31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Sebelum Tewas, Cici Diberi Majikan Makan Dedak

Foto: Indra/PM Syamsul Anwar menuntun isterinya, Randika. Keduanya disangkakan menyiksa Cici, pembantu hingga tewas. Jasad Cici alias Menik dibuang di Barusjahe, Tanah Karo pada Oktober lalu.
Foto: Indra/PM
Syamsul Anwar menuntun isterinya, Randika. Keduanya disangkakan menyiksa Cici, pembantu hingga tewas. Jasad Cici alias Menik dibuang di Barusjahe, Tanah Karo pada Oktober lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jasad Cici, PRT asal Jawa Tengah yang tewas dianiaya H Syamsul Anwar Cs, ditemukan di Kabanjahe. Aparat Polresta Medan harus menempuh perjalanan sekitar 4 jam dari Medan ke Tanah Karo, untuk menemukan jasad Cici yang dikebumikan di pekuburan belakang RSU Kabanjahe.

Berangkat dari Medan pada Kamis (27/11) malam, 9 personel Jahtanras Polresta Medan berangkat ke Tanah Karo. Info dari personil Mapolsek Barusjahe, pada Jumat (31/10) lalu, petugas menemukan jasad seorang wanita di pinggir jalan menuju perladangan warga di Desa Sukanalu Simbelang, Kec. Barus Jahe, Kab. Karo. Hasil penyidikan, korban diidentifikasi bernama Menik, warga Jawa Timur. Itu diketahui dari data e-KTP.

Hanya saja, karena pada foto Menik terdapat tahi lalat pada batang hidung, muncul keraguan pada Polsek Barusjahe kalau korban adalah Menik. Pasalnya, saat ditemukan, wajah korban lebam.

Karena selama 3 hari tidak ada keluarga menjemput, jenazah dimakamkan di pemakaman milik Pemkab Tanah Karo di Jalan Irian atau belakang RSU Kabanjahe.

Kasus tewasnya pekerja di rumah penampungan PRT milik H. Syamsul Anwar masih dikembangkan oleh polisi. “Masih satu (korban) yang ditemukan. Nanti kalau ada perkembangan akan kami kabari,” kata Kanit Judi Sila/VC Satreskrim Polresta Medan, AKP Martuasah Tobing.

Diketahui, jasad Cici dibuang oleh M Tariq dan Fery pada Jumat (28/10) sore. Dari Medan, keduanya membawa jenasah dengan menggunakan mobil Kijang Inova warna putih. Mereka sengaja memilih membuang jasad korban di pinggir jalan pada sore hari, guna menghindari kecurigaan warga sekitar.

Foto: Pardi Simalango/PM Mayat wanita yang ditemukan tak bernyawa di Desa Sukanalu Simbelang saat dilakukan identifikasi di ruang IGD RSU Kabanjahe, Jumat (31/10).
Foto: Pardi Simalango/PM
Mayat wanita yang ditemukan tak bernyawa di Desa Sukanalu Simbelang saat dilakukan identifikasi di ruang IGD RSU Kabanjahe, Jumat (31/10). Jenazah ini ternyata Cici alias Menik, pembantu yang tewas dianiaya majikannya.

Terungkapnya kematian Cici merupakan buntut dari penggerebekan rumah di Jalan Beo Simpang Jalan Angsa/Madong Lubis, milik H. Syamsul Anwar.

Ketika itu, petugas mendapati tiga pekerja perempuan yaitu Endah (55) asal Madura, Anisa Rahayu (25) asal Malang, dan Rukmaini (43) asal Demak. Kepada polisi, ketiganya mengaku kerap disiksa oleh Syamsul.

Mereka juga mengaku tidak pernah diberikan gaji meski telah bertahun-tahun bekerja. Dari ketiganya pula terungkap kalau rekan mereka bernama Cici tewas setelah dianiaya.

Para PRT ini pun diberi tempat yang tidak layak. Mereka tidur di lantai, di samping kucing peliharaan keluara Syamsul. Mereka terkadang tidak diberi makan. “Bahkan Cici dikasih makan dedak sebelum tewas,” sambung Endang, PRT teman Cici.

“Cici itu sama saya dari yayasan di Jakarta. Orang yayasan titip ke mereka supaya kami dijaga, tapi mereka memperlakukan kami seperti ini. Mereka ini pembunuh Pak,” sambung Rukmiani.

