30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pohon Tumbang Tewaskan 2 Pegawai RS Haji Adam Malik, Asuransi Korban Maksimal Rp100 Juta

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peristiwa tumbangnya dua pohon di alan Bunga Lau, Kecamatan Medan Tuntungan, tepatnya di depan RSUP H Adam Malik, Senin (28/6) sore, menjadi perhatian masyarakat luas. Pasalnya, tumbangnya dua pohon yang menimpa 2 unit mobil tersebut menimbulkan 7 orang korban, bahkan 2 diantaranya meninggal dunia.

RINGSEK: Angkot KPUM 62 ringsek setelah ditimpa pohon tumbang di depan RSUP Haji Adam Malik Medan, Senin (28/6) sore.istimewa.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Muhammad Husni mengatakan, dua bulan sebelumnya, yakni pada April 2021, pihaknya telah mendapat laporan permintaan untuk dilakukan pemangkasan pohon dari pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik. Atas permintaan itu, Husni mengatakan, pihaknya langsung melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang ada di kawasan tersebut. “Cuma kalau untuk yang namanya cuaca, alam, hujan kencang, musibah alam, itukan tidak bisa kita pastikan,” kata Husni kepada Sumut Pos, Selasa, (29/6).

Dikatakan Husni, pohon tumbang tersebut sebenarnya sudah dalam posisi yang aman. “Pohon itu memang standard sering pemangkasan, kalau hujan kita kan enggak tahu. Namanya juga musibah alam. Kita kan kalau perkara angin, cuaca, kan enggak bisa kita prediksikan. Tapi posisi pohon itu memang sudah dalam keadaan aman sebenarnya,” ucapnya.

Atas peristiwa tumbangnya dua pohon tersebut, Husni mengaku langsung menurunkan petugasnya. “Saat itu juga kita turunkan petugas kita ke sana untuk memotong pohon itu. Pohon memang lebat, namanya juga pohon pelindung, pohon angsana,” ujarnya.

Husni mengatakan, sepanjang ada permintaan pemangkasan pohon dan berdasarkan pengamatan di lapangan, pihaknya akan terus melakukan pemangkasan pohon-pohon, khususnya berada di pinggir-pinggir badan jalan. Berkaca dari cuaca ekstrim yang beberapa hari ini telah terjadi dan diprediksi BMKG masih akan berlangsung beberapa hari, pihaknya berkomitmen untuk terus memantau dan memangkas pohon secara bertahap.

“Kalau pemangkasan, intinya tetap kita lakukan. Jadi itu untuk menjaga juga dari cuaca ekstrim seperti saat ini. Secara bertahap akan kita lakukan, khususnya di kawasan Kota Medan. Sepanjang ada permintaan pemangkasan dan pengamatan kita di lapangan, akan terus kita lakukan, khususnya penataan dan pemangkasan,” katanya.

Husni juga menegaskan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan tidak akan tinggal diam atas peristiwa tumbangnya pohon yang telah meringsekkan dua unit mobil dan telah memakan 2 korban jiwa. Saat ini, terang Husni, Dinas Pertamanan Kota Medan tengah berupaya untuk membantu proses kepengurusan asuransi bagi para korban, baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka.

“Ada asuransi buat korban. Bahkan saat ini sudah kita ajukan asuransinya, dan mereka (pihak asuransi) sedang menghitung nilai asuransinya,” terangnya.

Meskipun pihaknya tidak dapat bertanggungjawab secara penuh atas insiden yang dikarenakan bencana alam tersebut, namun Husni memastikan akan terus membantu kepengurusan asuransi kepada para korban sebagai bentuk tanggungjawab moral dan karena memang hak dari para korban ataupun keluarga korban.

Ditanya soal nilai asuransinya, Husni mengaku belum mengetahuinya karena masih dalam proses perhitungan di pihak asuransi. “Tadi saya konfirmasi, angka maksimal itu sekitar Rp100 juta. Tapi belum pasti ya (nominalnya). Yang pasti sudah kita ajukan dan sedang mereka hitung,” ungkapnya.

Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Medan, Syaiful Ramadhan meminta Pemko Medan, dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk bisa segera mersepon persoalan ini sehinga kedepannya peristiwa seperti ini bisa dihindari. “Peristiwa ini harus menjadi perhatian Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam menyikapi persoalan di masyarakat,” ucap Syaiful.

Politisi muda PKS ini menyampaikan, Dinas Pertamanan diharapkan harus segera menginventarisir pohon-pohon yang berpotensi mengalami tumbang, seperti hal nya pohon-pohon dengan kondisi yang sudah tua dan relatif berdahan rapuh. Selain itu, Syaiful juga mendorong Kepala Dinas Pertamanan untuk melakukan peremajaan terhadap sejumlah pohon di Kota Medan. “Peremajaan, itu kuncinya. Karena, peremajaan pohon memang sangat penting khususnya di Kota Medan yang cukup banyak pohon di badan-badan jalan,” tuturnya.

