25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Mogok Kerja, Tiga Buruh Dianiaya Security

Tiga buruh luka lecet dan lebam karena dianiaya security, saat ikut demo mogok kerja buruh PT Indomarco Prismatama,Tbk di Jalan Industri, Desa Tanjung Morawa A, Kec. Tanjung Morawa, Rabu (27/12) lalu.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CODemo mogok kerja yang digelar buruh PT Indomarco Prismatama,Tbk di Jalan Industri, Desa Tanjung Morawa A, Kec. Tanjung Morawa pada Rabu (27/12) lalu sekira pukul 09.30 Wib diwarnai aksi penganiayaan oleh pihak security (satpam). Akibatnya, tiga buruh mengalami luka lecet dan lebam.

Ketiga buruh dimaksud yakni Sapriyanto, Johannes Imanuel Hutauruk, dan Tias Angga Dinata. Atas penganiayaan ini, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumatera Utara mendesak polisi agar segera menangkap pelaku.

Ketua DPW FSPMI Sumatera Utara, Willy Agus Utomo pada Kamis (28/12) kepada wartawan menerangkan, awalnya ratusan buruh yang tergabung dalam FSPMI melakukan aksi mogok di depan gerbang PT.Indomarsco Prismatama,Tbk. Namun tidak seperti biasa, pintu utama ditutup sehingga pintu gerbang kedua tempat ratusan buruh melakukan aksi mogok menjadi keluar masuknya angkutan atau mobil perusahaan.

Meski pun begitu, ratusan buruh tersebut tetap melakukan aksi sembari menyampaikan tuntutan mereka menolak PHK sepihak yang dilakukan pihak perusahaan terhadap sepuluh orang pengurus PUK FSPMI PT.Indomarco Prismatama,Tbk. Selain itu, mereka juga menuntut pihak perusahaan menghapuskan pemotongan denda barang hilang bagi buruh (pekerja).

”Saat mobil pengeras suara (mobil sound system) tiba di depan perusahaan, terjadi bentrokan karena  pintu gerbang yang kecil (gerbang 2). Karenanya kami mencoba mengatur agar mobil dan buruh yang berdemo tidak memakan badan jalan (jalan umum) dan lebih merapat ke gerbang perusahaan, agar tidak terjadi kemacetan di jalan umum. Tetapi pihak perusahaan seperti melarang dan melakukan pendorongan terhadap kami yang sedang mengatur tempat mogok kerja tersebut,” sebut Willy.

Lanjut Willy, aksi dorong-dorongan pun tidak terelakkan. ”Tiga anggota kami di tarik kedalam gerbang perusahaan bahkan mereka dipukul dan ditendang secara beringas oleh diduga security PT.Indomarco Prismatama,Tbk. Akibatnya ketiga buruh menderita luka di badan dan wajah. Kami sudah melaporkan hal ini ke Polres Deliserdang dengan Nomor : SPTL/785/XII/2017/SU/RES DS pada Rabu (27/12) siang. Kami akan melakukan aksi mogok selama seminggu hingga Jumat depan,” ujar Willy.

Tiga buruh luka lecet dan lebam karena dianiaya security, saat ikut demo mogok kerja buruh PT Indomarco Prismatama,Tbk di Jalan Industri, Desa Tanjung Morawa A, Kec. Tanjung Morawa, Rabu (27/12) lalu.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CODemo mogok kerja yang digelar buruh PT Indomarco Prismatama,Tbk di Jalan Industri, Desa Tanjung Morawa A, Kec. Tanjung Morawa pada Rabu (27/12) lalu sekira pukul 09.30 Wib diwarnai aksi penganiayaan oleh pihak security (satpam). Akibatnya, tiga buruh mengalami luka lecet dan lebam.

Ketiga buruh dimaksud yakni Sapriyanto, Johannes Imanuel Hutauruk, dan Tias Angga Dinata. Atas penganiayaan ini, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumatera Utara mendesak polisi agar segera menangkap pelaku.

Ketua DPW FSPMI Sumatera Utara, Willy Agus Utomo pada Kamis (28/12) kepada wartawan menerangkan, awalnya ratusan buruh yang tergabung dalam FSPMI melakukan aksi mogok di depan gerbang PT.Indomarsco Prismatama,Tbk. Namun tidak seperti biasa, pintu utama ditutup sehingga pintu gerbang kedua tempat ratusan buruh melakukan aksi mogok menjadi keluar masuknya angkutan atau mobil perusahaan.

Meski pun begitu, ratusan buruh tersebut tetap melakukan aksi sembari menyampaikan tuntutan mereka menolak PHK sepihak yang dilakukan pihak perusahaan terhadap sepuluh orang pengurus PUK FSPMI PT.Indomarco Prismatama,Tbk. Selain itu, mereka juga menuntut pihak perusahaan menghapuskan pemotongan denda barang hilang bagi buruh (pekerja).

”Saat mobil pengeras suara (mobil sound system) tiba di depan perusahaan, terjadi bentrokan karena  pintu gerbang yang kecil (gerbang 2). Karenanya kami mencoba mengatur agar mobil dan buruh yang berdemo tidak memakan badan jalan (jalan umum) dan lebih merapat ke gerbang perusahaan, agar tidak terjadi kemacetan di jalan umum. Tetapi pihak perusahaan seperti melarang dan melakukan pendorongan terhadap kami yang sedang mengatur tempat mogok kerja tersebut,” sebut Willy.

Lanjut Willy, aksi dorong-dorongan pun tidak terelakkan. ”Tiga anggota kami di tarik kedalam gerbang perusahaan bahkan mereka dipukul dan ditendang secara beringas oleh diduga security PT.Indomarco Prismatama,Tbk. Akibatnya ketiga buruh menderita luka di badan dan wajah. Kami sudah melaporkan hal ini ke Polres Deliserdang dengan Nomor : SPTL/785/XII/2017/SU/RES DS pada Rabu (27/12) siang. Kami akan melakukan aksi mogok selama seminggu hingga Jumat depan,” ujar Willy.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/