Foto: Indra/PM Syamsul dan istri saat hendak menuju mobil Honda Jazz miliknya, hendak ke kantor polisi. Pasangan ini  dituding melakukan penganiayaan terhadap pekerjanya, Kamis (27/11/2014).
Foto: Indra/PM
Syamsul dan istri saat hendak menuju mobil Honda Jazz miliknya, hendak ke kantor polisi. Pasangan ini dituding melakukan penganiayaan terhadap pekerjanya, Kamis (27/11/2014).

Syamsul cs tak berkomentar mengenai prihal tudingan terhadap mereka. Tak ada satu katapun yang keluar dari Syamsul Cs.

Penganiayaan yang dilakukan Syamsul Cs tidak terpantau warga. Karena kediamannya dilapisi pagar besi, yang membuat para pekerjanya tersebut tak dapat keluar rumah. Di samping itu, kediaman yang memiliki 2 lantai tepat di persimpangan jalan tersebut berbatasan langsung dengan satu unit rumah tetangganya. Di sisi lainnya, kediaman tetangganya hanya memiliki satu lantai sehingga para pekerja pun tak dapat kabur dari kediaman yang terdapat 16 CCTV tersebut.

Kemudian, selain tralis besi Syamsul juga memagari kediaman tersebut dengan plastik yang membuat warga tak dapat melihat ke dalam rumah tersebut. Di sisi lain, banyaknya para pekerja Syamsul yang nongkrong di depan kediamannya juga menjadi pemicu para pekerja tak dapat kabur disamping mereka tidak diperbolehkan memegang handphon. Selain itu, kawasan tersebut yang tampak sunyi juga menjadi faktor penyebab warga tak mengetahui aktivitas di dalam rumah tersebut.

Data dihimpun, sesosok mayat wanita tanpa identitas (Cici) di pinggir jalan menuju perladangan warga di Desa Sukanalu Simbelang, Kec. Barus Jahe, Kab. Karo, pertama kali ditemukan pada Jumat (31/10) sekira pukul 18.20 Wib.

Menurut Kasat Reskrim, AKP Martua Manik SH MH, pada kedua paha korban terdapat luka lebam dan memar. Saat ditemukan, korban memakai baju warna merah muda bermotif bunga-bunga, celana olahraga ukuran pendek berles putih di bagian samping, rambut beruban kemerah-merahan. (ind/ras)

Foto: Indra/PM Syamsul Anwar menuntun isterinya, Randika. Keduanya disangkakan menyiksa Cici, pembantu hingga tewas. Jasad Cici alias Menik dibuang di Barusjahe, Tanah Karo pada Oktober lalu.
Foto: Indra/PM
Syamsul Anwar menuntun isterinya, Randika. Keduanya disangkakan menyiksa Cici, pembantu hingga tewas. Jasad Cici alias Menik dibuang di Barusjahe, Tanah Karo pada Oktober lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jasad Cici, PRT asal Jawa Tengah yang tewas dianiaya H Syamsul Anwar Cs, ditemukan di Kabanjahe. Aparat Polresta Medan harus menempuh perjalanan sekitar 4 jam dari Medan ke Tanah Karo, untuk menemukan jasad Cici yang dikebumikan di pekuburan belakang RSU Kabanjahe.

Berangkat dari Medan pada Kamis (27/11) malam, 9 personel Jahtanras Polresta Medan berangkat ke Tanah Karo. Info dari personil Mapolsek Barusjahe, pada Jumat (31/10) lalu, petugas menemukan jasad seorang wanita di pinggir jalan menuju perladangan warga di Desa Sukanalu Simbelang, Kec. Barus Jahe, Kab. Karo. Hasil penyidikan, korban diidentifikasi bernama Menik, warga Jawa Timur. Itu diketahui dari data e-KTP.

Hanya saja, karena pada foto Menik terdapat tahi lalat pada batang hidung, muncul keraguan pada Polsek Barusjahe kalau korban adalah Menik. Pasalnya, saat ditemukan, wajah korban lebam.

Karena selama 3 hari tidak ada keluarga menjemput, jenazah dimakamkan di pemakaman milik Pemkab Tanah Karo di Jalan Irian atau belakang RSU Kabanjahe.

Kasus tewasnya pekerja di rumah penampungan PRT milik H. Syamsul Anwar masih dikembangkan oleh polisi. “Masih satu (korban) yang ditemukan. Nanti kalau ada perkembangan akan kami kabari,” kata Kanit Judi Sila/VC Satreskrim Polresta Medan, AKP Martuasah Tobing.

