25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

GOR Basket Terancam Mangkrak

Gedung olahraga basket yang belum selesai pembangunannya karena dihentikan Kemenpora.

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Harapan dan keinginan masyarakat olahraga Sumut khususnya insan bola basket memiliki GOR Basket permanen, sepertinya masih harus tertunda.Hal ini karena Proyek Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang memang dialokasikan untuk pembangunan GOR Basket, kini pekerjaannya tertunda.

Bangunan yang sempat dikerjakan di kawasan Jalan Pancing Medan Estate, kini terkesan mangkrak (terbengkalai) bagai gedung tidak bertuan.

Informasi dikumpulkan di lapangan, terbengkalainya pembangunan GOR Basket ini karena pihak Kemenpora tidak lagi melanjutkan proyek tersebut, setelah sebelumnya pelaksana proyek (pemborong) disebut-sebut wanprestasi, gagal menyelesaikan pekerjaan sesuai ketentuan yang disepakati sebelumnya.

Kondisi ini sangat disayangkan. Sebab pembangunan gedung sesungguhnya sudah mencapai 90 persen.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) cq Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut juga tidak bisa berbuat banyak, sebab keberadaan gedung tersebut masih dalam penguasaan Kemenpora.

Keterangan lain dikumpulkan di lapangan menyebutkan, Kemenpora semula mengalokasikan anggaran sekira Rp 9 Miliar melalui APBN 2016 untuk pembangunan GOR Bola Basket lengkap dengan tribune untuk penonton.

Namun sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat tentang efesiensi keuangan negara, hampir semua proyek yang menggunakan APBN dikenakan “pemangkasan”, termasuk untuk pembangunan GOR Basket ini.

Karenanya anggaran yang semula dianggarkan Rp 9 Miliar, menciut menjadi Rp 2,3 Miliar. Pembangunan GOR itu pun tidak lagi dirancang untuk tempat pertandingan, tetapi menjadi sarana tempat latihan.

“Pelaksanaan pembangunan gedung terkesan agak telat, karenanya hingga batas waktu ditentukan (31 Desember 2016), belum rampung,” ujar sumber yang tidak ingin disebut namanya.

Namun demikian, pemerintah (Kemenpora) dalam pembangunan gedung ini tidak dirugikan. Sebab pelaksanaan pembangunan sudah mencapai sembilan puluh persen, sementara anggaran yang dikeluarkan diperkirakan baru 30 hingga 40 persen.

Sekum Perbasi Sumut Darsen Song ketika dikomfirmasi menyayangkan pembangunan GOR yang sangat diidam-idamkan insan basket daerah ini terkesan mangkrak, bagai gedung tidak bertuan.

“Kita berharap Kemenpora mendapatkan solusi terbaik sehingga pembangunan gedung dapat dilanjutkan,” tambahnya.

Darsen berpendapat, Kemenpora sesungguhnya dapat menampung kembali anggaran pembangunan dalam APBN P sehingga pembangunan GOR Basket bisa dilanjutkan.(dek)

 

Gedung olahraga basket yang belum selesai pembangunannya karena dihentikan Kemenpora.

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Harapan dan keinginan masyarakat olahraga Sumut khususnya insan bola basket memiliki GOR Basket permanen, sepertinya masih harus tertunda.Hal ini karena Proyek Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang memang dialokasikan untuk pembangunan GOR Basket, kini pekerjaannya tertunda.

Bangunan yang sempat dikerjakan di kawasan Jalan Pancing Medan Estate, kini terkesan mangkrak (terbengkalai) bagai gedung tidak bertuan.

Informasi dikumpulkan di lapangan, terbengkalainya pembangunan GOR Basket ini karena pihak Kemenpora tidak lagi melanjutkan proyek tersebut, setelah sebelumnya pelaksana proyek (pemborong) disebut-sebut wanprestasi, gagal menyelesaikan pekerjaan sesuai ketentuan yang disepakati sebelumnya.

Kondisi ini sangat disayangkan. Sebab pembangunan gedung sesungguhnya sudah mencapai 90 persen.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) cq Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut juga tidak bisa berbuat banyak, sebab keberadaan gedung tersebut masih dalam penguasaan Kemenpora.

Keterangan lain dikumpulkan di lapangan menyebutkan, Kemenpora semula mengalokasikan anggaran sekira Rp 9 Miliar melalui APBN 2016 untuk pembangunan GOR Bola Basket lengkap dengan tribune untuk penonton.

Namun sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat tentang efesiensi keuangan negara, hampir semua proyek yang menggunakan APBN dikenakan “pemangkasan”, termasuk untuk pembangunan GOR Basket ini.

Karenanya anggaran yang semula dianggarkan Rp 9 Miliar, menciut menjadi Rp 2,3 Miliar. Pembangunan GOR itu pun tidak lagi dirancang untuk tempat pertandingan, tetapi menjadi sarana tempat latihan.

“Pelaksanaan pembangunan gedung terkesan agak telat, karenanya hingga batas waktu ditentukan (31 Desember 2016), belum rampung,” ujar sumber yang tidak ingin disebut namanya.

Namun demikian, pemerintah (Kemenpora) dalam pembangunan gedung ini tidak dirugikan. Sebab pelaksanaan pembangunan sudah mencapai sembilan puluh persen, sementara anggaran yang dikeluarkan diperkirakan baru 30 hingga 40 persen.

Sekum Perbasi Sumut Darsen Song ketika dikomfirmasi menyayangkan pembangunan GOR yang sangat diidam-idamkan insan basket daerah ini terkesan mangkrak, bagai gedung tidak bertuan.

“Kita berharap Kemenpora mendapatkan solusi terbaik sehingga pembangunan gedung dapat dilanjutkan,” tambahnya.

Darsen berpendapat, Kemenpora sesungguhnya dapat menampung kembali anggaran pembangunan dalam APBN P sehingga pembangunan GOR Basket bisa dilanjutkan.(dek)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/