28.9 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Aceh Dilanda Banjir Besar

ADANYA pusat tekanan rendah di sebelah Barat laut Aceh di sekitar Samudera Hindia menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah Aceh. Hingga saat ini pusat tekanan rendah tersebut masih kuat sehingga akan berpengaruh terhadap cuaca di Aceh dan sekitarnya.

Demikian disampaikan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui press release-nya kepada koran ini, Sabtu (11/5), akibat cuaca ekstrim tersebut, maka banjir bakal datang dan merata di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh barat, Aceh Singkil dan Simeulue sejak Kamis (9/5) pukul 20.00 Wib hingga Sabtu (11/5).

Di Aceh Selatan hujan deras diser ai angin kencang dan banjir terjadi di 6 kecamatan, meliputi Kecamatan Sawang, Kluet Tengah, Kluet Utara, Bhagia, Bangkongan, dan Kluet Selatan. Ribuan rumah terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter. Di Kecamatan Kluet Tengah sebanyak 13 desa terendam banjir dengan 6.630 jiwa terdampak, di Kecamatan Bakongan 270 kepala keluarga (KK) atau 1.070 jiwa dan di Kecamatan Sawang 65 KK terendam banjir. Di Desa Ujung Manki Kecamatan Bakongan 14 rumah hilang diterjang ombak karena abrasi pantai.

Di Kabupaten Aceh Singkil 16 desa di Kecamatan Singkil terendam banjir dengan tinggi 1 meter pada Jumat (10/5). Sebanyak 4.569 KK atau 19.611 jiwa terdampak oleh banjir tersebut.

Di Kabupaten Simeulue banjir merendam 10 kecamatan, Jumat (10/5) pukul 02.00 Wib. Banjir dipicu oleh hujan selama 5 hari berturut-turut disertai angin kencang. 892 KK atau 4.817 jiwa terdampak banjir. 576 KK mengungsi sementara di sejumlah tempat penampungan. Seorang anak, Andri (5), meninggal dunia tertimpa pohon kelapa di rumahnya di Desa Miten, Simeulue Barat.

BPBD kabupaten bersama unsur terkait masih melakukan penanganan darurat. Posko, dapur umum, pos pengungsian, pos kesehatan telah didirikan. Bantuan logistik disalurkan kepada masyarakat. Pendataan masih dilakukan.

Selain diterpa angin puting beliung, banjir besar turut menghantam Kabupaten Aceh Barat. Ada empat kecamatan terkena terendam banjir di umi Teuku Umar. Sekitar 19 Kelapa keluarga (KK) pada Kecamatan Sama Tiga terpaksa mengungsi.

KepalaBPBDAcehBarat, TNofrizal, pihaknyatelahmengerahkan tim untuk beralih memantau empat kecamatan yang mengalami banjir luapan, Kecamatan Samatiga (2 desa), KecamatanWoylaBarat( 4desa), KecamatanAronganLambalek (4 desa), dan Kecamatan Meureubo (2 desa). (Rakyat acehsmg/ jpnn)

ADANYA pusat tekanan rendah di sebelah Barat laut Aceh di sekitar Samudera Hindia menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah Aceh. Hingga saat ini pusat tekanan rendah tersebut masih kuat sehingga akan berpengaruh terhadap cuaca di Aceh dan sekitarnya.

Demikian disampaikan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui press release-nya kepada koran ini, Sabtu (11/5), akibat cuaca ekstrim tersebut, maka banjir bakal datang dan merata di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh barat, Aceh Singkil dan Simeulue sejak Kamis (9/5) pukul 20.00 Wib hingga Sabtu (11/5).

Di Aceh Selatan hujan deras diser ai angin kencang dan banjir terjadi di 6 kecamatan, meliputi Kecamatan Sawang, Kluet Tengah, Kluet Utara, Bhagia, Bangkongan, dan Kluet Selatan. Ribuan rumah terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter. Di Kecamatan Kluet Tengah sebanyak 13 desa terendam banjir dengan 6.630 jiwa terdampak, di Kecamatan Bakongan 270 kepala keluarga (KK) atau 1.070 jiwa dan di Kecamatan Sawang 65 KK terendam banjir. Di Desa Ujung Manki Kecamatan Bakongan 14 rumah hilang diterjang ombak karena abrasi pantai.

Di Kabupaten Aceh Singkil 16 desa di Kecamatan Singkil terendam banjir dengan tinggi 1 meter pada Jumat (10/5). Sebanyak 4.569 KK atau 19.611 jiwa terdampak oleh banjir tersebut.

Di Kabupaten Simeulue banjir merendam 10 kecamatan, Jumat (10/5) pukul 02.00 Wib. Banjir dipicu oleh hujan selama 5 hari berturut-turut disertai angin kencang. 892 KK atau 4.817 jiwa terdampak banjir. 576 KK mengungsi sementara di sejumlah tempat penampungan. Seorang anak, Andri (5), meninggal dunia tertimpa pohon kelapa di rumahnya di Desa Miten, Simeulue Barat.

BPBD kabupaten bersama unsur terkait masih melakukan penanganan darurat. Posko, dapur umum, pos pengungsian, pos kesehatan telah didirikan. Bantuan logistik disalurkan kepada masyarakat. Pendataan masih dilakukan.

Selain diterpa angin puting beliung, banjir besar turut menghantam Kabupaten Aceh Barat. Ada empat kecamatan terkena terendam banjir di umi Teuku Umar. Sekitar 19 Kelapa keluarga (KK) pada Kecamatan Sama Tiga terpaksa mengungsi.

KepalaBPBDAcehBarat, TNofrizal, pihaknyatelahmengerahkan tim untuk beralih memantau empat kecamatan yang mengalami banjir luapan, Kecamatan Samatiga (2 desa), KecamatanWoylaBarat( 4desa), KecamatanAronganLambalek (4 desa), dan Kecamatan Meureubo (2 desa). (Rakyat acehsmg/ jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/