28.9 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Pelaku Teror Serang Polisi, lalu Ledakkan Bom Bunuh Diri

Foto: Biro Kepresidenan Presiden Joko Widodo apreasiasi penanganan bom di Tangerang selatan oleh Densus 88 Anti Teror Polri, Rabu (21/12).
Foto: Biro Kepresidenan
Presiden Joko Widodo apreasiasi penanganan bom di Tangerang selatan oleh Densus 88 Anti Teror Polri, Rabu (21/12).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Detasemen Khusus Antiteror 88 Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia hari Rabu (21/12) menggerebek sebuah rumah kontrakan di kawasan Puri Serpong 2, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten setelah menangkap terduga teroris lainnya yang bernama Adam.

Dalam penggerebekan tersebut, tiga terduga teroris yang disebut bernama Omen, Helmi dan Irwan, ditembak mati oleh aparat karena melawan. Dalam rumah kontrakan yang baru ditempati terduga teroris selama seminggu itu, ditemukan bom cukup besar buatan tangan. Saat ini polisi telah meledakkan bom di sekitar lokasi penemuan.

Dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan dari hasil interogasi yang dilakukan terhadap terduga teroris yang tertangkap atau Adam, diketahui bahwa mereka berencana akan melakukan aksi teror pada Natal dan Tahun Baru dengan target pos polisi.

Terduga pelaku teror, lanjutnya, berencana menyerang pos polisi dengan terlebih dahulu menusuk anggota polisi. Setelah masyarakat berkumpul melihat kejadian itu, kata Rikwanto, baru datang pembom yang meledakkan bom secara bunuh diri.

Dia mengatakan terduga teroris tersebut merupakan anggota jaringan Bahrun Naim, teroris yang kini telah bergabung dengan kelompok Negara Islam (ISIS).

Bom yang ditemukan di Tangerang Selatan ini, kata Rikwanto, tidak sama dengan bom yang ditemukan di Bekasi. Hingga kini polisi masih terus melakukan penelitian dan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui daya ledak bom.

“Tidak seperti di Bekasi, jadi bukan mirip bom panci. Jadi ini handmade bom buatan tangan, jadi bentuknya juga tidak beraturan. Banyak sebutan untuk bom tersebut tetapi yang jelas bukan bom panci seperti yang di Bekasi. Yang jelas sasaran mereka yang sampai saat ini yang sering mereka lakukan adalah aparat kepolisian,” ujarnya.

Foto: Biro Kepresidenan Presiden Joko Widodo apreasiasi penanganan bom di Tangerang selatan oleh Densus 88 Anti Teror Polri, Rabu (21/12).
Foto: Biro Kepresidenan
Presiden Joko Widodo apreasiasi penanganan bom di Tangerang selatan oleh Densus 88 Anti Teror Polri, Rabu (21/12).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Detasemen Khusus Antiteror 88 Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia hari Rabu (21/12) menggerebek sebuah rumah kontrakan di kawasan Puri Serpong 2, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten setelah menangkap terduga teroris lainnya yang bernama Adam.

Dalam penggerebekan tersebut, tiga terduga teroris yang disebut bernama Omen, Helmi dan Irwan, ditembak mati oleh aparat karena melawan. Dalam rumah kontrakan yang baru ditempati terduga teroris selama seminggu itu, ditemukan bom cukup besar buatan tangan. Saat ini polisi telah meledakkan bom di sekitar lokasi penemuan.

Dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan dari hasil interogasi yang dilakukan terhadap terduga teroris yang tertangkap atau Adam, diketahui bahwa mereka berencana akan melakukan aksi teror pada Natal dan Tahun Baru dengan target pos polisi.

Terduga pelaku teror, lanjutnya, berencana menyerang pos polisi dengan terlebih dahulu menusuk anggota polisi. Setelah masyarakat berkumpul melihat kejadian itu, kata Rikwanto, baru datang pembom yang meledakkan bom secara bunuh diri.

Dia mengatakan terduga teroris tersebut merupakan anggota jaringan Bahrun Naim, teroris yang kini telah bergabung dengan kelompok Negara Islam (ISIS).

Bom yang ditemukan di Tangerang Selatan ini, kata Rikwanto, tidak sama dengan bom yang ditemukan di Bekasi. Hingga kini polisi masih terus melakukan penelitian dan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui daya ledak bom.

“Tidak seperti di Bekasi, jadi bukan mirip bom panci. Jadi ini handmade bom buatan tangan, jadi bentuknya juga tidak beraturan. Banyak sebutan untuk bom tersebut tetapi yang jelas bukan bom panci seperti yang di Bekasi. Yang jelas sasaran mereka yang sampai saat ini yang sering mereka lakukan adalah aparat kepolisian,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/