31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Jangan Sembarangan Konsumsi Obat

TEMU PERS: Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers.
TEMU PERS: Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah menegaskan, obat yang telah direkomendasikan untuk proses kesembuhan pasien positif virus corona tak dapat dibeli dan dikonsumsi sendiri. “ Obat-obatan ini atas resep dokter dan atas indikasi yang diberikan oleh dokter,” ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu (3/22).

“Tidak dibenarkan untuk kemudian kita simpan sendiri atau kita minum dengan konteks untuk pencegahan,” lanjut dia.

Yuri menekankan, cara mencegah dari virus corona yang paling aman adalah dengan menerapkan social distancing. “Kembali lagi, menghindari, meninimalkan, membatasi kontak (dengan orang lain). Ini adalah cara paling baik,” ujar Yuri. “Kedua, jaga imunitas diri masing-masing supaya tetap sehat, agar tetap bisa melaksanakan aktivitas ringan di rumah yang seimbang,” lanjut dia.

Ia juga mengingatkan bahwa bekerja dari rumah bukan dimaknai sebagai berdiam diri di rumah tanpa melaksanakan aktivitas apa-apa. Apabila demikian, Yuri mengatakan, justru akan menurunkan kondisi imun. Bekerja dari rumah dimaknai membatasi diri melakukan kontak dengan orang luar, namun tetap produktif mengerjakan pekerjaan seperti biasa.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan, pemerintah telah memiliki obat bagi proses penyembuhan pasien- Covid-19.

Obat yang dimaksud, yakni Avigan dan Klorokuin. Obat Avigan telah didatangkan sebanyak 5.000 butir. Pemerintah juga tengah memesan 2 juta butir obat tersebut. Sementara itu, obat klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir. “Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan,” kata Jokowi.

Namun, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kedua obat ini bukanlah antivirus corona. Sampai sekarang antivirus penyakit tersebut belum ditemukan. “Mengenai antivirus, sampai sekarang belum ditemukan, dan ini yang saya sampaikan itu tadi obat,” kata dia.

Selain itu, dua obat tersebut juga belum teruji secara klinis dapat menyembuhkan Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) sendiri telah mengumumkan pengujian klinis terhadap empat obat yang berpotensi menyembuhkan virus corona. Empat obat itu, yaitu obat antivirus remdesivir, kombinasi lopinavir dan ritonavir yang selama ini digunakan untuk HIV, kombinasi lopinavir beserta ritonavir dan interferon beta, serta obat antimalaria klorokuin.

Pengujian klinis yang melibatkan setidaknya 10 negara ini disebut solidarity trial atau uji solidaritas, dan diharapkan bisa mempercepat penemuan obat untuk Covid-19. Pasalnya, seperti disampaikan oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers Rabu (18/3), selama ini uji vaksin dan obat virus corona dilakukan dalam skala kecil dengan metodologi berbeda-beda. Hal ini membuat bukti yang ada saat ini belum cukup untuk menentukan obat mana yang paling efektif.

Indonesia Tertinggi se-ASEAN

Terkait COVID-19, pemerintah dinilai perlu melakukan langkah yang lebih ekstra untuk segera menanggulangi masalah penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air. Sebab, Indonesia kini tengah menjadi negara dengan angka kematian tertinggi bila dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara atau ASEAN.

Dilansir dari data sebaran virus corona yang dirilis Johns Hopkins University, saat ini ada 450 kasus virus corona yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 38 orang di antaranya telah meninggal dunia dan baru 15 orang yang telah dinyatakan sembuh.

Sementara Malaysia, menjadi negara dengan sebaran kasus Covid-19 tertinggi yakni 1.183 kasus. Meski demikian, tingkat penyembuhan di negara ini juga cukup tinggi yakni 114 kasus dengan tingkat kematian 4 kasus.

Dilihat dari sebarannya, Indonesia juga telah mengalahkan Singapura yang kini hanya memiliki 432 kasus. Tingkat penyembuhan penyakit ini di Negeri Singa pun cukup tinggi yakni 140 kasus. Sementara, dua kasus diketahui meninggal dunia, di mana salah satunya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Di wilayah ASEAN setidaknya ada delapan negara yang diketahui tengah menghadapi kasus ini. Lima negara lainnya yaitu Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam dan Kamboja.

Di Thailand, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 411 kasus. Dari jumlah tersebut satu orang dinyatakan meninggal dunia dan 42 orang lainnya sembuh. Sementara di Filipina, jumlah kasus mencapai 307 kasus, di mana 19 orang dinyatakan meninggal dunia dan 13 lainnya sembuh.

