25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Pamerkan KerajinanTangan hingga Bunga

Tiga Pilar Kelurahan Masjid Buka Stand Pojok Kreatif di Ramadahan Fair

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di antara stand-stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada perhelatan akbar Ramadhan Fair Tahun 2023, terdapat stand kolaborasi tiga pilar Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota. Stand yang dinamakan Pojok Kreatif ini memajangkan hasil kerajinan tangan pisau, hiasan bambu unik, serta berbagai produk seni membonsai dan menanam bunga.

“Produk-produk yang dipajangkan di stand Pojok Kreatif ini merupakan hasil karya pihak Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Kelurahan Mesjid. Jadi bisa dikatakan, stand ini merupakan stand kolaborasi tiga pilar Kelurahan Mesjid,” ucap Lurah Mesjid, Syawaluddin Nasution, Selasa (28/3) malam.

Seluruh produk di stand ini cukup menarik perhatian. Di antaranya produk bonsai bunga Anting Putri. “Tanaman ini saat berbunga mengeluarkan aroma yang wangi. Seni membonsai tanaman ini kita ajarkan ke masyarakat agar menjadi produk UMKM,” ujar Syawaluddin di Stand yang berdiri di Taman Sri Deli tersebut.

Selain itu, sambung Syawaluddin, ada bunga yang ditanam ala Jepang, yakni kokedama yang merupakan seni menanam dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa. “Jadi isi di dalamnya dengan tanah humus, kita balut sabut kelapa. Jadi bisa dipajang jadi tanaman hias di meja. Ini merupakan seni menanam dari Jepang,” katanya.

Ia menerangkan, kokedama bisa diterapkan pada berbagai tanaman, antara lain bunga lidah mertua, sirih, dan janda bolong. “Yang mengerjakan ini selain ibu-ibu TP PKK Kelurahan, juga kelompok tani yang kita bina,” terangnya.

Di tempat yang sama, Bhabinkamtibmas Kelurahan Mesjid, Muri Suhendar, mengungkapkan bahwa di stand kolaborasi tiga pilar ini, pihaknya menampilkan bambu dan kayu-kayuan yang unik. Bambu dan kayu dalam bentuk unik ini adalah kerjajinan asli olahan alam, bukan dibentuk tangan manusia.

“Kita cari langsung ke alam bambu-bambu yang memiliki keunikan. Setelah dapat, kita kemas sedemikian rupa agar bisa dipajang di rumah,” ujarnya seraya menunjukkan bambu yang bercabang tiga.

Dia mengakui, peminat produk ini masih terbatas pada kolektor. Makanya, melalui ajang Ramadhan Fair ini, di stand kolaborasi tiga pilar ini pihaknya memperkenalkan produk-produk tersebut.

Sementara itu, Mardi FS, Babinsa Koramil 020104 Medan Kota yang ditempatkan di Kelurahan Mesjid mengatakan, stand kolaborasi ini pihaknya menampilkan tanaman hias aglonema.

“Ini kita tanam sendiri, kita budidayakan sendiri, tanahnya pun merupakan fermentasi dengan sekam, tanah, dan humus, makanya subur begini. Kalau udah beranak kita pindahkan ke pot yang lebih kecil lagi,” ungkapnya.

Mardi mengatakan, melalui perhelatan Ramadhan Fair yang menyediakan stand-stand baik produk kuliner maupun kreatif ini sangat baik. “Kerja-kerja kreatif bisa tersalurkan. Contohnya di stand ini, ada kerajinan tangan pisau, ada bambu unik, dan hobi menanam pun bisa tersalur,” tutupnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di antara stand-stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada perhelatan akbar Ramadhan Fair Tahun 2023, terdapat stand kolaborasi tiga pilar Kelurahan Mesjid, Kecamatan Medan Kota. Stand yang dinamakan Pojok Kreatif ini memajangkan hasil kerajinan tangan pisau, hiasan bambu unik, serta berbagai produk seni membonsai dan menanam bunga.

“Produk-produk yang dipajangkan di stand Pojok Kreatif ini merupakan hasil karya pihak Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Kelurahan Mesjid. Jadi bisa dikatakan, stand ini merupakan stand kolaborasi tiga pilar Kelurahan Mesjid,” ucap Lurah Mesjid, Syawaluddin Nasution, Selasa (28/3) malam.

Seluruh produk di stand ini cukup menarik perhatian. Di antaranya produk bonsai bunga Anting Putri. “Tanaman ini saat berbunga mengeluarkan aroma yang wangi. Seni membonsai tanaman ini kita ajarkan ke masyarakat agar menjadi produk UMKM,” ujar Syawaluddin di Stand yang berdiri di Taman Sri Deli tersebut.

Selain itu, sambung Syawaluddin, ada bunga yang ditanam ala Jepang, yakni kokedama yang merupakan seni menanam dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa. “Jadi isi di dalamnya dengan tanah humus, kita balut sabut kelapa. Jadi bisa dipajang jadi tanaman hias di meja. Ini merupakan seni menanam dari Jepang,” katanya.

Ia menerangkan, kokedama bisa diterapkan pada berbagai tanaman, antara lain bunga lidah mertua, sirih, dan janda bolong. “Yang mengerjakan ini selain ibu-ibu TP PKK Kelurahan, juga kelompok tani yang kita bina,” terangnya.

Di tempat yang sama, Bhabinkamtibmas Kelurahan Mesjid, Muri Suhendar, mengungkapkan bahwa di stand kolaborasi tiga pilar ini, pihaknya menampilkan bambu dan kayu-kayuan yang unik. Bambu dan kayu dalam bentuk unik ini adalah kerjajinan asli olahan alam, bukan dibentuk tangan manusia.

“Kita cari langsung ke alam bambu-bambu yang memiliki keunikan. Setelah dapat, kita kemas sedemikian rupa agar bisa dipajang di rumah,” ujarnya seraya menunjukkan bambu yang bercabang tiga.

Dia mengakui, peminat produk ini masih terbatas pada kolektor. Makanya, melalui ajang Ramadhan Fair ini, di stand kolaborasi tiga pilar ini pihaknya memperkenalkan produk-produk tersebut.

Sementara itu, Mardi FS, Babinsa Koramil 020104 Medan Kota yang ditempatkan di Kelurahan Mesjid mengatakan, stand kolaborasi ini pihaknya menampilkan tanaman hias aglonema.

“Ini kita tanam sendiri, kita budidayakan sendiri, tanahnya pun merupakan fermentasi dengan sekam, tanah, dan humus, makanya subur begini. Kalau udah beranak kita pindahkan ke pot yang lebih kecil lagi,” ungkapnya.

Mardi mengatakan, melalui perhelatan Ramadhan Fair yang menyediakan stand-stand baik produk kuliner maupun kreatif ini sangat baik. “Kerja-kerja kreatif bisa tersalurkan. Contohnya di stand ini, ada kerajinan tangan pisau, ada bambu unik, dan hobi menanam pun bisa tersalur,” tutupnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/