Diketahui, jasad Cici dibuang oleh M Tariq dan Fery pada Jumat (28/10) sore. Dari Medan, keduanya membawa jenasah dengan menggunakan mobil Kijang Inova warna putih. Mereka sengaja memilih membuang jasad korban di pinggir jalan pada sore hari, guna menghindari kecurigaan warga sekitar.

Foto: Pardi Simalango/PM Mayat wanita yang ditemukan tak bernyawa di Desa Sukanalu Simbelang saat dilakukan identifikasi di ruang IGD RSU Kabanjahe, Jumat (31/10).
Foto: Pardi Simalango/PM
Mayat wanita yang ditemukan tak bernyawa di Desa Sukanalu Simbelang saat dilakukan identifikasi di ruang IGD RSU Kabanjahe, Jumat (31/10). Jenazah ini ternyata Cici alias Menik, pembantu yang tewas dianiaya majikannya.

Terungkapnya kematian Cici merupakan buntut dari penggerebekan rumah di Jalan Beo Simpang Jalan Angsa/Madong Lubis, milik H. Syamsul Anwar.

Ketika itu, petugas mendapati tiga pekerja perempuan yaitu Endah (55) asal Madura, Anisa Rahayu (25) asal Malang, dan Rukmaini (43) asal Demak. Kepada polisi, ketiganya mengaku kerap disiksa oleh Syamsul.

Mereka juga mengaku tidak pernah diberikan gaji meski telah bertahun-tahun bekerja. Dari ketiganya pula terungkap kalau rekan mereka bernama Cici tewas setelah dianiaya.

Para PRT ini pun diberi tempat yang tidak layak. Mereka tidur di lantai, di samping kucing peliharaan keluara Syamsul. Mereka terkadang tidak diberi makan. “Bahkan Cici dikasih makan dedak sebelum tewas,” sambung Endang, PRT teman Cici.

“Cici itu sama saya dari yayasan di Jakarta. Orang yayasan titip ke mereka supaya kami dijaga, tapi mereka memperlakukan kami seperti ini. Mereka ini pembunuh Pak,” sambung Rukmiani.

Foto: Indra/PM Syamsul dan istri saat hendak menuju mobil Honda Jazz miliknya, hendak ke kantor polisi. Pasangan ini  dituding melakukan penganiayaan terhadap pekerjanya, Kamis (27/11/2014).
Foto: Indra/PM
Syamsul dan istri saat hendak menuju mobil Honda Jazz miliknya, hendak ke kantor polisi. Pasangan ini dituding melakukan penganiayaan terhadap pekerjanya, Kamis (27/11/2014).

Syamsul cs tak berkomentar mengenai prihal tudingan terhadap mereka. Tak ada satu katapun yang keluar dari Syamsul Cs.

Penganiayaan yang dilakukan Syamsul Cs tidak terpantau warga. Karena kediamannya dilapisi pagar besi, yang membuat para pekerjanya tersebut tak dapat keluar rumah. Di samping itu, kediaman yang memiliki 2 lantai tepat di persimpangan jalan tersebut berbatasan langsung dengan satu unit rumah tetangganya. Di sisi lainnya, kediaman tetangganya hanya memiliki satu lantai sehingga para pekerja pun tak dapat kabur dari kediaman yang terdapat 16 CCTV tersebut.

Kemudian, selain tralis besi Syamsul juga memagari kediaman tersebut dengan plastik yang membuat warga tak dapat melihat ke dalam rumah tersebut. Di sisi lain, banyaknya para pekerja Syamsul yang nongkrong di depan kediamannya juga menjadi pemicu para pekerja tak dapat kabur disamping mereka tidak diperbolehkan memegang handphon. Selain itu, kawasan tersebut yang tampak sunyi juga menjadi faktor penyebab warga tak mengetahui aktivitas di dalam rumah tersebut.

Data dihimpun, sesosok mayat wanita tanpa identitas (Cici) di pinggir jalan menuju perladangan warga di Desa Sukanalu Simbelang, Kec. Barus Jahe, Kab. Karo, pertama kali ditemukan pada Jumat (31/10) sekira pukul 18.20 Wib.

Menurut Kasat Reskrim, AKP Martua Manik SH MH, pada kedua paha korban terdapat luka lebam dan memar. Saat ditemukan, korban memakai baju warna merah muda bermotif bunga-bunga, celana olahraga ukuran pendek berles putih di bagian samping, rambut beruban kemerah-merahan. (ind/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/