25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

PKS dan Hanura Berebut Kursi Bekas Erry

Presiden Jokowi menyalam Tengku Erry Nuradi, usai melantiknya sebagai Gubsu di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).
Presiden Jokowi menyalam Tengku Erry Nuradi, usai melantiknya sebagai Gubsu di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemberhentian Gatot Pudjonugroho dan pengangkatan Tengku Erry Nuradi sebagai Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) definitif, membuat posisi wakil gubernur mengalami kekosongan. Untuk mengisinya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Hanura sebagai partai pengusung pasangan Gatot-Tengku Erry (Ganteng) pada Pilkada 2013 lalu, kini saling berebut untuk mendudukkan kadernya di kursi bekas Tengku Erry Nuradi tersebut.

Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, Tengku Erry Nuradi masih sangat memungkinkan memiliki seorang wakil gubernur. Menyikapi ini, DPD Partai Hanura Sumut secara terang-terangan ingin mengusung Zulkifli Effendi Siregar menjadi Wagubsu. Namun, upaya Hanura itu tampaknya tak akan berjalan mulus. Pasalnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga sudah menyiapkan sejumlah nama kadernya yang bakal diajukan mengisi kursi Sumut 2 itu.

“Sudah ada tim internal (PKS) yang sedang menggodok atau mencari nama yang dianggap pas mengisi kursi wakil gubernur baik dari kalangan eksternal maupun internal,“ kata Politisi PKS, Ikrimah Hamidy kepadaSumut Pos, Senin (30/5).

Ikrimah yang juga Ketua Tim Pemenangan Pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013 lalu menyebutkan, kursi wakil gubernur yang saat ini kosong tidak mutlak milik Partai Hanura. “Sewaktu PKS, Hanura, PKNU, PPN, serta Patriot sepakat mengusung pasangan Ganteng, tidak ada kesepakatan baik secara lisan maupun tulisan bahwa ketika kursi wakil gubernur kosong menjadi jatah Partai Hanura, lagi pula tidak ada yang bisa memprediksi bahwa pada akhirnya seperti ini,“ kata bekas Wakil Ketua DPRD Medan Priode 2009-2014 ini.

Dari kalangan internal, Ikrimah menyebut ada tiga nama yang pantas diusung atau dicalonkan menjadi Wakil Gubernur diantaranya Ketua DPW PKS Sumut, M Hafez, Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil Sumut Ansori Siregar, dan Iskan Kolba Lubis.

“Tiga nama itu semua punya kompetensi, tidak ada masalah ketika anggota DPR RI jadi wakil gubernur, selain Tifatul Sembiring karena mantan Presiden PKS itu kelasnya sudah skala nasional,“ paparnya.

Presiden Jokowi menyalam Tengku Erry Nuradi, usai melantiknya sebagai Gubsu di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).
Presiden Jokowi menyalam Tengku Erry Nuradi, usai melantiknya sebagai Gubsu di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemberhentian Gatot Pudjonugroho dan pengangkatan Tengku Erry Nuradi sebagai Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) definitif, membuat posisi wakil gubernur mengalami kekosongan. Untuk mengisinya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Hanura sebagai partai pengusung pasangan Gatot-Tengku Erry (Ganteng) pada Pilkada 2013 lalu, kini saling berebut untuk mendudukkan kadernya di kursi bekas Tengku Erry Nuradi tersebut.

Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, Tengku Erry Nuradi masih sangat memungkinkan memiliki seorang wakil gubernur. Menyikapi ini, DPD Partai Hanura Sumut secara terang-terangan ingin mengusung Zulkifli Effendi Siregar menjadi Wagubsu. Namun, upaya Hanura itu tampaknya tak akan berjalan mulus. Pasalnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga sudah menyiapkan sejumlah nama kadernya yang bakal diajukan mengisi kursi Sumut 2 itu.

“Sudah ada tim internal (PKS) yang sedang menggodok atau mencari nama yang dianggap pas mengisi kursi wakil gubernur baik dari kalangan eksternal maupun internal,“ kata Politisi PKS, Ikrimah Hamidy kepadaSumut Pos, Senin (30/5).

Ikrimah yang juga Ketua Tim Pemenangan Pasangan Ganteng pada Pilgubsu 2013 lalu menyebutkan, kursi wakil gubernur yang saat ini kosong tidak mutlak milik Partai Hanura. “Sewaktu PKS, Hanura, PKNU, PPN, serta Patriot sepakat mengusung pasangan Ganteng, tidak ada kesepakatan baik secara lisan maupun tulisan bahwa ketika kursi wakil gubernur kosong menjadi jatah Partai Hanura, lagi pula tidak ada yang bisa memprediksi bahwa pada akhirnya seperti ini,“ kata bekas Wakil Ketua DPRD Medan Priode 2009-2014 ini.

Dari kalangan internal, Ikrimah menyebut ada tiga nama yang pantas diusung atau dicalonkan menjadi Wakil Gubernur diantaranya Ketua DPW PKS Sumut, M Hafez, Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil Sumut Ansori Siregar, dan Iskan Kolba Lubis.

“Tiga nama itu semua punya kompetensi, tidak ada masalah ketika anggota DPR RI jadi wakil gubernur, selain Tifatul Sembiring karena mantan Presiden PKS itu kelasnya sudah skala nasional,“ paparnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/