28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Kapal Kemanusiaan Dilepas ke Palestina

Pemberangkatan Kapal Kemanusiaan untuk Palestina di Terminal Petikemas Surabaya, Rabu (21/2). Allex Qomarulla/Jawa Pos

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar acara pelepasan kapal kemanusiaan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu, (21/2). Kapal tersebut akan membawa bantuan 10 ribu ton beras secara bertahap ke Palestina.

Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin menegaskan, berangkatnya Kapal Kemanusiaan ini adalah wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap saudara sesama muslim di Palestina. “Ini menjadi bukti nyata bagaimana empati bangsa akan selalu ada untuk Palestina,” ujarnya.

Ahyudin menyampaikan kesuksesan dari programnya ini juga tak lepas dari sikap politik pemerintah Indonesia yang tegas dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Apresiasi disampaikan kepada para donatur yang telah mendukung acara ini. Luar biasa hanya dalam waktu satu setengah bulan, donasi itu terkumpul 2 ribu ton beras.

“Sebanyak setengah juta orang terdaftar menjadi donatur kami di acara ini. Dan luar biasanya mereka datang dari ekonomi menengah yang ternyata sangat peduli dengan kondisi saudara kita di palestina. Donasi yang mereka berikan tidak dalam jumlah banyak tapi ini lebih berarti daripada hanya satu dua orang yang menyumbangkan hartanya dalam jumlah besar,” jelasnya.

Sebanyak 10 ribu ton akan dikirim secara bertahap  menuju Palestina dan ditargetkan akhir 2018, semua bantuan terkirim seluruhnya. Kapal Kemanusiaan Palestina yang mulai berlayar pada Rabu (21/2) akan menempuh perjalanan laut sejauh 9.270 kilometer atau sekitar 4O hari.

“Saat ini akan kami berangkatkan 2 ribu ton terlebih dahulu. Hal ini memang disarankan dari pihak sana untuk menyalurkan bantuan secara bertahap. Namun akhirnya targetnya akhir 2018 ini semua beras sudah terkirim,” imbuhnya. Ujar Ahyudi.

Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Luar Negeri RI Salman Al Farisi SE dalam sambutannya  mengatakan, Indonesia dan Palestina memiliki hubungan istimewa yang terjalin kuat. Hal ini tidak lepas dari sejarah awal kemerdekaan indonesia, Palestina menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia saat negara-negara lain belum menentukan sikap.

“Menteri luar negeri kita menegaskan bahwa diplomasi kemanusiaan, terutama kepada Palestina adalah prioritas pemerintah Indonesia saat ini. Palestina adalah jantung dan napas dari politik di Indonesia” ujarnya diikuti oleh takbir yang bersahutan dari seluruh ruangan.

Selain Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin dan Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Luar Negeri RI Salman Al Farisi SE, hadir pula Bahtiar Nasir dari MUI pusat, M Yunus dari MUI Jatim, Kadinsos Jatim, Wakapolres Tanjung Perak, dan General Manager PT Pelindo. Serta sejumlah artis, dan seniman ikut meramaikan acara tersebut.(is/no/jpg)

Pemberangkatan Kapal Kemanusiaan untuk Palestina di Terminal Petikemas Surabaya, Rabu (21/2). Allex Qomarulla/Jawa Pos

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar acara pelepasan kapal kemanusiaan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu, (21/2). Kapal tersebut akan membawa bantuan 10 ribu ton beras secara bertahap ke Palestina.

Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin menegaskan, berangkatnya Kapal Kemanusiaan ini adalah wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap saudara sesama muslim di Palestina. “Ini menjadi bukti nyata bagaimana empati bangsa akan selalu ada untuk Palestina,” ujarnya.

Ahyudin menyampaikan kesuksesan dari programnya ini juga tak lepas dari sikap politik pemerintah Indonesia yang tegas dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Apresiasi disampaikan kepada para donatur yang telah mendukung acara ini. Luar biasa hanya dalam waktu satu setengah bulan, donasi itu terkumpul 2 ribu ton beras.

“Sebanyak setengah juta orang terdaftar menjadi donatur kami di acara ini. Dan luar biasanya mereka datang dari ekonomi menengah yang ternyata sangat peduli dengan kondisi saudara kita di palestina. Donasi yang mereka berikan tidak dalam jumlah banyak tapi ini lebih berarti daripada hanya satu dua orang yang menyumbangkan hartanya dalam jumlah besar,” jelasnya.

Sebanyak 10 ribu ton akan dikirim secara bertahap  menuju Palestina dan ditargetkan akhir 2018, semua bantuan terkirim seluruhnya. Kapal Kemanusiaan Palestina yang mulai berlayar pada Rabu (21/2) akan menempuh perjalanan laut sejauh 9.270 kilometer atau sekitar 4O hari.

“Saat ini akan kami berangkatkan 2 ribu ton terlebih dahulu. Hal ini memang disarankan dari pihak sana untuk menyalurkan bantuan secara bertahap. Namun akhirnya targetnya akhir 2018 ini semua beras sudah terkirim,” imbuhnya. Ujar Ahyudi.

Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Luar Negeri RI Salman Al Farisi SE dalam sambutannya  mengatakan, Indonesia dan Palestina memiliki hubungan istimewa yang terjalin kuat. Hal ini tidak lepas dari sejarah awal kemerdekaan indonesia, Palestina menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia saat negara-negara lain belum menentukan sikap.

“Menteri luar negeri kita menegaskan bahwa diplomasi kemanusiaan, terutama kepada Palestina adalah prioritas pemerintah Indonesia saat ini. Palestina adalah jantung dan napas dari politik di Indonesia” ujarnya diikuti oleh takbir yang bersahutan dari seluruh ruangan.

Selain Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin dan Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Luar Negeri RI Salman Al Farisi SE, hadir pula Bahtiar Nasir dari MUI pusat, M Yunus dari MUI Jatim, Kadinsos Jatim, Wakapolres Tanjung Perak, dan General Manager PT Pelindo. Serta sejumlah artis, dan seniman ikut meramaikan acara tersebut.(is/no/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/