25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Partisipasi Masyarakat dalam Pilgubsu Meningkat

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
NYOBLOS_Seorang warga menggunakan hak pilih nya pada pilkada sumut 2018 di TPS 12 Jalan Brigjen Katamso Medan, Rabu (27/6) Masyarakat Sumut melakukan pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Sumut.

SUMUTPOS.CO – Komisioner KPU Sumut Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas), Yulhasni mengatakan, parmas dalam Pilgubsu 2018 meningkat tajam sebanyak 16 persen dibandingkan pilkada sebelumnya. Parmas ini merupakan yang tertinggi selama pilkada yang diadakan di Sumut. “Parmas Sumut pada Pilgubsu 2018 mencapai 63.3 persen. Naik tajam jika dibandingkan Pilgubsu 2018 dengan persentase 54 persen dan Pilgubsu 2013 dengan persentase 47,96,” terangnya.

Meningkatnya parmas ini, kata dia, didukung oleh beberapa faktor. Antara lain perbaikan data pemilih yang dilakukan kabupaten/kota saat masa pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. “Semakin valid daftar pemilih tetap (DPT) yang diperbaharui akan mempengaruhi peningkatan parmas di Sumut. Sebab perhitungan parmas didapat dari pembagian jumlah DPT dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya di TPS,” katanya.

Yulhasni mencontohkan seperti di salah satu DPT Kota Medan 2015 lalu sejumlah 1.985 096 orang, diperbarui tahun ini menjadi 1.520.301 orang. “Dapat dilihat parmas Kota Medan tahun ini sebesar 583.836 jiwa. Jumlah ini jauh meningkat dari pilkada terakhir sebesar 25,8%,” sebutnya.

Faktor kedua yaitu adanya perubahan pada konsep sosialisasi berbasis forum warga (netizen) dan sistem digital. Konsep sosialisasi ini mengikuti perubahan perilaku warga Sumut yang mulai menggunakan internet dalam berkomunikasi dan memeroleh informasi. Beberapa realisasinya ialah pemilihan Duta Netizen Pilgubsu 2018 dan pembentukan tim cyber untuk menyasar netizen melalui media sosial. “Selain itu sosialisasi secara massif dilakukan oleh KPU Sumut dengan cara sosialisasi goes to campus ke universitas dan lembaga swadaya masyarakat/organisasi masyarakat,” katanya.

Faktor ketiga yang memengaruhi peningkatan parmas Sumut, sambung dia, yaitu kesadaran masyarakat yang cukup tinggi untuk memilih pasangan calon pada. Hal itu terlihat dan peningkatan partisipasi masyarakat di beberapa kabupaten/kota. Partisipasi mayarakat Pilgubsu 2018 tertinggi di Kabupaten Dairi sebesar 81,143 persen. Namun begitu, Yulhasni masih menyayangkan rendahnya partisipasi masyarakat di Nias Utara sebesar 38,6 persen.  (prn/bal)

 

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
NYOBLOS_Seorang warga menggunakan hak pilih nya pada pilkada sumut 2018 di TPS 12 Jalan Brigjen Katamso Medan, Rabu (27/6) Masyarakat Sumut melakukan pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Sumut.

SUMUTPOS.CO – Komisioner KPU Sumut Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas), Yulhasni mengatakan, parmas dalam Pilgubsu 2018 meningkat tajam sebanyak 16 persen dibandingkan pilkada sebelumnya. Parmas ini merupakan yang tertinggi selama pilkada yang diadakan di Sumut. “Parmas Sumut pada Pilgubsu 2018 mencapai 63.3 persen. Naik tajam jika dibandingkan Pilgubsu 2018 dengan persentase 54 persen dan Pilgubsu 2013 dengan persentase 47,96,” terangnya.

Meningkatnya parmas ini, kata dia, didukung oleh beberapa faktor. Antara lain perbaikan data pemilih yang dilakukan kabupaten/kota saat masa pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. “Semakin valid daftar pemilih tetap (DPT) yang diperbaharui akan mempengaruhi peningkatan parmas di Sumut. Sebab perhitungan parmas didapat dari pembagian jumlah DPT dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya di TPS,” katanya.

Yulhasni mencontohkan seperti di salah satu DPT Kota Medan 2015 lalu sejumlah 1.985 096 orang, diperbarui tahun ini menjadi 1.520.301 orang. “Dapat dilihat parmas Kota Medan tahun ini sebesar 583.836 jiwa. Jumlah ini jauh meningkat dari pilkada terakhir sebesar 25,8%,” sebutnya.

Faktor kedua yaitu adanya perubahan pada konsep sosialisasi berbasis forum warga (netizen) dan sistem digital. Konsep sosialisasi ini mengikuti perubahan perilaku warga Sumut yang mulai menggunakan internet dalam berkomunikasi dan memeroleh informasi. Beberapa realisasinya ialah pemilihan Duta Netizen Pilgubsu 2018 dan pembentukan tim cyber untuk menyasar netizen melalui media sosial. “Selain itu sosialisasi secara massif dilakukan oleh KPU Sumut dengan cara sosialisasi goes to campus ke universitas dan lembaga swadaya masyarakat/organisasi masyarakat,” katanya.

Faktor ketiga yang memengaruhi peningkatan parmas Sumut, sambung dia, yaitu kesadaran masyarakat yang cukup tinggi untuk memilih pasangan calon pada. Hal itu terlihat dan peningkatan partisipasi masyarakat di beberapa kabupaten/kota. Partisipasi mayarakat Pilgubsu 2018 tertinggi di Kabupaten Dairi sebesar 81,143 persen. Namun begitu, Yulhasni masih menyayangkan rendahnya partisipasi masyarakat di Nias Utara sebesar 38,6 persen.  (prn/bal)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/