25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Helikopter TNI AD Hilang Kontak di Papua, 12 Orang tak Jelas Nasibnya

Ilustasi tim SAR

PAPUA, SUMUTPOS.CO – Helikopter milik TNI AD hilang kontak di Papua. Helikopter terbang dari Bandara Oksibil menuju Sentani, Jayapura.

“Pesawat MI-17 dengan nomor registrasi HA-1538 lost contact saat melaksanakan misi penerbangan,” ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi saat dimintai konfirmasi, Jumat (28/6).

Helikopter yang hilang kontak mengangkut 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Woroagi. Helikopter ini digunakan dalam misi pengiriman logistik ke pos udara pengamanan perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Helikopter tersebut bertolak pada pukul 11.44 WIT. Seharusnya, helikopter mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT.

“Namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan helikopter tersebut,” kata Aidi.

“Beberapa pos-pos pengamanan TNI di perbatasan NKRI-PNG disebut Pos udara karena hanya dapat ditempuh dengan sarana angkut pesawat udara,” sambung Aidi.

Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang dalam rangka refuel.

Saat landing dari Bandara Oksibil, cuaca dilaporkan baik dengan jarak pandang 6-7 km. Namun dari pantauan BMKG, di beberapa tempat rute antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrim yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat.

Sesuai hasil komunikasi Lanud Silas Papare dengan Tower Oksibil dilaporkan, bahwa kontak terakhir dengan helikopter pada pukul 11.49 WIT (5 mnt dr T/O) dan berada di ketinggian 7.800 ft, 6 NM ke utara.

Sampai laporan ini diterima, belum didapatkan informasi tentang kedudukan pesawat tersebut.

“Upaya pencarian sedang dilaksanakan dengan berkoordinasi pihak Basarnas Provinsi Papua dan mengerahkan satuan kewilayahan untuk mencari informasi keberadaan pesawat M-17,” pungkas Aidi. (bbs/ala)

Ilustasi tim SAR

PAPUA, SUMUTPOS.CO – Helikopter milik TNI AD hilang kontak di Papua. Helikopter terbang dari Bandara Oksibil menuju Sentani, Jayapura.

“Pesawat MI-17 dengan nomor registrasi HA-1538 lost contact saat melaksanakan misi penerbangan,” ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi saat dimintai konfirmasi, Jumat (28/6).

Helikopter yang hilang kontak mengangkut 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Woroagi. Helikopter ini digunakan dalam misi pengiriman logistik ke pos udara pengamanan perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Helikopter tersebut bertolak pada pukul 11.44 WIT. Seharusnya, helikopter mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT.

“Namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan helikopter tersebut,” kata Aidi.

“Beberapa pos-pos pengamanan TNI di perbatasan NKRI-PNG disebut Pos udara karena hanya dapat ditempuh dengan sarana angkut pesawat udara,” sambung Aidi.

Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang dalam rangka refuel.

Saat landing dari Bandara Oksibil, cuaca dilaporkan baik dengan jarak pandang 6-7 km. Namun dari pantauan BMKG, di beberapa tempat rute antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrim yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat.

Sesuai hasil komunikasi Lanud Silas Papare dengan Tower Oksibil dilaporkan, bahwa kontak terakhir dengan helikopter pada pukul 11.49 WIT (5 mnt dr T/O) dan berada di ketinggian 7.800 ft, 6 NM ke utara.

Sampai laporan ini diterima, belum didapatkan informasi tentang kedudukan pesawat tersebut.

“Upaya pencarian sedang dilaksanakan dengan berkoordinasi pihak Basarnas Provinsi Papua dan mengerahkan satuan kewilayahan untuk mencari informasi keberadaan pesawat M-17,” pungkas Aidi. (bbs/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/