JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana yang hendak menyapa warga kemarin (29/12) siang mendapatkan gangguan. Beberapa orang tak dikenal mencoba mendekati presiden dan ibu negara. Rupanya salah satunya melempar bom ke arah presiden. Tak ayal, salah seorang anggota Paspampres langsung menangkap bom itu, namun meledak dalam genggaman. Satu paspampres gugur.
Kejadian itu hanya salah satu simulasi yang digelar di Mako Paspampres. Kemarin, Presiden dan Ibu Negara mengunjungi mako Paspampres di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat. Dalam kunjungan tersbeut, Presiden ditunjukkan sejumlah fasilitas maupun peralatan yang dimiliki paspampres. Termasuk, unjuk kebolehan para personel paspampres.
Sejumlah peralatan, mulai penjinak bom, pengacau sinyal, senapan, dan peralatan pengamanan khusus lainnya ditunjukkan kepada presiden. Termasuk di dalamnya dua jenis motor pengawal, masing-masing Yamaha fz1 yang bermesin 998 cc dan motor patwal Honda Goldwing 1.800 cc. Presiden juga disuguhi tiga macam simulasi gangguan. Masing-masing gangguan iring-iringan, saat berjalan, dan saat menghadiri acara di gedung tertutup.
Selain itu, Presiden juga menjajal senapan di ruang menembak paspampres setelah disuguhi unjuk kebolehan sniper dari jarak 300 meter. Terakhir, anggota papampres unjuk kebolehan empat macam bela diri. Masing-masing pencak silat, aikido, yongmoodo, dan merpati putih.
Menurut Presiden, kemampuan Paspampres sudah sangat baik dalam melindungi VVIP. Yakni, Presiden dan keluarga, Wapres dan Keluarga, Mantan Presiden dan Keluarga, serta tamu setingkat kepala negara/pemerintahan dan keluarga. Di masa lalu, ada beberapa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno. ’’Karena perlindungan yang cepat dan profesional Presiden Soekarno saat itu bisa selamat dari ancaman pembunuhan,’’ ujarnya.
Dia mengingatkan, beberapa waktu terakhir eskalasi ancaman terhadap paspampres meningkat. Salah satunya adalah rencana pengeboman menggunaan bom panci yang berhasil dicegah Densus 88. Itu menunjukkan bahwa Paspampres juga menjadi salah satu sasaran.
Meskipun mengapresiasi kewaspadaan Paspampres, Presiden juga mengingatkan agar paspampres mampu mengimbangi kebutuhan zaman. Baik dari sisi teknologi maupun metode pengamanan. ’’Ingat, di masa sekarang rakyat ingin semakin tidak ada jarak dengan pimpinannya,’’ tutur Jokowi yang kemarin membawa Serta Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep, dua anaknya.
Menurut dia, kesetiaan dan kewaspadaan memang diperlukan. Namun, jangan sampai terlalu membatasi rakyat jika ingin berinteraksi. Paspampres harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Dia yakin Paspampres mampu, karena selama ini sudah terlatih menghadapi kondisi apapun. (byu/jpg)