25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Antrean Panjang, KNIA Cabut Sistem Satu Pintu

Foto: Manahan/PM Bagasi penumpang diperiksa dengan alat OOG di bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Foto: Manahan/PM
Bagasi penumpang diperiksa dengan alat OOG di bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) resmi mencabut penerapan sistem satu pintu sejak Minggu (29/5) malam. Itu dilakukan untuk menghilangkan antrean panjang terhadap pengunjung ataupun calon penumpang yang hendak masuk ke bandara kebanggaan masyarakat Sumut tersebut. 

Biasanya, calon penumpang atau pengguna jasa yang hendak masuk ke KNIA, dari lantai II, kini sudah tidak lagi. Kondisi ini akan diterapkan seterusnya sepanjang keamanan dan kenyamanan berlangsung baik di bandara.

Manager Aviation Security (Avsec) PT AP II Cabang Kualanamu, Kuswadi membenarkan hal tersebut. Kini, menurutnya, pengunjung atau calon penumpang tak lagi masuk melalui pintu di lantai II. “Pintu atas dan bawah, sudah difungsikan. Silahkan masuk darimana saja tetapi tetap dilakukan pemeriksaan oleh X-Ray,” jelas Kuswadi, Senin (30/5).

Lebih lanjut, Kuswadi menyebut, pintu masuk lantai I yang ditempatkan petugas Avsec juga dilengkapi dengan X-Ray guna dilakukan pemeriksaan barang-barang bawaan oleh calon penumpang ataupun pengguna jasa yang hendak masuk ke area Terminal Penumpang. “Jadi kedepannya lagi tidak terpusat di lantai II dropzone,” tambahnya.

Manager Airport Duty KNIA, M Syukur menambahkan, dengan tidak berlakunya lagi penerapan sistem satu pintu tersebut, bukan juga calon penumpang atau pengguna jasa dapat berkelakuan sesuka hati. Namun, ia menegaskan, pengunjung tetap harus diperiksa ketika hendak masuk ke KNIA.

“Dibukanya pintu lantai I ada pertimbangannya. Pertama, melihat situasi atau kondisi status kuning bandara yang sudah dicabut. Dan kondisi keamanan sudah mulai normal. Di samping itu, kondisi lantai II selalu terjadi antrean panjang saat tertentu sehingga hal itu membuat tidak nyaman. Maka dengan kajian itu, dibuka kembali untuk mengurai antrean panjang tersebut. Tetap dengan catatan, barang bawaan tetap diperiksa dengan mesin X-Ray,” kata dia.

Ia berharap, dengan dicabutnya penerapan sistem satu pintu itu, dapat menciptakan suasana aman dan nyaman. “Penumpang juga harus saling menjaga bersama di bandara kita ini,” sebutnya. (ted/ije)

Foto: Manahan/PM Bagasi penumpang diperiksa dengan alat OOG di bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Foto: Manahan/PM
Bagasi penumpang diperiksa dengan alat OOG di bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) resmi mencabut penerapan sistem satu pintu sejak Minggu (29/5) malam. Itu dilakukan untuk menghilangkan antrean panjang terhadap pengunjung ataupun calon penumpang yang hendak masuk ke bandara kebanggaan masyarakat Sumut tersebut. 

Biasanya, calon penumpang atau pengguna jasa yang hendak masuk ke KNIA, dari lantai II, kini sudah tidak lagi. Kondisi ini akan diterapkan seterusnya sepanjang keamanan dan kenyamanan berlangsung baik di bandara.

Manager Aviation Security (Avsec) PT AP II Cabang Kualanamu, Kuswadi membenarkan hal tersebut. Kini, menurutnya, pengunjung atau calon penumpang tak lagi masuk melalui pintu di lantai II. “Pintu atas dan bawah, sudah difungsikan. Silahkan masuk darimana saja tetapi tetap dilakukan pemeriksaan oleh X-Ray,” jelas Kuswadi, Senin (30/5).

Lebih lanjut, Kuswadi menyebut, pintu masuk lantai I yang ditempatkan petugas Avsec juga dilengkapi dengan X-Ray guna dilakukan pemeriksaan barang-barang bawaan oleh calon penumpang ataupun pengguna jasa yang hendak masuk ke area Terminal Penumpang. “Jadi kedepannya lagi tidak terpusat di lantai II dropzone,” tambahnya.

Manager Airport Duty KNIA, M Syukur menambahkan, dengan tidak berlakunya lagi penerapan sistem satu pintu tersebut, bukan juga calon penumpang atau pengguna jasa dapat berkelakuan sesuka hati. Namun, ia menegaskan, pengunjung tetap harus diperiksa ketika hendak masuk ke KNIA.

“Dibukanya pintu lantai I ada pertimbangannya. Pertama, melihat situasi atau kondisi status kuning bandara yang sudah dicabut. Dan kondisi keamanan sudah mulai normal. Di samping itu, kondisi lantai II selalu terjadi antrean panjang saat tertentu sehingga hal itu membuat tidak nyaman. Maka dengan kajian itu, dibuka kembali untuk mengurai antrean panjang tersebut. Tetap dengan catatan, barang bawaan tetap diperiksa dengan mesin X-Ray,” kata dia.

Ia berharap, dengan dicabutnya penerapan sistem satu pintu itu, dapat menciptakan suasana aman dan nyaman. “Penumpang juga harus saling menjaga bersama di bandara kita ini,” sebutnya. (ted/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/