27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Jalan Diponegoro Medan jadi Lokasi Salat Jumat

Lebih lanjut, Rabualam menyebut untuk rencana kerahkan massa 1 juta, pihaknya sudah membentuk tim konsolidasi. Disebut Rabualam, tim itu sudah dibagi pada setiap sektor, untuk mengajak Ormas Islam, Majelis Taklim, Pesantren, Kampus Islam dan Nasionalis Islam. Dikatakan Rabualam, aksi akan berjalan damai, dengan hanya mengikuti komando Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI di Jakarta. Begitu juga dengan tuntutan, disebut Rabualam, mengikuti komando GNPF MUI tentang penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahya Purnama alias Ahok.

“Tujuannya tetap tangkap dan tahan Ahok. Sebelum Ahok ditangkap, aksi ini tidak akan berhenti. Pelaku penistaan agama sebelumnya, semua ditahan. Seharusnya, semua warga negara sama di hadapan hukum, ” sambung Rabualam.

Sebelum mengakhiri, Rabualam menyinggung soal informasi pelarangan aksi. Ditegaskan Rabualam, pelarangan aksi itu merupakan pelanggaran hukum. Disebutnya, penyampaian pendapat di depan umum, dilindung Undang-Undang. Terlebih, disebutnya pelarangan tersebut, bisa menjadi ‘tsunami besar’. Terkait kabar aksi itu bertujuan untuk makar dan menggulingkan pemerintah, Rabualam mengaskan aksi pihaknya murni menuntut keadilan atas penistaan agama Islam yang dilakukan Ahok. Begitu juga dengan adanya informasi pelarangan massa ke Jakarta, dikatakan Rabualam untuk tidak dilakukan karena hal itu disebut Rabualam sebagai tindakan membungkam Umat Islam.

“Al-Quran itu bagian Rukun Iman. Kalau Al-Quran dinistakan kita diam saja, bahaya ini bagi Umat Islam. Untuk itu, kita himbau, ajak bahkan kita jemput semua elemen ormas Islam untuk turun ke Medan, mengikuti aksi kita,” tandas Rabualam.

Menutup keterangan, Ketua Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara, Leo Imsar Adnan mengatakan kalau seluruh umat Islam sebenarnya menaruh perhatian dalam aksi ini. Namun karena ada hal lain yang menghalangi, salah satunya adalah pekerjaan, disebut Leo Imsar kalau tidak semua Umat Islam bisa ikut dalam aksi itu. Oleh karena itu, Leo Imsar mengingatkan kalau perjuangan Umat Islam yang terkendala hadir, tetap dapat ikut berjuang dengan berinfaq dan juga menggelar doa bersama untuk kesuksesan dan kelancaran aksi. (mag-1/ain/adz)

Lebih lanjut, Rabualam menyebut untuk rencana kerahkan massa 1 juta, pihaknya sudah membentuk tim konsolidasi. Disebut Rabualam, tim itu sudah dibagi pada setiap sektor, untuk mengajak Ormas Islam, Majelis Taklim, Pesantren, Kampus Islam dan Nasionalis Islam. Dikatakan Rabualam, aksi akan berjalan damai, dengan hanya mengikuti komando Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI di Jakarta. Begitu juga dengan tuntutan, disebut Rabualam, mengikuti komando GNPF MUI tentang penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahya Purnama alias Ahok.

“Tujuannya tetap tangkap dan tahan Ahok. Sebelum Ahok ditangkap, aksi ini tidak akan berhenti. Pelaku penistaan agama sebelumnya, semua ditahan. Seharusnya, semua warga negara sama di hadapan hukum, ” sambung Rabualam.

Sebelum mengakhiri, Rabualam menyinggung soal informasi pelarangan aksi. Ditegaskan Rabualam, pelarangan aksi itu merupakan pelanggaran hukum. Disebutnya, penyampaian pendapat di depan umum, dilindung Undang-Undang. Terlebih, disebutnya pelarangan tersebut, bisa menjadi ‘tsunami besar’. Terkait kabar aksi itu bertujuan untuk makar dan menggulingkan pemerintah, Rabualam mengaskan aksi pihaknya murni menuntut keadilan atas penistaan agama Islam yang dilakukan Ahok. Begitu juga dengan adanya informasi pelarangan massa ke Jakarta, dikatakan Rabualam untuk tidak dilakukan karena hal itu disebut Rabualam sebagai tindakan membungkam Umat Islam.

“Al-Quran itu bagian Rukun Iman. Kalau Al-Quran dinistakan kita diam saja, bahaya ini bagi Umat Islam. Untuk itu, kita himbau, ajak bahkan kita jemput semua elemen ormas Islam untuk turun ke Medan, mengikuti aksi kita,” tandas Rabualam.

Menutup keterangan, Ketua Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara, Leo Imsar Adnan mengatakan kalau seluruh umat Islam sebenarnya menaruh perhatian dalam aksi ini. Namun karena ada hal lain yang menghalangi, salah satunya adalah pekerjaan, disebut Leo Imsar kalau tidak semua Umat Islam bisa ikut dalam aksi itu. Oleh karena itu, Leo Imsar mengingatkan kalau perjuangan Umat Islam yang terkendala hadir, tetap dapat ikut berjuang dengan berinfaq dan juga menggelar doa bersama untuk kesuksesan dan kelancaran aksi. (mag-1/ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/