25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

DPRD Medan Pertanyakan Anggaran Rp100 M Covid-19

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Medan mendesak para pimpinan DPRD Medan untuk mempertanyakan anggaran Rp100 Miliar yang dialokasikan Pemerintah Kota (Pemko) Medan guna menanggulangi penyebaran virus Corona (Covid-19). Desakan itu datang dari salah satu anggota DPRD Medan, Abdul Rahman Nasution (ARN).

Dikatakan Rahman, hingga saat ini Pemko Medan tidak pernah melibatkan para wakil rakyat di DPRD Medan dalam menyediakan dan mengelola anggaran itu. Padahal berdasarkan fungsinya, DPRD memiliki kewenangan dalam hal legislasi, anggaran dan pengawasan. Namun para pimpinan di DPRD Medan dinilai membiarkan Pemko Medan untuk ‘melangkah’ sendiri tanpa keikutsertaan Wakil Rakyat di dalamnya.

“Kami mendesak para pimpinan di DPRD Medan untuk segera berkoordinasi dengan Pemko Medan guna mempertanyakan sumber anggaran Rp100 Miliar tersebut dan pengelolaannya. Sebab, kami para wakil rakyat punya hak untuk mengetahui dan turut mengontrol pengelolaan anggaran itu,” ucap Rahman kepada Sumut Pos, Minggu (29/3).

Dikatakan Rahman, secara nyata pihaknya sebenarnya mendukung anggaran Rp100 Miliar yang akan digunakan Pemko Medan untuk mencegah penyebaran Covid-19, tetapi Pemko Medan tetap dituntut untuk harus transparan dalam menggunakan anggaran tersebut.

“Pimpinan di DPRD tak boleh membiarkan Pemko Medan berjalan sendiri dalam menggunakan anggaran itu, apalagi sampai sekarang kita juga tidak melihat hal-hal yang signifikan yang sudah diperbuat dari anggaran itu. Semua harus transparan, jangan nanti anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat dalam situasi darurat ini justru disalahgunakan karena tidak adanya pengawasan,” katanya.

Ditegaskan Politisi PAN itu, keikutsertaan DPRD Medan di dalam pengelolaan dan pengawasan anggaran tersebut merupakan sebuah keharusan.

“Misalnya sejak adanya Covid-19 ini, kami para wakil rakyat tidak mungkin melakukan Sosper karena akan membuat kerumunan massa. Mungkin nanti para pimpinan di DPRD juga bisa berkoordinasi agar anggaran itu bisa dipergunakan untuk membantu rakyat dalam hal lain. Harus ada kebijakan-kebijakan dari para pimpinan yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat,” jelasnya.

Disisi lain, Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan itu tetap mengambil perannya dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Rahman melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah fasilitas pendidikan dan rumah ibadah di Kota Medan sebagai langkah nyata untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Medan.

Bersama tim nya, politisi PAN ini melakukan penyemprotan di beberapa lokasi selama tiga hari dengan delapan titik yang dimulai pada hari Jumat (27/3) hingga Minggu (29/3).

Adapun lokasi-lokasi yang dilakukan penyemprotan disinfektan yakni Masjid Silaturrahim Jalan Karya Setuju, Masjid Raudha, Masjid Al Wiraji Islam, Musholla Nurul Al Falah, sekolah Madrasah Al Islam, Madrasah Alyahdi, RPAS Al Ikhram dan sejumlah rumah ibadah dan sekolah lainnya di Dapilnya, yakni Kecamatan Medan Barat dan Medan Helvetia.

Rahman pun mengharapkan agar seluruh masyarakat bisa mengambil hikmah dari wabah tersebut dan tidak lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

“Masyarakat kita minta untuk ikut imbauan pemerintah agar tidak berada di luar rumah bila tidak ada hal yang sangat mendesak. Tetap jaga kesehatan dan kebersihan dengan rajin mencuci tangan dan tetap meminimalisir kontak langsung antara satu dengan yang lain dengan menerapkan Physical Distancing,” tutupnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Medan mendesak para pimpinan DPRD Medan untuk mempertanyakan anggaran Rp100 Miliar yang dialokasikan Pemerintah Kota (Pemko) Medan guna menanggulangi penyebaran virus Corona (Covid-19). Desakan itu datang dari salah satu anggota DPRD Medan, Abdul Rahman Nasution (ARN).

