SUMUTPOS.CO – Fenomena gerhana bulan total nanti malam, diprediksi akan tampak mulai pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB. Momen bersejarah ini, masyarakat Sumatera Utara bisa ikut menyaksikannya dengan mata telanjang maupun menggunakan alat teleskop. Namun, fenomena gerhana bulan total (supermoon) yang akan terjadi nanti, diprediksi berdampak pada terjadinya air laut pasang dengan ketinggian maksimum. Karenanya, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai se-Sumut diminta waspada, karena dapat memicu banjir.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, dari hasil pemantauan BMKG, air laut pasang diprediksi terjadi hingga 2 Februari 2018. “Masyarakat di sekitar pesisir pantai diimbau tetap waspada dan siaga terhadap peningkatan pasang air laut maksimum, sehingga mengakibatkan terjadinya banjir rob. Kondisi tersebut diprediksi terjadi hingga 2 Februari 2018,” ungkapnya.
Dijelaskannya, supermoon artinya bulan lebih mendekat ke bumi sampai sekitar 14 persen. Dengan kata lain, bulan akan lebih besar 14 persen dan lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat purnama biasa. “Biasanya gravitasi dipengaruhi oleh edaran bulan terhadap bumi yang mempengaruhi air laut dan gelombangnya. Oleh sebab itu, selain banjir rob dampak alam yang terjadi adalah gelombang air laut yang tinggi,” sebut Syahnan.
Untuk itu, sambung dia, diimbau bagi nelayan yang mencari ikan di laut agar berhati-hati, karena gelombang laut bisa mencapai 2 meter. Ia menuturkan, gerhana bulan kali ini masuk dalam trilogi supermoon. Artinya, fenomena alam tersebut pertama terjadi pada 3 Desember 2017 lalu. Kedua, pada 2 Januari 2018 dan ditutup pada 31 Januari 2018 nanti.
“Kejadian purnama nantinya penutup dari tiga rangkaian supermoon yang banyak ditunggu. Sebab, pada saat tersebut terjadi pula peristiwa gerhana bulan total yang dapat diamati dari seluruh Indonesia. Terlebih, peristiwa totalitasnya akan terjadi selama satu jam 16 menit yang menyebabkan Bulan akan berwarna merah,” tuturnya.
SUMUTPOS.CO – Fenomena gerhana bulan total nanti malam, diprediksi akan tampak mulai pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB. Momen bersejarah ini, masyarakat Sumatera Utara bisa ikut menyaksikannya dengan mata telanjang maupun menggunakan alat teleskop. Namun, fenomena gerhana bulan total (supermoon) yang akan terjadi nanti, diprediksi berdampak pada terjadinya air laut pasang dengan ketinggian maksimum. Karenanya, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai se-Sumut diminta waspada, karena dapat memicu banjir.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, dari hasil pemantauan BMKG, air laut pasang diprediksi terjadi hingga 2 Februari 2018. “Masyarakat di sekitar pesisir pantai diimbau tetap waspada dan siaga terhadap peningkatan pasang air laut maksimum, sehingga mengakibatkan terjadinya banjir rob. Kondisi tersebut diprediksi terjadi hingga 2 Februari 2018,” ungkapnya.
Dijelaskannya, supermoon artinya bulan lebih mendekat ke bumi sampai sekitar 14 persen. Dengan kata lain, bulan akan lebih besar 14 persen dan lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat purnama biasa. “Biasanya gravitasi dipengaruhi oleh edaran bulan terhadap bumi yang mempengaruhi air laut dan gelombangnya. Oleh sebab itu, selain banjir rob dampak alam yang terjadi adalah gelombang air laut yang tinggi,” sebut Syahnan.
Untuk itu, sambung dia, diimbau bagi nelayan yang mencari ikan di laut agar berhati-hati, karena gelombang laut bisa mencapai 2 meter. Ia menuturkan, gerhana bulan kali ini masuk dalam trilogi supermoon. Artinya, fenomena alam tersebut pertama terjadi pada 3 Desember 2017 lalu. Kedua, pada 2 Januari 2018 dan ditutup pada 31 Januari 2018 nanti.
“Kejadian purnama nantinya penutup dari tiga rangkaian supermoon yang banyak ditunggu. Sebab, pada saat tersebut terjadi pula peristiwa gerhana bulan total yang dapat diamati dari seluruh Indonesia. Terlebih, peristiwa totalitasnya akan terjadi selama satu jam 16 menit yang menyebabkan Bulan akan berwarna merah,” tuturnya.