Adapun di Vietnam dan Kamboja, saat ini kedua negara itu belum mencatat satu pun kasus kematian akibat Covid-19. Untuk diketahui ada 94 kasus di Vietnam, dimana 17 kasus di antaranya telah dinyatakan sembuh. Sementara di Kamboja, saat ini ada satu kasus yang sembuh dari total 53 kasus positif Covid-19. (kps/int)

TEMU PERS: Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers.
TEMU PERS: Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah menegaskan, obat yang telah direkomendasikan untuk proses kesembuhan pasien positif virus corona tak dapat dibeli dan dikonsumsi sendiri. “ Obat-obatan ini atas resep dokter dan atas indikasi yang diberikan oleh dokter,” ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu (3/22).

“Tidak dibenarkan untuk kemudian kita simpan sendiri atau kita minum dengan konteks untuk pencegahan,” lanjut dia.

Yuri menekankan, cara mencegah dari virus corona yang paling aman adalah dengan menerapkan social distancing. “Kembali lagi, menghindari, meninimalkan, membatasi kontak (dengan orang lain). Ini adalah cara paling baik,” ujar Yuri. “Kedua, jaga imunitas diri masing-masing supaya tetap sehat, agar tetap bisa melaksanakan aktivitas ringan di rumah yang seimbang,” lanjut dia.

Ia juga mengingatkan bahwa bekerja dari rumah bukan dimaknai sebagai berdiam diri di rumah tanpa melaksanakan aktivitas apa-apa. Apabila demikian, Yuri mengatakan, justru akan menurunkan kondisi imun. Bekerja dari rumah dimaknai membatasi diri melakukan kontak dengan orang luar, namun tetap produktif mengerjakan pekerjaan seperti biasa.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan, pemerintah telah memiliki obat bagi proses penyembuhan pasien- Covid-19.

Obat yang dimaksud, yakni Avigan dan Klorokuin. Obat Avigan telah didatangkan sebanyak 5.000 butir. Pemerintah juga tengah memesan 2 juta butir obat tersebut. Sementara itu, obat klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir. “Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan,” kata Jokowi.

Namun, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kedua obat ini bukanlah antivirus corona. Sampai sekarang antivirus penyakit tersebut belum ditemukan. “Mengenai antivirus, sampai sekarang belum ditemukan, dan ini yang saya sampaikan itu tadi obat,” kata dia.

Selain itu, dua obat tersebut juga belum teruji secara klinis dapat menyembuhkan Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) sendiri telah mengumumkan pengujian klinis terhadap empat obat yang berpotensi menyembuhkan virus corona. Empat obat itu, yaitu obat antivirus remdesivir, kombinasi lopinavir dan ritonavir yang selama ini digunakan untuk HIV, kombinasi lopinavir beserta ritonavir dan interferon beta, serta obat antimalaria klorokuin.

Pengujian klinis yang melibatkan setidaknya 10 negara ini disebut solidarity trial atau uji solidaritas, dan diharapkan bisa mempercepat penemuan obat untuk Covid-19. Pasalnya, seperti disampaikan oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers Rabu (18/3), selama ini uji vaksin dan obat virus corona dilakukan dalam skala kecil dengan metodologi berbeda-beda. Hal ini membuat bukti yang ada saat ini belum cukup untuk menentukan obat mana yang paling efektif.

Indonesia Tertinggi se-ASEAN

Terkait COVID-19, pemerintah dinilai perlu melakukan langkah yang lebih ekstra untuk segera menanggulangi masalah penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air. Sebab, Indonesia kini tengah menjadi negara dengan angka kematian tertinggi bila dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara atau ASEAN.

Dilansir dari data sebaran virus corona yang dirilis Johns Hopkins University, saat ini ada 450 kasus virus corona yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 38 orang di antaranya telah meninggal dunia dan baru 15 orang yang telah dinyatakan sembuh.

Sementara Malaysia, menjadi negara dengan sebaran kasus Covid-19 tertinggi yakni 1.183 kasus. Meski demikian, tingkat penyembuhan di negara ini juga cukup tinggi yakni 114 kasus dengan tingkat kematian 4 kasus.

Dilihat dari sebarannya, Indonesia juga telah mengalahkan Singapura yang kini hanya memiliki 432 kasus. Tingkat penyembuhan penyakit ini di Negeri Singa pun cukup tinggi yakni 140 kasus. Sementara, dua kasus diketahui meninggal dunia, di mana salah satunya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Di wilayah ASEAN setidaknya ada delapan negara yang diketahui tengah menghadapi kasus ini. Lima negara lainnya yaitu Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam dan Kamboja.

Di Thailand, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 411 kasus. Dari jumlah tersebut satu orang dinyatakan meninggal dunia dan 42 orang lainnya sembuh. Sementara di Filipina, jumlah kasus mencapai 307 kasus, di mana 19 orang dinyatakan meninggal dunia dan 13 lainnya sembuh.

Adapun di Vietnam dan Kamboja, saat ini kedua negara itu belum mencatat satu pun kasus kematian akibat Covid-19. Untuk diketahui ada 94 kasus di Vietnam, dimana 17 kasus di antaranya telah dinyatakan sembuh. Sementara di Kamboja, saat ini ada satu kasus yang sembuh dari total 53 kasus positif Covid-19. (kps/int)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/