31 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Dipecat PKS, Fahri Hamzah Melawan

Politikus PKS yang juga Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.
Politikus PKS yang juga Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO –  Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memastikan diri untuk melawan keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah memecatnya baik sebagai pengurus atau pun anggota. Menurutnya, keputusan elite PKS yang memecatnya merupakan tindakan sewenang-wenang.

“Saya melakukan hak saya mencari kebenaran dan keadilan. Gunakan jalur hukum negara atas tindakan pimpinan partai,” kata Fahri dalam jumpa pers di DPR, Senin (4/4).

Fahri menegaskan, dirinya tak tahu tentang kesalahannya yang jadi dasar bagi PKS iuntuk memecatnya. “Saya tidak memulai kasus ini, saya tak memulai peristiwa, saya tak cari gara,” tegas mantan wakil sekretaris jenderal PKS itu.

Wakil rakyat dari Nusa Tenggara Barat  (NTB) itu lantas bercerita ketika pada Oktober lalu dipanggil oleh Presiden PKS Sohibul Imam. Pada pertemuan itu Sohibul yang belum lama menjadi presiden PKS tiba-tiba meminta Fahri mengundurkan diri.

“Beliau (Sohibul, red) menyarankan saya pakai kopiah. Setelah sampai pertemuan itu saya diundang lagi dan diminta mundur. Ada apa gerangan?” ujar Fahri.

Selain itu Fahri juga menceritakan tentang persidangan Badan Penegakan Disiplin Organisasi (BPDO) yang dihadirinya, serta enam kali surat-menyurat dengan majelis qadha (penuntut), hingga majelis tahkim (pengadilan tertinggi). Politikus asal Sumbawa itu juga tidak mendapatkan kejelasan tentang kesalahannya. Persidangan pun tak boleh didokumentasikan.

“Sidang kedua, saya tak boleh rekam. Dokumen juga tak dikasih dibacakan seperti kerajaan zaman dulu. Sekarang dokumennya dibuka ke publik,” jelasnya.

Karenanya Fahri mengaku kaget dengan keputusan PKS yang memecatnya. Sebab, ada kader yang membuat PKS kerepotan bahkan mengkriminalisi dan menyudutkan PKS lewat talk show dan khotbah Jumat, tapi tidak dipecat.

“Hampir habis partai kami, saya pasang badan. Ada yang bikin ramai karena menyaksikan sesuatu di paripurna (melihat video porno, red), ada yang dibui tidak dipecat. Lalu kesalahan besar apa Fahri Hamzah dipecat dari seluruh jenjang keanggotan?” ujarnya mempertanyakan.(fat/jpnn)

Politikus PKS yang juga Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.
Politikus PKS yang juga Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO –  Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memastikan diri untuk melawan keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah memecatnya baik sebagai pengurus atau pun anggota. Menurutnya, keputusan elite PKS yang memecatnya merupakan tindakan sewenang-wenang.

“Saya melakukan hak saya mencari kebenaran dan keadilan. Gunakan jalur hukum negara atas tindakan pimpinan partai,” kata Fahri dalam jumpa pers di DPR, Senin (4/4).

Fahri menegaskan, dirinya tak tahu tentang kesalahannya yang jadi dasar bagi PKS iuntuk memecatnya. “Saya tidak memulai kasus ini, saya tak memulai peristiwa, saya tak cari gara,” tegas mantan wakil sekretaris jenderal PKS itu.

Wakil rakyat dari Nusa Tenggara Barat  (NTB) itu lantas bercerita ketika pada Oktober lalu dipanggil oleh Presiden PKS Sohibul Imam. Pada pertemuan itu Sohibul yang belum lama menjadi presiden PKS tiba-tiba meminta Fahri mengundurkan diri.

“Beliau (Sohibul, red) menyarankan saya pakai kopiah. Setelah sampai pertemuan itu saya diundang lagi dan diminta mundur. Ada apa gerangan?” ujar Fahri.

Selain itu Fahri juga menceritakan tentang persidangan Badan Penegakan Disiplin Organisasi (BPDO) yang dihadirinya, serta enam kali surat-menyurat dengan majelis qadha (penuntut), hingga majelis tahkim (pengadilan tertinggi). Politikus asal Sumbawa itu juga tidak mendapatkan kejelasan tentang kesalahannya. Persidangan pun tak boleh didokumentasikan.

“Sidang kedua, saya tak boleh rekam. Dokumen juga tak dikasih dibacakan seperti kerajaan zaman dulu. Sekarang dokumennya dibuka ke publik,” jelasnya.

Karenanya Fahri mengaku kaget dengan keputusan PKS yang memecatnya. Sebab, ada kader yang membuat PKS kerepotan bahkan mengkriminalisi dan menyudutkan PKS lewat talk show dan khotbah Jumat, tapi tidak dipecat.

“Hampir habis partai kami, saya pasang badan. Ada yang bikin ramai karena menyaksikan sesuatu di paripurna (melihat video porno, red), ada yang dibui tidak dipecat. Lalu kesalahan besar apa Fahri Hamzah dipecat dari seluruh jenjang keanggotan?” ujarnya mempertanyakan.(fat/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/