Selanjutnya, Bahrun berhubungan dengan Kelompok Santoso. Dia disinyalir merupakan orang yang mengunggah video kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah melalui Facebook bernama Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo. Dalam video berdurasi 9 menit 34 detik itu, Santoso menyatakan akan mengincar Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Kekuatan keempat yang paling ditakuti dari Bahrun, sebelum peristiwa bom di Sarinah, Bahrun rajin menulis di blognya, bahrunnaim.co. Di salah satu bagian, Bahrun menceritakan perjuangannya sampai ke tanah Suriah. Ia membawa satu anak dan dua istrinya. Waktu itu, istri mudanya pergi dalam kondisi hamil.
Istri kedua Bahrun sempat diberitakan hilang pada Maret 2015. Siti Lestari, yang sedang kuliah semester terakhir di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dikabarkan terakhir bertemu dengan keluarganya pada Januari 2015. Orang tua Siti hanya menemukan rumah kontrakan anaknya dan Bahrun. Mereka tidak disetujui menikah lantaran Bahrun sudah mempunyai istri dan anak.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian menyatakan, Bahrun adalah orang yang berbahaya. “Dia ingin membentuk Khatibah Nusantara, yang meliputi Asia Tenggara, sehingga ia ingin rancang serangan di Indonesia sehingga dikatakan sebagai pemimpin,” tuturnya di Istana Negara. (bbs/jpg/ril)
Selanjutnya, Bahrun berhubungan dengan Kelompok Santoso. Dia disinyalir merupakan orang yang mengunggah video kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah melalui Facebook bernama Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo. Dalam video berdurasi 9 menit 34 detik itu, Santoso menyatakan akan mengincar Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Kekuatan keempat yang paling ditakuti dari Bahrun, sebelum peristiwa bom di Sarinah, Bahrun rajin menulis di blognya, bahrunnaim.co. Di salah satu bagian, Bahrun menceritakan perjuangannya sampai ke tanah Suriah. Ia membawa satu anak dan dua istrinya. Waktu itu, istri mudanya pergi dalam kondisi hamil.
Istri kedua Bahrun sempat diberitakan hilang pada Maret 2015. Siti Lestari, yang sedang kuliah semester terakhir di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dikabarkan terakhir bertemu dengan keluarganya pada Januari 2015. Orang tua Siti hanya menemukan rumah kontrakan anaknya dan Bahrun. Mereka tidak disetujui menikah lantaran Bahrun sudah mempunyai istri dan anak.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian menyatakan, Bahrun adalah orang yang berbahaya. “Dia ingin membentuk Khatibah Nusantara, yang meliputi Asia Tenggara, sehingga ia ingin rancang serangan di Indonesia sehingga dikatakan sebagai pemimpin,” tuturnya di Istana Negara. (bbs/jpg/ril)
