25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Manajemen dan Apparel PSMS Disomasi

Dalam surat tersebut, Manajemen juga menjelaskan kronologis sehingga terjadi hal tersebut saat terjadi dualisme kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) yang berujung pada dualisme PSMS. Ketika itu Dirut PSMS versi IPL, Syukri Wardi dengan Ketua Umum, dr Fauzi mematenkan logo dan merek PSMS.

Sementara di sisi lain Indra Sakti selaku Ketua Umum PSMS masih diakui. Terbukti saat kompetisi sudah tidak dualisme Divisi Utama 2014, kubu Indra Sakti Harahap yang diakui untuk berlaga di kompetisi.

“Jadi sewaktu Pak Edy Pangdam I/BB dan ingin mengambil alih PSMS dia jumpai lah Syukri dan Indra Sakti. Bahkan ketika itu dia jumpai Syukri di Penjara. Dengan suka rela dia menyerahkan PT Pesemes ini untuk kemajuan PSMS. Sudah ada kwitansinya juga yang ditandatanganinya. Tapi sekarang lagi kami cari,” tambahnya.

Raja menyesalkan karena hal ini menimbulkan kerugian bagi tim. Terbukti DJ Sport menarik diri dari sponsor PSMS. “Pihak DJ Sport bilang kalian beresi dulu ini karena DJ Sport sudah disomasi. Kalau sudah selesai baru dia bersedia kembali mensponsori. Tapi sekarang dia dipastikan tidak memproduksi dan menjual jersey dulu dan itu menjadi kerugian bagi PSMS karena tidak mendapat sharing profit dari sana. Namun untuk laga lawan Persija kami tetap memakai baju mereka,” bebernya.

Mantan pemain PSMS era 60-an, Nobon Kayamuddin mengatakan dia sebagai pemain sudah memakai nama dan logo PSMS tanpa ada permasalahan seperti ini.

“Saya dan Tumsila (legenda PSMS) lainnya sejak tahun 1965 sudah pakai baju dan logo PSMS. Kami bawa PSMS juara sampai kemana-mana. Dari dulu logo dan nama PSMS selalu sama. Di baju yang kami pakai. Foto dan baju semua ada. Jadi janganlah sampai merasa logo dan merek PSMS itu punya mereka,” kata Nobon.

Mantan pemain yang terkenal dengan gaya rap-rapnya ini mengatakan upaya somasi tersebut hanya upaya untuk merusak PSMS yang saat ini sudah berangsur baik. “Saya pikir ini cuma mau merusak. Jerih payah dia (Syukri Wardi) untuk membantu PSMS saja gak ada. Sedih kami ini dengan kondisi ini. Biarlah PSMS menjadi milik masyarakat,” kata Nobon.

Sementara itu Syukri Wardi mengatakan dirinya sejak 2015 sudah mengingatkan PSMS. “Saya pikir ini lagu lama, sejak dulu sudah saya peringkatkan. Lagipula kenapa DJ Sport itu mundur kalau memang kami salah? Saya siap jika mereka somasi balik,” pungkasnya. (don)

Dalam surat tersebut, Manajemen juga menjelaskan kronologis sehingga terjadi hal tersebut saat terjadi dualisme kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) yang berujung pada dualisme PSMS. Ketika itu Dirut PSMS versi IPL, Syukri Wardi dengan Ketua Umum, dr Fauzi mematenkan logo dan merek PSMS.

Sementara di sisi lain Indra Sakti selaku Ketua Umum PSMS masih diakui. Terbukti saat kompetisi sudah tidak dualisme Divisi Utama 2014, kubu Indra Sakti Harahap yang diakui untuk berlaga di kompetisi.

“Jadi sewaktu Pak Edy Pangdam I/BB dan ingin mengambil alih PSMS dia jumpai lah Syukri dan Indra Sakti. Bahkan ketika itu dia jumpai Syukri di Penjara. Dengan suka rela dia menyerahkan PT Pesemes ini untuk kemajuan PSMS. Sudah ada kwitansinya juga yang ditandatanganinya. Tapi sekarang lagi kami cari,” tambahnya.

Raja menyesalkan karena hal ini menimbulkan kerugian bagi tim. Terbukti DJ Sport menarik diri dari sponsor PSMS. “Pihak DJ Sport bilang kalian beresi dulu ini karena DJ Sport sudah disomasi. Kalau sudah selesai baru dia bersedia kembali mensponsori. Tapi sekarang dia dipastikan tidak memproduksi dan menjual jersey dulu dan itu menjadi kerugian bagi PSMS karena tidak mendapat sharing profit dari sana. Namun untuk laga lawan Persija kami tetap memakai baju mereka,” bebernya.

Mantan pemain PSMS era 60-an, Nobon Kayamuddin mengatakan dia sebagai pemain sudah memakai nama dan logo PSMS tanpa ada permasalahan seperti ini.

“Saya dan Tumsila (legenda PSMS) lainnya sejak tahun 1965 sudah pakai baju dan logo PSMS. Kami bawa PSMS juara sampai kemana-mana. Dari dulu logo dan nama PSMS selalu sama. Di baju yang kami pakai. Foto dan baju semua ada. Jadi janganlah sampai merasa logo dan merek PSMS itu punya mereka,” kata Nobon.

Mantan pemain yang terkenal dengan gaya rap-rapnya ini mengatakan upaya somasi tersebut hanya upaya untuk merusak PSMS yang saat ini sudah berangsur baik. “Saya pikir ini cuma mau merusak. Jerih payah dia (Syukri Wardi) untuk membantu PSMS saja gak ada. Sedih kami ini dengan kondisi ini. Biarlah PSMS menjadi milik masyarakat,” kata Nobon.

Sementara itu Syukri Wardi mengatakan dirinya sejak 2015 sudah mengingatkan PSMS. “Saya pikir ini lagu lama, sejak dulu sudah saya peringkatkan. Lagipula kenapa DJ Sport itu mundur kalau memang kami salah? Saya siap jika mereka somasi balik,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/