34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Setnov Sempat Ingin Menghadap Jokowi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penahanan yang dilakukan KomisI Pemberantasan Korupsi
(KPK) menjadi akhir ‘pelarian’ Ketua DPR Setya Novanto (Setnov). Strategi Itu secara tidak langsung mengunci pergerakan Setnov
yang dikenal licin.

Setnov tiba di gedung KPK pukul 23.39. Dia mengendarai mobil tahanan KPK nomor polisi B 1242 SQO. Setibanya di lobi gedung Merah Putih-sebutan gedung KPK- Setnov langsung menaiki kursi roda yang memang sudah disediakan lembaga superbodi tersebut.

Sayang, Setnov yang mengenakan rompi tahanan KPK dan kemeja putih itu sama sekali tidak mau berkomenTar ketika ditanya terkait proses hukum yang dijalaninya sekarang. Dia langsung masuk ke ruang pemeriksaan di lantai 3 gedung KPK.

Di luar keberhasilan KPK itu, pelarian Setnov dari upaya penangkapan pada Rabu (15/11) malam tetap harus diusut. Termasuk pihak-pihak yang membantunya.

Setnov diajak keluar rumah oleh seorang tamu misterius pada pukul 18.30 Rabu (15/11) menjadi informasi terakhir tentang keberadaan orang nomor satu di parlemen tersebut. Penyidik KPK yang dikawal personel Brimob gagal menjemput Setnov di rumah pribadinya di Jalan Wijaya XIII Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada pukul 21.40.

Saat itu, Setnov dikabarkan ‘menghilang’. Nyaris tak ada satu pun informasi yang valid terkait keberadaan Setnov dari sejak malam hingga Kamis (16/11) pukul 18.00 atau ketiKa suami Deisti Astriani Tagor tersebut dikabarkan mengalami insiden kecelakaan Toyota Fortuner B 1723 ZLO di Jalan Permata Berlian, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Di hari yang sama sebelum insiden terjadi,
Jawa Pos (Grup Sumut Pos) sejatinya mendapat informasi terkait keberadaan Setnov. Informasi pada pukul 16.20 itu Menyebutkan bahwa Setnov bakal menyerahkan diri ke KPK pada malam harinya. Tapi, penyerahan diri itu akhirnya kandas seiring terjadinya insiden kecelakaan lalu lintas (lakalantas) Fortuner yang dikendarai Setnov.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penahanan yang dilakukan KomisI Pemberantasan Korupsi
(KPK) menjadi akhir ‘pelarian’ Ketua DPR Setya Novanto (Setnov). Strategi Itu secara tidak langsung mengunci pergerakan Setnov
yang dikenal licin.

Setnov tiba di gedung KPK pukul 23.39. Dia mengendarai mobil tahanan KPK nomor polisi B 1242 SQO. Setibanya di lobi gedung Merah Putih-sebutan gedung KPK- Setnov langsung menaiki kursi roda yang memang sudah disediakan lembaga superbodi tersebut.

Sayang, Setnov yang mengenakan rompi tahanan KPK dan kemeja putih itu sama sekali tidak mau berkomenTar ketika ditanya terkait proses hukum yang dijalaninya sekarang. Dia langsung masuk ke ruang pemeriksaan di lantai 3 gedung KPK.

Di luar keberhasilan KPK itu, pelarian Setnov dari upaya penangkapan pada Rabu (15/11) malam tetap harus diusut. Termasuk pihak-pihak yang membantunya.

Setnov diajak keluar rumah oleh seorang tamu misterius pada pukul 18.30 Rabu (15/11) menjadi informasi terakhir tentang keberadaan orang nomor satu di parlemen tersebut. Penyidik KPK yang dikawal personel Brimob gagal menjemput Setnov di rumah pribadinya di Jalan Wijaya XIII Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada pukul 21.40.

Saat itu, Setnov dikabarkan ‘menghilang’. Nyaris tak ada satu pun informasi yang valid terkait keberadaan Setnov dari sejak malam hingga Kamis (16/11) pukul 18.00 atau ketiKa suami Deisti Astriani Tagor tersebut dikabarkan mengalami insiden kecelakaan Toyota Fortuner B 1723 ZLO di Jalan Permata Berlian, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Di hari yang sama sebelum insiden terjadi,
Jawa Pos (Grup Sumut Pos) sejatinya mendapat informasi terkait keberadaan Setnov. Informasi pada pukul 16.20 itu Menyebutkan bahwa Setnov bakal menyerahkan diri ke KPK pada malam harinya. Tapi, penyerahan diri itu akhirnya kandas seiring terjadinya insiden kecelakaan lalu lintas (lakalantas) Fortuner yang dikendarai Setnov.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/