SEMUA orang, sepertinya, pernah berurusan dengan utang. Tidak terkecuali drg Layly Rachmawati, istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. Namun, dia tidak sedang berurusan utang dalam bentuk duit. “Saya berutang beberapa mobil pintar kepada anak-anak TKI di Kinabalu (Malaysia, Red),” ujarnya. Setiap kali mengunjungi anak-anak Indonesia di luar negeri, Layly selalu ingat dengan utang mobil pintar tersebut.
Mobil pintar adalah program yang digagas Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Nah, Layly memegang peran penting dalam program tersebut. Selain menyediakan mobil pintar, program ini menyiapkan rumah pintar dan motor pintar.
Layly mengatakan, mobil-mobil pintar untuk para anak TKI di Kinabalu sejatinya sudah dirakit di Indonesia. “Tetapi, tidak bisa dikirim ke sana karena terkendala persayaratan ekspor,” katanya.
Dia menjanjikan mobil pintar itu karena mengira mengirim mobil dari Indonesia ke Kinabalu mudah.(jpnn)
SEMUA orang, sepertinya, pernah berurusan dengan utang. Tidak terkecuali drg Layly Rachmawati, istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. Namun, dia tidak sedang berurusan utang dalam bentuk duit. “Saya berutang beberapa mobil pintar kepada anak-anak TKI di Kinabalu (Malaysia, Red),” ujarnya. Setiap kali mengunjungi anak-anak Indonesia di luar negeri, Layly selalu ingat dengan utang mobil pintar tersebut.
Mobil pintar adalah program yang digagas Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Nah, Layly memegang peran penting dalam program tersebut. Selain menyediakan mobil pintar, program ini menyiapkan rumah pintar dan motor pintar.
Layly mengatakan, mobil-mobil pintar untuk para anak TKI di Kinabalu sejatinya sudah dirakit di Indonesia. “Tetapi, tidak bisa dikirim ke sana karena terkendala persayaratan ekspor,” katanya.
Dia menjanjikan mobil pintar itu karena mengira mengirim mobil dari Indonesia ke Kinabalu mudah.(jpnn)
