kartu identitas keanggotaan korban yang terdaftar sebagai anggota Satkom Trisula, makanya polisi bisa memberi kabar kepada kami,” ungkapnya.

“Korban punya 2 hp, yang 1 smartphone samsung ada di kantong celana

korban, nah yang hp 1 lagi yang tidak ditemukan, sama motor mio korban

lah gak nampak lagi,” jelasnya.

A Siong sendiri mengalami koyak di bagian perut sebelah kiri dengan 4 bekas tusukan, bekas tusukan di dada dan di punggung, serta bekas sabetan benda tajam di kaki kanannya.(bay/gib/trg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/