Dikatakan Rahman, hingga saat ini Pemko Medan tidak pernah melibatkan para wakil rakyat di DPRD Medan dalam menyediakan dan mengelola anggaran itu. Padahal berdasarkan fungsinya, DPRD memiliki kewenangan dalam hal legislasi, anggaran dan pengawasan. Namun para pimpinan di DPRD Medan dinilai membiarkan Pemko Medan untuk ‘melangkah’ sendiri tanpa keikutsertaan Wakil Rakyat di dalamnya.

“Kami mendesak para pimpinan di DPRD Medan untuk segera berkoordinasi dengan Pemko Medan guna mempertanyakan sumber anggaran Rp100 Miliar tersebut dan pengelolaannya. Sebab, kami para wakil rakyat punya hak untuk mengetahui dan turut mengontrol pengelolaan anggaran itu,” ucap Rahman kepada Sumut Pos, Minggu (29/3).

Dikatakan Rahman, secara nyata pihaknya sebenarnya mendukung anggaran Rp100 Miliar yang akan digunakan Pemko Medan untuk mencegah penyebaran Covid-19, tetapi Pemko Medan tetap dituntut untuk harus transparan dalam menggunakan anggaran tersebut.

“Pimpinan di DPRD tak boleh membiarkan Pemko Medan berjalan sendiri dalam menggunakan anggaran itu, apalagi sampai sekarang kita juga tidak melihat hal-hal yang signifikan yang sudah diperbuat dari anggaran itu. Semua harus transparan, jangan nanti anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat dalam situasi darurat ini justru disalahgunakan karena tidak adanya pengawasan,” katanya.

Ditegaskan Politisi PAN itu, keikutsertaan DPRD Medan di dalam pengelolaan dan pengawasan anggaran tersebut merupakan sebuah keharusan.

“Misalnya sejak adanya Covid-19 ini, kami para wakil rakyat tidak mungkin melakukan Sosper karena akan membuat kerumunan massa. Mungkin nanti para pimpinan di DPRD juga bisa berkoordinasi agar anggaran itu bisa dipergunakan untuk membantu rakyat dalam hal lain. Harus ada kebijakan-kebijakan dari para pimpinan yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat,” jelasnya.

Disisi lain, Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan itu tetap mengambil perannya dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Rahman melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah fasilitas pendidikan dan rumah ibadah di Kota Medan sebagai langkah nyata untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Medan.

Bersama tim nya, politisi PAN ini melakukan penyemprotan di beberapa lokasi selama tiga hari dengan delapan titik yang dimulai pada hari Jumat (27/3) hingga Minggu (29/3).

Adapun lokasi-lokasi yang dilakukan penyemprotan disinfektan yakni Masjid Silaturrahim Jalan Karya Setuju, Masjid Raudha, Masjid Al Wiraji Islam, Musholla Nurul Al Falah, sekolah Madrasah Al Islam, Madrasah Alyahdi, RPAS Al Ikhram dan sejumlah rumah ibadah dan sekolah lainnya di Dapilnya, yakni Kecamatan Medan Barat dan Medan Helvetia.

Rahman pun mengharapkan agar seluruh masyarakat bisa mengambil hikmah dari wabah tersebut dan tidak lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

“Masyarakat kita minta untuk ikut imbauan pemerintah agar tidak berada di luar rumah bila tidak ada hal yang sangat mendesak. Tetap jaga kesehatan dan kebersihan dengan rajin mencuci tangan dan tetap meminimalisir kontak langsung antara satu dengan yang lain dengan menerapkan Physical Distancing,” tutupnya. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/