27.8 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Poldasu Siap Terima Aduan Terkait First Travel

Salah satu keran promosi perusahaan travel IT itu adalah melalui Facebook. Namun unggahan terakhir promosi mereka terbitkan pada 7 Juli lalu. Di dalam promosinya, perusahaan travel ini menawarkan paket umrah dengan harga Rp 18 juta ditambah PPN 1 persen. Ketentuan umrah harga murah ini adalah, batas akhir pembayaran adalah September 2017. Sementara jadwal pemberangkatannya adalah Maret sampai Desember 2018. Jawa Pos sempat mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera di brosur, tetapi tidak tersambung.

Kasubdit Pembinaan Haji Kemenag Arfi Hatim mengatakan masyarakat harus hati-hati dalam memilih travel umrah. Khususnya kepada travel umrah yang memasang tarif murah disertai dengan masa tunggu (waiting list). Dia menegaskan masa tunggul dalam sebuah perjalanan umrah tidak masuk akal. Sebab pemerintah Arab Saudi tidak membatasi kuota umrah setiap tahunnya. ’’Berbeda dengan haji,’’ katanya.

Kuat dugaan jika ada travel umrah yang menggunakan sistem waiting list, uang setoran jamaah akan diputar untuk diinvestasikan dahulu. Dugaan ini menguat karena jamaah tidak segera mendapatkan tiket penerbangan Indonesia – Arab Saudi (PP). Dia menegaskan jika menggunakan travel umrah dengan harga wajar, jamaah tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan tiket pesawat terbang. ’’Bahkan bayar sekarang beberapa hari kemudian terbang umrah bisa,’’ jelasnya.

Dia menegaskan salah satu ciri travel umrah yang dapat dipercaya adalah memberikan kepastian tanggal pemebrangkatan. ’’Ingat. Kepastian tanggal. Bukan rentang bulan,’’ sambungnya. Arfi mengatakan buat apa jamaah repot-repot mendaftar umrah dengan uang begitu besar, jika berangkatnya harus menunggu setahun lagi.

Kepala Biro Humas Kemenag Mastuki mengatakan Kemenag segera mengumumkan sanksi untuk empat travel nakal. Tetapi dia menegaskan IT tidak masuk diantara empat travel itu. Alasannya pengaduan bahwa IT adalah travel umrah yang juga dimiliki bos First Travel baru masuk. ’’Sehingga Kemenag masih membutuhkan waktu untuk melakukan penilaian dan evaluasi,’’ katanya. (idr/wan/dvs/adz)

Salah satu keran promosi perusahaan travel IT itu adalah melalui Facebook. Namun unggahan terakhir promosi mereka terbitkan pada 7 Juli lalu. Di dalam promosinya, perusahaan travel ini menawarkan paket umrah dengan harga Rp 18 juta ditambah PPN 1 persen. Ketentuan umrah harga murah ini adalah, batas akhir pembayaran adalah September 2017. Sementara jadwal pemberangkatannya adalah Maret sampai Desember 2018. Jawa Pos sempat mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera di brosur, tetapi tidak tersambung.

Kasubdit Pembinaan Haji Kemenag Arfi Hatim mengatakan masyarakat harus hati-hati dalam memilih travel umrah. Khususnya kepada travel umrah yang memasang tarif murah disertai dengan masa tunggu (waiting list). Dia menegaskan masa tunggul dalam sebuah perjalanan umrah tidak masuk akal. Sebab pemerintah Arab Saudi tidak membatasi kuota umrah setiap tahunnya. ’’Berbeda dengan haji,’’ katanya.

Kuat dugaan jika ada travel umrah yang menggunakan sistem waiting list, uang setoran jamaah akan diputar untuk diinvestasikan dahulu. Dugaan ini menguat karena jamaah tidak segera mendapatkan tiket penerbangan Indonesia – Arab Saudi (PP). Dia menegaskan jika menggunakan travel umrah dengan harga wajar, jamaah tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan tiket pesawat terbang. ’’Bahkan bayar sekarang beberapa hari kemudian terbang umrah bisa,’’ jelasnya.

Dia menegaskan salah satu ciri travel umrah yang dapat dipercaya adalah memberikan kepastian tanggal pemebrangkatan. ’’Ingat. Kepastian tanggal. Bukan rentang bulan,’’ sambungnya. Arfi mengatakan buat apa jamaah repot-repot mendaftar umrah dengan uang begitu besar, jika berangkatnya harus menunggu setahun lagi.

Kepala Biro Humas Kemenag Mastuki mengatakan Kemenag segera mengumumkan sanksi untuk empat travel nakal. Tetapi dia menegaskan IT tidak masuk diantara empat travel itu. Alasannya pengaduan bahwa IT adalah travel umrah yang juga dimiliki bos First Travel baru masuk. ’’Sehingga Kemenag masih membutuhkan waktu untuk melakukan penilaian dan evaluasi,’’ katanya. (idr/wan/dvs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/