Syaiful pun berharap agar persoalan ini tidak mendapatkan respon cepat dari Dinas Pertamanan secara temporer atau sementara waktu, yakni hanya ketika persoalan ini kembali mencuat seperti saat ini. “Setiap program baiknya dilakukan terus menerus, jangan menunggu ada korban kemudian pemerintah sibuk bergerak,” pungkasnya.

1 Korban Masih Dirawat

Hingga kemarin siang, kondisi empat orang pegawai RSUP H Adam Malik dan satu orang juru parkir (jukir) yang selamat dari peristiwa tumbangnya pohon, semakin membaik. Meskipun begitu, satu diantaranya hingga kemarin siang masih dirawat di RSUP H Adam Malik. Adapun korban yang selamat dari peristiwa nahas tersebut adalah Adriana, Risnawati, Irianti, Liberta, dan seorang jukir bernama Muhammad Osama.

“Adriana sampai sekarang masih dirawat. Lagi di ruangan apa, saya belum tahu, nanti saya informasikan, kalau semalam memang di IGD,” jawab Humas RSUP H Adam Malik, Rossario Dorothy kepada, Selasa (29/6) siang.

Sementara Risnawati yang sebelumnya juga dirawat di IGD, terang Rossa, telah dizinkan pulang ke rumah karena tidak membutuhkan perawatan lebih lanjut. “Nah jadi semalam untuk Risnawati sudah ditangani Ortopedi, di ronsen, hasilnya tidak ada patah tulang di anggota tubuh mana pun. Kemudian kondisinya stabil serta sudah membaik, makanya dipersilakan pulang,” ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Risnawati merupakan pegawai RSUP H Adam Malik yang bekerja di Unit Bianostik Terpadu, sementara Adriana bekerja sebagai pegawai gizi. Keduanya dilarikan ke IGD akibat pohon tumbang yang menimpa angkot, saat itu mereka berada di dalam angkot yang memang sedang menunggu penumpang.

Sementara pegawai RSUP Adam Malik lainnya, seperti Irianti, Liberta, dan petugas parkir Muhammad Osama telah dipulangkan dari ruang IGD sejak hari kejadian. “Korban yang selamat selain Adriana dan Risnawati itu memang ada tiga lagi, mereka memang sempat dilarikan ke IGD juga, tapi tidak lama dan langsung pulang,” jelasnya.

Sementara itu, akibat kejadian pohon tumbang tersebut, dua pegawai RSUP Adam Malik meninggal dunia. Diantaranya, pegawai administrasi bernama Teja dan seorang perawat bernama Lisda Siagian. Keduanya meninggal di dalam angkot tersebut. Diketahui sebelumnya, angkot tersebut merupakan angkot langganan para pegawai saat hendak pulang. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peristiwa tumbangnya dua pohon di alan Bunga Lau, Kecamatan Medan Tuntungan, tepatnya di depan RSUP H Adam Malik, Senin (28/6) sore, menjadi perhatian masyarakat luas. Pasalnya, tumbangnya dua pohon yang menimpa 2 unit mobil tersebut menimbulkan 7 orang korban, bahkan 2 diantaranya meninggal dunia.

RINGSEK: Angkot KPUM 62 ringsek setelah ditimpa pohon tumbang di depan RSUP Haji Adam Malik Medan, Senin (28/6) sore.istimewa.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Muhammad Husni mengatakan, dua bulan sebelumnya, yakni pada April 2021, pihaknya telah mendapat laporan permintaan untuk dilakukan pemangkasan pohon dari pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik. Atas permintaan itu, Husni mengatakan, pihaknya langsung melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang ada di kawasan tersebut. “Cuma kalau untuk yang namanya cuaca, alam, hujan kencang, musibah alam, itukan tidak bisa kita pastikan,” kata Husni kepada Sumut Pos, Selasa, (29/6).

Dikatakan Husni, pohon tumbang tersebut sebenarnya sudah dalam posisi yang aman. “Pohon itu memang standard sering pemangkasan, kalau hujan kita kan enggak tahu. Namanya juga musibah alam. Kita kan kalau perkara angin, cuaca, kan enggak bisa kita prediksikan. Tapi posisi pohon itu memang sudah dalam keadaan aman sebenarnya,” ucapnya.

Atas peristiwa tumbangnya dua pohon tersebut, Husni mengaku langsung menurunkan petugasnya. “Saat itu juga kita turunkan petugas kita ke sana untuk memotong pohon itu. Pohon memang lebat, namanya juga pohon pelindung, pohon angsana,” ujarnya.

Husni mengatakan, sepanjang ada permintaan pemangkasan pohon dan berdasarkan pengamatan di lapangan, pihaknya akan terus melakukan pemangkasan pohon-pohon, khususnya berada di pinggir-pinggir badan jalan. Berkaca dari cuaca ekstrim yang beberapa hari ini telah terjadi dan diprediksi BMKG masih akan berlangsung beberapa hari, pihaknya berkomitmen untuk terus memantau dan memangkas pohon secara bertahap.

“Kalau pemangkasan, intinya tetap kita lakukan. Jadi itu untuk menjaga juga dari cuaca ekstrim seperti saat ini. Secara bertahap akan kita lakukan, khususnya di kawasan Kota Medan. Sepanjang ada permintaan pemangkasan dan pengamatan kita di lapangan, akan terus kita lakukan, khususnya penataan dan pemangkasan,” katanya.

Husni juga menegaskan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan tidak akan tinggal diam atas peristiwa tumbangnya pohon yang telah meringsekkan dua unit mobil dan telah memakan 2 korban jiwa. Saat ini, terang Husni, Dinas Pertamanan Kota Medan tengah berupaya untuk membantu proses kepengurusan asuransi bagi para korban, baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka.

“Ada asuransi buat korban. Bahkan saat ini sudah kita ajukan asuransinya, dan mereka (pihak asuransi) sedang menghitung nilai asuransinya,” terangnya.

Meskipun pihaknya tidak dapat bertanggungjawab secara penuh atas insiden yang dikarenakan bencana alam tersebut, namun Husni memastikan akan terus membantu kepengurusan asuransi kepada para korban sebagai bentuk tanggungjawab moral dan karena memang hak dari para korban ataupun keluarga korban.

Ditanya soal nilai asuransinya, Husni mengaku belum mengetahuinya karena masih dalam proses perhitungan di pihak asuransi. “Tadi saya konfirmasi, angka maksimal itu sekitar Rp100 juta. Tapi belum pasti ya (nominalnya). Yang pasti sudah kita ajukan dan sedang mereka hitung,” ungkapnya.

Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Medan, Syaiful Ramadhan meminta Pemko Medan, dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk bisa segera mersepon persoalan ini sehinga kedepannya peristiwa seperti ini bisa dihindari. “Peristiwa ini harus menjadi perhatian Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam menyikapi persoalan di masyarakat,” ucap Syaiful.

Politisi muda PKS ini menyampaikan, Dinas Pertamanan diharapkan harus segera menginventarisir pohon-pohon yang berpotensi mengalami tumbang, seperti hal nya pohon-pohon dengan kondisi yang sudah tua dan relatif berdahan rapuh. Selain itu, Syaiful juga mendorong Kepala Dinas Pertamanan untuk melakukan peremajaan terhadap sejumlah pohon di Kota Medan. “Peremajaan, itu kuncinya. Karena, peremajaan pohon memang sangat penting khususnya di Kota Medan yang cukup banyak pohon di badan-badan jalan,” tuturnya.

Syaiful pun berharap agar persoalan ini tidak mendapatkan respon cepat dari Dinas Pertamanan secara temporer atau sementara waktu, yakni hanya ketika persoalan ini kembali mencuat seperti saat ini. “Setiap program baiknya dilakukan terus menerus, jangan menunggu ada korban kemudian pemerintah sibuk bergerak,” pungkasnya.

1 Korban Masih Dirawat

Hingga kemarin siang, kondisi empat orang pegawai RSUP H Adam Malik dan satu orang juru parkir (jukir) yang selamat dari peristiwa tumbangnya pohon, semakin membaik. Meskipun begitu, satu diantaranya hingga kemarin siang masih dirawat di RSUP H Adam Malik. Adapun korban yang selamat dari peristiwa nahas tersebut adalah Adriana, Risnawati, Irianti, Liberta, dan seorang jukir bernama Muhammad Osama.

“Adriana sampai sekarang masih dirawat. Lagi di ruangan apa, saya belum tahu, nanti saya informasikan, kalau semalam memang di IGD,” jawab Humas RSUP H Adam Malik, Rossario Dorothy kepada, Selasa (29/6) siang.

Sementara Risnawati yang sebelumnya juga dirawat di IGD, terang Rossa, telah dizinkan pulang ke rumah karena tidak membutuhkan perawatan lebih lanjut. “Nah jadi semalam untuk Risnawati sudah ditangani Ortopedi, di ronsen, hasilnya tidak ada patah tulang di anggota tubuh mana pun. Kemudian kondisinya stabil serta sudah membaik, makanya dipersilakan pulang,” ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Risnawati merupakan pegawai RSUP H Adam Malik yang bekerja di Unit Bianostik Terpadu, sementara Adriana bekerja sebagai pegawai gizi. Keduanya dilarikan ke IGD akibat pohon tumbang yang menimpa angkot, saat itu mereka berada di dalam angkot yang memang sedang menunggu penumpang.

Sementara pegawai RSUP Adam Malik lainnya, seperti Irianti, Liberta, dan petugas parkir Muhammad Osama telah dipulangkan dari ruang IGD sejak hari kejadian. “Korban yang selamat selain Adriana dan Risnawati itu memang ada tiga lagi, mereka memang sempat dilarikan ke IGD juga, tapi tidak lama dan langsung pulang,” jelasnya.

Sementara itu, akibat kejadian pohon tumbang tersebut, dua pegawai RSUP Adam Malik meninggal dunia. Diantaranya, pegawai administrasi bernama Teja dan seorang perawat bernama Lisda Siagian. Keduanya meninggal di dalam angkot tersebut. Diketahui sebelumnya, angkot tersebut merupakan angkot langganan para pegawai saat hendak pulang. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/